Kaskus

Story

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ryanmallay2000Avatar border
TS
ryanmallay2000
Mental itu lebih penting daripada intelektual
Pelatihku mengatakan "Mental itu lebih penting daripada intelektual".
"Maksudnya, Pak?" tanyaku.
"Iya, Mental itu lebih penting dari intelektual", ia mengulangi kata-kata itu.

Ia menjelaskan dalam diri seorang prajurit harus memiliki empat mental yang baik yaitu mental rohani, mental ideologi, mental kejuangan dan mental psikologi.

"Mental Rohani Kalian harus terbaik karena hanya Tuhan yang dapat menuntunmu dalam melaksanakan tugas", katanya.

Dia bercerita, dalam suatu penugasan ada kala dihadapkan pada situasi yang sulit untuk memilih. saat itu ia baru selesai menghadapi pertempuran sengit dengan musuh. Walau ada anggotanya yang menjadi korban, semua musuh mampu ia bunuh yang tertinggal ada seorang anak kecil, anak dari musuh.

Disaat itu menjadi perdebatan batin, jika anak itu tidak dibunuh sekalian, ia akan menjadi musuh dikemudian hari karena hari itu menanamkan bibit dendam dan tidak bisa musnah musuh negara ini. jika dibunuh, akan melanggar hukum HAM walaupun ditengah hutan itu tidak ada saksi, tetapi Tuhan Maha Melihat. Disisi lain, ada anggota yang mejadi korban, secara manusiawi, dendam timbul dalam benaknya. pilihan yang sangat berat.

"Disaat sulit mengambil keputusan, memohonlah kepada Tuhan, Ia akan memberi petunjuk-Nya!, bagaimana kamu akan mendapatkan petunjuk sedangkan kamu menjauh dari-Nya, maka kamu harus senantiasa beriman dan bertaqwa agar tidak salah mengambil keputusan yang benar, itulah yang disebut Mental Rohani", dia menjelaskan tentang mental rohani yang dimaksud.

"Kenapa kami (prajurit) juga harus miliki mental ideologi, bukankah kami sebagai aparatur negara sudah tidak diragukan kecintaan kepada negara ini?", tanyaku.

"Kita memang sudah lulus dalam seleksi mental ideologi sehingga menjadi prajurit, tetapi persoalan bangsa itu selalu dinamis dan suatu ketika kalian akan dihadapkan antara kepentingan diri pribadi dengan kepentingan negara", jawabnya.

"Kami sudah terdoktrin untuk menjaga pertiwi ini, tidak perlu diragukan, Pelatih", jawabku menyakinkan pelatih itu.

"Saya tidak sangsi, tetapi mental ideologi seorang prajurit harus senantiasa dipupuk agar mampu menyebarkan ke yang lainnya, emangnya perang jaman sekarang bisa kita hadapi sendiri?", pelatihku menjelaskan.

ia menjelaskan pola perang saat ini yang tidak lagi seperti dulu berperang dengan bertempur, tetapi banyak ancaman terhadap negeri ini justru datang dari aspek non militer. salah satunya, tidak perlu negara lain datang bertempur ke negara ini untuk menguasai sumber daya negeri ini, hanya cukup piawai dalam mengolah sistem ekonomi, mereka akan kuasai negara kita tanpa harus menjajah.

"Kalau mental kejuangan itu apa, Pelatih?", tanyaku.
"Sifat menyerahmu, jika kamu sudah hebat dan timbul rasa sombong, tantangan hidup semakin dinamis, kamu akan jatuh karena kesombongan dan tidak akan bisa bangkit karena sifat menyerah, atau karena tantangan semakin kompleks, kamu menyerah dalam usahamu, kamu akan gagal selamanya", jawabnya.

"Terus Mental Psikologi?", tanyaku lagi.
"Agar kamu tidak stres menghadapi tuntutan tugasmu", jawabnya singkat.

"Sepintar apapun dirimu, sehebat apapun kamu, jika kamu memiliki mental yang buruk, kamulah yang akan menjadi penjahat profesional di negara ini, coba kamu lihat, Koruptor itu tidak ada orang yang bodoh, karena kepintarannya, ia mampu mensiasati anggaran negara untuk kepentingnya sendiri", jawabnya.

ternyata benar, mental itu lebih penting dari intelektual. 
bukhorigan
soulo
soulo dan bukhorigan memberi reputasi
2
663
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32KThread44.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.