Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kalau Hubungan Berdasarkan Pemikiran Orang, Mau Jadi Apa Dunia Percintaan?

cangkeman.netAvatar border
TS
cangkeman.net
Kalau Hubungan Berdasarkan Pemikiran Orang, Mau Jadi Apa Dunia Percintaan?
Kalau Hubungan Berdasarkan Pemikiran Orang, Mau Jadi Apa Dunia Percintaan?

Cangkeman.net - Lelahnya bekerja membuatku meneguk segelas kopi, dan tak lupa juga ditemani rokok yang melengkapi istirahatku selepas bekerja. Tiba-tiba ada pesan masuk di smartphoneku, di sana tertulis "Yah kalau jadi pacar mah harus gtu dong". Sudah bisa ditebak siapa yang mengirimkan pesan itu. Iyah pacarku. Lagian siapa lagi kalau bukan pacarku yang ngomong begitu? Emak? Ngga mungkin kan. 
Lanjut, seketika dahi ku mengerenyut tidak enak. Pikiran ku langsung mengatakan bahwa argumentasi dari pacarku ini salah. Tak perlu kalian tau isi chat lebih lengkap, pada intinya pacar ku beragumentasi bahwa seorang pacar harus lah A, B, C sampai Z. Ini tentu salah, bahwa ketika seseorang pacaran, ada sebuah kewajiban yang harus diikuti agar hubungan tetap lancar. Dan tentu ini mengindikasikan bahwa ada "stereotip" yang beredar di masyarakat luas bahwa jika kita berpacaran atau berhubungan dengan seseorang maka harus melakukan sesuatu. 

Padahal pada dasarnya, hubungan adalah suatu kesepakatan antara dua pihak untuk menjalani sesuatu. Bukan justru mengikuti pemikiran orang lain. Hubungan itu sepakat, berarti jika kedua pihak sepakat bahwa si Perempuan melakukan A dan Pria melakukan B. Tapi pada praktek lapangannya yang terjadi, kebanyakan Pria harus melakukan sesuatu yang terkadang bisa jadi di luar kemampuan atau pun kemauan si Pria. Begitu pun sebaliknya. 

Contoh, saat ini aku berpacaran dengan seseorang. Terkadang ia secara tidak langsung mengindikasikan bahwa aku harus mengikuti apa yang dia mau. Seperti harus posesif, padahal aku bukan seorang yang posesif dan bukan berarti tidak posesif itu tidak cinta. Lalu, "Kamu harus nya tuh perhatian, jangan dingin begitu". Padahal itu memang sudah sifat bawaan yang memang ngga bisa diapa-apain. Serta lain lainnya yang bisa saja bukan keinginan dan bukan kesepakatan kedua belah pihak. Mungkin  nanti ada di luar sana yang minta ke pasangannya "Kamu tuh harusnya jalannya kayang", jingan. 


Dalam hal kesepakatan, pihak yang menawarkan harus lah yang mengalah jika pihak yang ditawarkan tidak ingin melakukan. Dalam hal ini, pihak yang ditawarkan bisa mengalah, asalkan tidak membuatnya menderita. Yah iyah dong begitu, mbok kalian juga kalau nembak seseorang kan ngga maksa kan? Kalau yang ditembak ngga mau, kamu harus nerima juga kan? Apalagi masih banyak orang yang melakukan ritual-ritual demi mendapatkan yang dicinta. Kan ngga boleh, balik lagi, harus sepakat.

Mangkanya balik lagi, hubungan itu harusnya tidak memaksakan seseorang untuk melakukan sesuatu apalagi memaksa untuk melakukan di luar kemampuannya. Ini sangat tidak ber-peri-kecinta-an dan sangat tidak menjungjung tinggi keadilan dalam percintaan. Sungguh terlalu~. 

Lagian yah apa sih gunanya maksa? Berekspektasi bahwa pacar kalian harus A-Z? Yang salah bukan pacar kamu nya kalau ngga bisa, tapi kamu nya yang gendeng [s]masih aja sama dia [/s] berekpektasi tinggi. 

"Tapi kan itu harus nya bentuk cinta dari seseorang ke aku, jadi dia harus gitu lah."

Tak kemplang sini kepalamu sekalian, bentuk cinta tuh macem macem. Ngga harus gitu, lagian pemikiran orang beda-beda. Harusnya kamu tanya ke pasanganmu, dia kalau menyalurkan cinta lewat apa dan bagaimana. Nah kalau udah tau, dan pasanganmu melakukan itu kepadamu, harusnya kalian bergembira, karena dia menyalurkan cinta nya dengan tulus dan dengan caranya. Camkan! 

Mangkanya dalam hal perjodohan, kalau seseorang yang dijodohkan tidak mau yah batal perjodohannya. Ini mengindikasikan bahwa ada kesepakatan di antara kedua belah pihak untuk dapat menjadi satu atau menjalin hubungan. Jika tidak menggubris pendapat salah satu pihak dan memaksakan kehendak, yang terjadi apa? Betul, ketidakharmonisan dalam hubungan. Ini merusak keseimbangan dalam cinta. Begitupula ketika sudah menjalin hubungan, harus sepakat.

Lagian harusnya malu sama diri sendiri, emang udah bisa ngasih apa ke pasangan sampe semaksa itu ke pasangan untuk melakukan sesuatu dan bahkan diluar kemampuan pasanganmu? Heleh bajingan, minta sesuatu tapi ngga bisa ngasih sesuatu yang setimpal. Raimu cok cok!. 




EriksaRizkiM
rtrn
6666661234
6666661234 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
2.9K
41
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.