Kaskus

News

rizieqbangsadAvatar border
TS
rizieqbangsad
Mengapa Soeharto Tidak Diculik dan Dibunuh PKI? Inilah Alasannya!
Jakarta - Gerakan 30 September (G30S) sampai saat ini masih selalu dikenang menjadi kejadian nahas bagi Tanah Air. Masih banyak misteri yang terjadi pada saat itu dan sampai saat ini pun terpecahkan jawabannya. Adapun yang terus dipertanyakan adalah peran Soeharto dalam G30S PKI.

Pasalnya, ada yang meyakini bahwa Presiden RI ke-2 tersebut punya peran penting di balik penumpasan PKI dengan membantai ratusan ribu orang dalam satu kejadian.

Teori tersebut didukung sebuah pertanyaan sederhana, “Mengapa Soeharto tidak ikut diculik dan dibunuh oleh PKI seperti jenderal-jenderal lainnya?”

Untuk memberi pemahaman lebih dalam mengenai pertanyaan tersebut, yuk baca penjelasan di bawah ini sampai habis!

Peristiwa G30S PKI pecah lantaran tersebarnya kabar yang menyatakan adanya sekelompok jenderal yang hendak mengudeta Soekarno.

Hal tersebut pun dijelaskan dalam Kematian DN Aidit dan Kejatuhan PKI

Di dalam literatur tersebut, dijelaskan bahwa PKI mendapat informasi ini dari rekan mereka di militer yang merupakan simpatisan PKI.

Dari kekacauan tersebut, militer saat itu terpecah menjadi beberapa kelompok yang saling merebut kekuasaan.

Dengan keadaan tersebut, saat itu ada kelompok yang setia kepada Soekarno dan ada yang tidak.

Nah, faksi yang condong berkhianat itulah diyakini Dewan Jenderal, pihak yang ingin menyingkirkan Sukarno bersarang.

Dengan kondisi sengit itu, para perwira militer yang loyal kepada Soekarno bergerak secara diam-diam untuk mencegah kudeta, seperti

Kolonel Abdul Latief (Komandan Garnisun Kodam Jaya);
Letkol Untung (Komandan Batalion Pasukan Pengawal Presiden Cakrabirawa); dan
Mayor Sujono (Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan di Halim).
Mereka pun diyakini "menculik" para jenderal dan membawanya ke Soekarno.

Namun, rencana itu gagal karena persiapannya tidak matang.

Dalam kesaksiannya kepada Mahkamah Militer, Latief membeberkan alasannya tidak memasukkan nama Soeharto.

“Karena kami anggap Jenderal Soeharto loyalis Bung Karno, maka tidak kami jadikan sasaran,” kata Latief seperti dikutip dari buku Gerakan 30 September: Pelaku, Pahlawan, dan Petualang (2010).

Soeharto sendiri mengakui ia bertemu dengan Latief menjelang peristiwa G30S.

Namun, pernyataannya ke beberapa orang dinilai sering berubah-ubah.

Dalam wawancara dengan Der Spiegel pada 19 Juni 1970, Soeharto mengaku ditemui oleh Latief di RSPAD Gatot Subroto oleh Latief pada malam 30 September 1965.

Soeharto tengah menjaga anak bungsunya, Hutomo Mandala Putra alias Tommy yang dirawat karena luka bakar akibat ketumpahan sop panas.

Namun katanya, Latief tidak memberi informasi apa-apa, malah akan membunuhnya saat itu juga.

Diketahui dalam otobiografinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya (1988), Soeharto mengaku hanya melihat Latief dari kejauhan dan tak sempat berinteraksi.

https://artikel.rumah123.com/mengapa...asannya-123548

Partai Komunis Indonesia itu gak pernah ada, PKI itu hanya Khayalan Soeharto sendiri...

Komunis sejatinya gak ada di Indonesia, Soeharto lah yg menciptakan nya untuk melanggengkan kekuasaan nya..

dia rela membantai jutaan manusia dan memfitnah pki yg melakukan nya, padahak pki itu gak ada, pki itu ciptaan dia sendiri..

Sampe skrg gak ada fakta bahwa komunis itu ada di Indonesia, gak ada sama sekali..

Ini menurut saya ya, pendapat saya..

saya jadi ingat film Shutter Island emoticon-Big Grin
pilotugal2an541Avatar border
anti.liberalAvatar border
jerryreality513Avatar border
jerryreality513 dan 6 lainnya memberi reputasi
-5
1.2K
33
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
691.4KThread56.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.