dalledalmintoAvatar border
TS
dalledalminto
PKL Dipindahkan, Apakah Pesona Malioboro Akan Menghilang?




Hai, Gansist! Pasti pernah ke Jogja lah, ya! Pernah ke Malioboro?

Membicarakan Malioboro yang ada di Jogja sekarang tidak seperti dulu lagi lho, Gansist. Kalau dulu dari ujung ke ujung terdapat pedagang kaki lima di pinggir ruas jalan kanan dan kiri. Atau lebih sering disebut dengan istilah pedagang perko (emperan toko). Karena para pedagang kaki lima ini berjualan di depan toko-toko dan gerai di sepanjang jalan Malioboro.

Tapi untuk saat ini, sudah lengang, sepi lho, Gansist. Tidak ada lagi pedagang kaki lima yang ada di depan toko-toko tersebut. Bersih, sudah tidak ada pedagang satu pun yang berjualan di atas trotoar yang diperuntukkan bagi pejalan kaki.

Kenapa ya PKL tersebut dipindahkan?
Memang secara hukum kurang tepat berjualan di trotoar yang notabene dikhususkan untuk pejalan kaki.

Tapi, sejak menghilangnya para PKL di jalan Malioboro menurut aku, kok seperti beda ya. Malah bisa mengurangi daya tarik dan keistimewaan perihal jalan Malioboro karena sudah menjadi trade Malioboro ya, gitu. Pinggir jalan yang penuh sesak oleh PKL dan itu menjadi daya tarik wisatawan. Daiakui ataupun tidak bila sejak dari dulu dengan image banyak pedagang di depan perko, banyak cenderamata yang dijual, apapun ada sepatu tas bunga kerajinan, semua itu menjadi pesonanya Malioboro.



Tapi kini Malioboro sudah sepi dari PKL tersebut. Menurut aku pribadi malah mengurangi daya tarik sebab Malioboro sudah menjadi jalan pertokoan yang kebanyakan ada di kota lain. Wisatawan datang ke Jogja pastinya penasaran dengan Malioboro yang sesak, berjubel , menyusuri lorong sempit sambil menikmati berbagai barang dagangan yang unik seperti antik dan kerajinan lain.

Kalau cuma jalan yang di pinggirnya berjejer toko-toko dimana-mana pun ada. Dan, keistimewaan akan jalan Malioboro pun lambat laun akan hilang.(sekadar berpendapat)

Para PKL ini dipindahkan dan disatu-lokasikan agar penataan rapi dan lebih baik lagi. Karena para pedagang tersebut ditempatkan di satu lokasi, menurut aku sama aja seperti pasar kebanyakan. Padahal di Jogja sudah ada pasar Beringharjo, iya kan Gansist?

Tapi harus bagaimana lagi, yang berwenang telah membuat peraturan dan sebagai warga yang baik dan taat hukum tentunya hanya manut saja. Meskipun ditempatkan di lokasi yang baru tentu saja butuh adaptasi yang baru pula. Apalagi berdagang, untuk menarik pelanggan tentunya tidak mudah dan membutuhkan proses yang lama.

Kesimpulannya, perihal kepemindahan PKL di Malioboro apakah akan mengubah image Malioboro? Silakan berpendapat, Gansist?

Referensi dan ilustrasi: di sinidan sini


anjaultras
betiatina
cheria021
cheria021 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
7K
130
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Travellers
TravellersKASKUS Official
23.1KThread10.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.