Quote:
Tingkat kemacetan di DKI Jakarta turun sebesar 34 persen pada 2021. Pemprov DKI pun membanggakan data yang dikutip dari Tom Tom Traffic Index.
Data tentang peringkat Jakarta dalam hal kemacetan diunggah Pemprov DKI lewat Instagram @dkijakarta, Kamis (10/2/2022). Pemprov DKI menyebut peringkat Jakarta terus membaik sejak 2017.
"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Jakarta. Menurut Tom Tom Traffic Index terbaru, Jakarta berada di posisi ke 46 dari total 404 kota lain, yang berarti kemacetan semakin berkurang,"tulis Pemprov DKI melalui akun Instagram @dkijakarta.
Pada 2017, DKI Jakarta berada di urutan ke empat kota termacet di dunia dengan tingkat kemacetan 61%. Pada 2018, DKI turun ke peringkat 7 dengan tingkat kemacetan sebesar 53%.
Pada 2019, tingkat kemacetan Jakarta kembali turun jadi ke posisi 10 besar kota termacet di dunia, dengan tingkat kemacetan sebesar 53 persen. Barulah pada 2020, Jakarta keluar dari 10 besar kota termacet di dunia.
Pada 2020, dengan tingkat kemacetan sebesar 36 persen, menempatkan DKI Jakarta di peringkat ke 31. Dan pada 2021, peringkat DKI kembali turun jadi ke posisi 46 dengan tingkat kemacetan 34 persen.
Seperti diketahui, pada tahun ini DKI memang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di mana salah satu sektor yang dibatasi adalah transportasi. Begitu pula pada 2021, Jakarta juga menerapkan PPKM.
"Kini Jakarta berada di peringkat 46 dengan tingkat kemacetan menurun 2% dibanding tahun sebelumnya," jelasnya.
Pemprov DKI tetap meminta supaya warga menghindari kemacetan. Caranya adalah dengan beralih menggunakan transportasi publik, bersepeda atau berjalan kaki.
"Yuk hindari kemacetan dengan menggunakan transportasi publik, sepeda atau berjalan kaki," tutupnya.
Sumber Berita
Ya iyalah Juli, Agustus 2021 covid lagi gila-gilaan, otomatis orang sangat mengurangi mobilitas. Tapi mantap Pak Anies lah