dok pribadi

Pernahkah ketika kita di SPBU melihat tulisan atau aturan tidak boleh membeli BBM menggunakan jerigen berbahan plastik??
SPBU hanya melayani pembelian dengan menggunakan jerigen berbahan selain plastik.
Mungkin kita bertanya-tanya,kenapa aturan tersebut dibuat. Larangan itu disebabkan karena segitiga api, yaitu BBM, oksigen dan panas. Jerigen yang terbuat dari bahan plastik menghantarkan listrik statis yang ditakutkan bisa memicu api.




Konsumen boleh saja membeli bahan bakar dan tidak langsung dimasukkan ke tanki kendaraannya,namun wadah yang digunakan untuk menampung bahan bakar itu harus berbahan yang tidak mudah mengantarkan listrik statis, seperti alumunium.

Pertamina sendiri mempunyai aturan terkait penggunaan jerigen di SPBU Pertamina:

1. SPBU hanya boleh menyalurkan Bahan Bakar Premium dan Minyak Solar (Bersubsidi/PSO) untuk penggunaan akhir dan dilarang keras menjual Premium dan Minyak Solar pada wadah kemasan/jerigen untuk dijual kembali ke konsumen.

2. Penjualan Bahan Bakar Khusus Jenis Gasoline Series (Pertalite, Pertamax, Petamax Turbo) dapat dilayani menggunakan wadah kemasan/jerigen yang terbuat dari maerial dari unsur logam.

3. Penjualan bahan Bakar Khusus Jenis Diesel Series (Pertamina Dex, Dexlite) dapat dilayani dalam wadah kemasan/jerigen yang terbiat dari bahan/material dari unsur logam atau bahan HDPE (High Density polyethylene) sejenis thermoplastic khusus yang terdapat simbol HDPE2 pada kemasannya.

Tetapi disarankan lebih baik warga membeli BBM di SPBU dengan langsung dimasukan ke tanki kendaraan nya untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan seperti kejadian kebakaran mobil yang membawa bahan bakar jenis pertalite dan pertamax di jalan raya Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Selasa (23/6/2020).
Kebakaran diduga berasal dari drum yang berisi bahan bakar minyak jenis pertamax dan pertalit didalam mobil yang dikendarainya.




Kronologis kejadiannya, pengemudi selesai membeli BBM di SPBU untuk dijual eceran dan hendak pulang kerumahnya. Saat melintas di jalan raya, si sopir melihat ada percikan api dari belakang mobil tempat korban menaruh BBM.
Melihat ada percikan api korban langsung melompat keluar dari mobil dan sesaat kemuadian mobil terhenti karena menabrak pohon mahoni di tepi dalam keadaan terbakar ,seluruh BBM yang ada di dalam mobil habis terbakar.
Walaupun yang koraan menggunakan drum yang tidak terbuat dari plastik, tetapi percikan api diduga akibat dari gesekan logam akibat guncangan drum yang diletakan bersebelahan di dalam mobilnya.
Akibat kejadian ini korban mengalami kerugian berupa satu unit mobil Daihatsu espas,200 liter pertalite,300 liter pertamax, 5 tabung elpiji 3 kg dan uang tunai Rp 2.500.000( dua juta lima ratus ribu rupiah)

Korban dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan luka bakar yang cukup serius di tangannya.



Referensi: Kompas