Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rizieqbangsadAvatar border
TS
rizieqbangsad
Sanksi CAATSA AS Masih Hantui Indonesia Meski Batal Beli Su-35 Rusia, Ini Sebabnya
Sanksi CAATSA AS Masih Hantui Indonesia Meski Batal Beli Su-35 Rusia, Ini Sebabnya

Jakarta - Tidak cuma Indonesia saja, setidaknya sudah ada tiga negara yang membatalkan akuisisi Su-35 Rusia karena dibayang-bayangi sanksi CAATSA Amerika Serikat (AS).

Selain Indonesia, Aljazair yang pernah dilaporkan akan mengakuisisi Su-35 Rusia, tetapi kini batal juga dibayang-bayangi sanksi CAATSA AS.

Indonesia dibuat galau dalam rencana pembelian Su-35 karena di bawah undang-undang CAATSA tersebut, negara-negara yang terlibat dalam transaksi signifikan dengan Korea Utara, Iran, atau Rusia melalui pembelian peralatan militer dapat ditempatkan di bawah sanksi AS.

Seperti kita tau, rencana Indonesia dan banyak negara lain yang ingin membeli jet tempur Su-35 dibayang-bayangi sanksi CAATSA AS bagi para calon pelanggan Rusia.

Undang-undang Countering America's Adversaries Through Sanctions (CAATSA) yang ditandatangai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada tahun 2017 lalu membelenggu Indonesia dalam upaya membeli jet tempur Su-35 Rusia.

Padahal demi membeli jet tempur Su-35 Rusia, Indonesia sudah meneken nota nota kesepahaman soal imbal dagang pembelian jet tempur Su-35 yang terus dihalang-halangi Amerika Serikat (AS).

Jika tak ada halangan termasuk ancaman sanksi CAATSA dari Amerika Serikat, pada 2019 lalu dua unit Su-35 Rusia harusnya sudah mendarat di Indonesia.

Namun harapan Indonesia untuk mempersenjatai TNI AU dengan jet tempur Su-35 nampaknya kini hanya tinggal angan saja.

Amerika Serikat (AS) secara sepihak lebih dulu mengumumkan Indonesia batal membeli jet tempur Su-35 Rusia.

Hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari Bulgarian Military, Kongres AS mengumumkan dalam sebuah laporan baru-baru ini tentang pemutusan akhir kontrak Indonesia untuk pasokan 11 pesawat tempur Sukhoi Su-35 Rusia.

Namun kini nampaknya Indonesia benar-benar harus mengubur dalam impiannya mempersenjatai TNI AU dengan Su-35 Rusia.

Pasalnya, dikutip Zonajakarta.com dari Antara, Indonesia telah secara resmi membatalkan pembelian Su-35 Rusia.

Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat berbincang dengan media massa pada acara Press Tour dan Media Gathering, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 22 Desember 2021 mengumumkan kabar buruk tersebut.

Terkait dengan rencana pembelian Sukhoi Su-35, Fadjar menyebut hal tersebut akan ditinggalkan.

"Sukhoi Su-35 dengan berat hati ya kita harus sudah meninggalkan perencanaan itu karena kan kembali lagi dari awal kita sebutkan bahwa pembangunan kekuatan udara sangat bergantung dari anggaran," jelas Fadjar.

Kini yang lebih mengejutkan, meski Su-35 Rusia tak jadi diborong, Indonesia tetap terancam sanksi CAATSA Amerika Serikat.

Pada 8 Desember 2021 lalu Wakil penasehat keamanan nasional India Pankaj Saran mengunjungi Indonesia.

Ia menemui Menhan Prabowo dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Pankaj Saran membahas adanya peluang kerja sama antar kedua negara di bidang teknologi pertahanan termasuk pengembangan rudal BrahMos.

"Kami memiliki kepentingan yang sama dalam menangani radikalisme dan ekstremisme. Oleh karena itu, kami dapat mengembangkan kerja sama untuk membangun hubungan yang lebih kuat di bidang pertahanan," kata Moeldoko seperti dikutip dari India Times.

India Times melaporkan jika ada kemungkinan ekspor BrahMos ke Indonesia pada kunjungan Prabowo tersebut.

BrahMos, proyek bersama India dan Rusia, diyakini sebagai rudal jelajah supersonik tercepat di dunia yang dilirik berbagai negara termasuk Indonesia dan Filipina.

Rudal BrahMos buatan India dan Rusia yang diincar Indonesia dan Filipina memiliki jangkauan 290 kilometer yang dapat ditembakkan dari platform darat, udara, laut, dan bawah laut.

Dikutip Zonajakarta.com dari Military Today, rudal BrahMos India yang menarik minat Indonesia dan Filipina merupakan salah satu turunan dari P-800 Oniks, rudal anti kapal paling mematikan saat ini.

Indonesia disebut media asing sebagai salah satu calon pembeli Brahmos selanjutnya setelah Filipina.

Hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari artikel terbitan 19fortyfive pada 3 Februari 2022.

"Atul Dinkar Rane, kepala pembuat rudal BrahMos Aerospace, mengatakan kesepakatan ekspor rudal Brahmos ke Filipina membuka pintu untuk semua peralatan pertahanan yang diproduksi di India, yang sedang dalam pembicaraan untuk menjual BrahMos ke Vietnam dan Indonesia," tulis 19fortyfive.

Menariknya, media India khawatir bahwa ekspor BrahMos mungkin diblokir oleh Undang-Undang Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) pemerintah AS, yang memberlakukan sanksi pada perusahaan pertahanan Rusia.

BrahMos adalah perusahaan patungan antara perusahaan pertahanan Rusia dan Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO) negara bagian India.

Sementara BrahMos diproduksi di India – sebuah pabrik baru di Lucknow akan membangun 80 hingga 100 rudal per tahun – produksinya bergantung pada komponen Rusia seperti mesin ramjet dan pencari radar.

"Rusia memasok sekitar 65% komponen untuk BrahMos 3,9 ton,” menurut situs berita India The Wire.

“Kedua belah pihak baru-baru ini menyelesaikan masalah lama mengenai hak kekayaan intelektual sistem rudal, menjadikannya memenuhi syarat untuk ekspor. Tetapi tampaknya tidak ada pihak yang mempertimbangkan CAATSA".

Apakah Washington akan membahayakan hubungan Indo-Amerika atas BrahMos masih harus dilihat.

India tidak hanya muncul sebagai sekutu utama AS melawan China, tetapi Amerika semakin menggantikan Rusia sebagai pemasok senjata untuk India, termasuk rencana patroli maritim P-8 Poseidon dan helikopter serang AH-64 Apache.

https://zonajakarta.pikiran-rakyat.c...a-ini-sebabnya

In God We Trust
nomorelies
scorpiolama
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.1K
30
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.