Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pemburu.ontaAvatar border
TS
pemburu.onta
Geger Saling Tuding Munarman Vs Saksi soal Keluarga Jadi Bomber

Geger Saling Tuding Munarman Vs Saksi soal Keluarga Jadi Bomber

Suara-suara yang meninggi terdengar dari ruang sidang yang tertutup di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim). Rupa-rupanya Munarman dan saksi dalam sidangnya saling tuding perihal pemahaman jihad.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu, 2 Februari 2022, petang ketika jaksa menghadirkan seorang saksi berinisial Z. Sidang ini memang berlangsung tertutup atas perintah undang-undang untuk melindungi identitas hakim, jaksa, hingga saksi-saksi.

Dalam perkara ini, Munarman didakwa menggerakkan orang lain untuk melakukan teror. Munarman juga disebut jaksa telah berbaiat kepada pimpinan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.

Jaksa mengatakan perbuatan Munarman itu dilakukan di sejumlah tempat. Adapun tempatnya adalah Sekretariat Front Pembela Islam (FPI) Kota Makassar-Markas Daerah Laskar Pembela Islam (LPI), Pondok Pesantren Tahfizhul Qur'an Sudiang Makassar, dan di aula Pusbinsa kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Perbuatan Munarman itu dilakukan dalam kurun 2015.

Menurut jaksa, Munarman sekitar Juni 2014 melakukan baiat kepada pimpinan ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi. Baiat itu dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat.

Kembali pada persidangan di mana Munarman mendapatkan kesempatan untuk bertanya pada saksi Z. Munarman menanyakan perihal 2 sosok bernama Rizaldi dan Ulfah Handayani.

"Saudara dengan Rizaldi ada hubungan ya?" tanya Munarman.

"Saudara kandung," jawab saksi Z.

"Rizaldi-nya atau dengan Ulfah-nya?" tanya Munarman.

"Saudara kandung, Ulfah Handayani kakak saya, Rizaldi kakak saya," jawab saksi Z.

Dua sosok itu belakangan diketahui sempat mengikuti kegiatan di Makassar di mana Munarman kala itu menjadi penceramahnya. Munarman lantas membacakan berita acara pemeriksaan atau BAP saksi Z.

Berikut isinya:

Pada saat itu, saya dan semua yang hadir mampu tergerak dengan materi yang disampaikan oleh Munarman, yang membuktikan setelah acara selesai, saya dan peserta yang hadir berbaiat semuanya kepada ISIS.

"Pertanyaan saya ada tidak saya dalam acara itu menyuruh berbaiat?" tanya Munarman kemudian.

"Antum tidak menyuruh...," jawab saksi Z.

"Cukup, cukup," kata Munarman memotong pernyataan saksi Z.

Namun saksi Z tidak terima kesaksiannya dipotong Munarman. Di sisi lain, Munarman merasa hanya bertanya soal fakta.

"Tidak, harus dijelaskan juga," kata saksi Z.

"Oh tidak bisa! Saya cuma tanya fakta ada tidak saya menyuruh?" kata Munarman dengan nada tinggi.

"Ana tidak lanjut jawab antum kalau antum tidak mau mendengarkan penjelasan saya!" kata saksi Z dengan suara yang tak kalah tinggi.

Perdebatan tak terelakkan hingga saksi Z meminta Munarman bersikap jantan. Di sinilah, emosi Munarman meradang.

"Ya silakan saja, Anda tidak mau jawab ya terserah, ini saya yang terdakwa, bukan Saudara," kata Munarman dengan nada tinggi

"Ini saya juga sudah tersangka atas pekerjaan antum... kita sama-sama ditahanlah," balas saksi dengan nada tinggi.

"Terserah saja," kata Munarman.

"Eh antum gentle!" tegas saksi.

"Eh antum apa antum apa, apa!" jawab Munarman.

Saksi Z menuding keluarganya meninggal akibat pemahaman yang diberikan Munarman. Tak tinggal diam, Munarman pun menyanggah pernyataan itu. Dia menyebut itu bukan salahnya, melainkan salah pemahaman saksi.

"Gentle-lah, saudara saya sudah meninggal akibat pemahaman Saudara!" kata saksi.

"Ya terserah, karena pemahaman Saudara yang salah, bukan salah saya!" balas Munarman.


Saksi Z menyebut keluarganya menjadi bulan-bulanan masyarakat karena dakwah yang disampaikan Munarman saat di Makassar. Namun Munarman menegaskan dirinya tidak meminta mereka berbaiat ke ISIS.

"Ada tidak saya menyuruh baiat?" tanya Munarman.

"Eh!" respons saksi Z.

"Eh!" dibalas Munarman.

"Ana keluarga dari FPI, semenjak antum datang ke Makassar, keluarga ana jadi bulan-bulanan akibat dakwah-dakwah antum, sampai mereka mati. Ingat, antum cuma sendiri ditahan, ana, kakak saya sudah meninggal, sudah berapa orang!" tegas saksi Z.

"Terkait pemahaman Saudara," kata Munarman.

"Bukan pemahaman saya, itu akibat taklim antum!" jawab saksi Z.

Saksi Z lalu memohon kepada majelis hakim untuk diberi kesempatan menjelaskan. Majelis hakim pun menyetujui.

"Tapi Yang Mulia, ana minta izin Yang Mulia, ana, saya juga harus menjelaskan supaya ini permasalahannya jelas, jangan cuma bertanya yang inti-intinya saja yang bisa menyelamatkan dia, mereka tidak mengetahui apa yang saya rasakan Yang Mulia," ujar saksi Z.

"Baik gitu ya, kalau pertanyaan dijawab tunggu dulu jawabannya sampai selesai," ujar hakim.

Belum sampai saksi menjelaskan, Munarman sudah melempar pertanyaan lagi. Munarman bertanya ke saksi Z soal berapa kali dirinya mengisi ceramah di pengajian.

Saksi Z mengatakan Munarman memang hanya sekali mengisi ceramah. Akan tetapi, kata saksi Z, ceramah Munarman berdampak dahsyat bagi keluarganya.

"Berapa kali saya mengisi taklim di pengajian?" tanya Munarman.

"Ana jawab ya," kata saksi Z.

"Berapa kali?" tanya Munarman lagi.

"Antum sekali, tapi dampaknya itu dahsyat buat keluarga saya. Dampaknya itu lho ibarat susu yang diteteskan setetes racun itulah dampaknya," kata saksi Z.


Selanjutnya ada tudingan soal ceramah Munarman berujung bomber di negeri

Dalam sidang sebelumnya, yaitu Rabu, 26 Januari 2022, ada saksi lain berinisial B yang mengaku mengenal pelaku bom di Filipina pada 2020. Saksi B mengaku mengenal bomber di Filipina itu sebagai anggota FPI serta pernah mengikuti seminar yang dihadiri Munarman.

"Terkait dengan kemarin saksi A menerangkan ada yang nama Rullie Rian Zeke, terus istrinya, Ulfa, ada Rizaldi, terus ada yang terkait pelaku bom Makassar yang disebutkan kemarin, apakah orang-orang ini juga merupakan anggota FPI yang kemudian ikut kajian dengan Ustaz Basri sebelum tanggal 24-25 dan setelah tanggal 24 dan 25?" tanya jaksa.

"Ya, mereka adalah keluarga daripada Akbar keluarga daripada Abdi yang melaksanakan hijrah termasuk Rullie Zeke dan Ulfa melaksanakan hijrah ke Turki kemudian tidak sempat masuk ke Suriah kemudian dideportasi pulang ke Makassar, setelah itu melaksanakan hijrah ke Filipina dan di Filipina dia melaksanakan bom bunuh diri yang ada di gereja katedral nah itu adalah anggota FPI, Rullie Zeke," jawab B.

Namun pengacara Munarman sempat mengulik soal pengetahuan saksi B mengenai keanggotaan FPI orang-orang yang disebutnya itu. Menjawab itu, saksi B mengaku tahu dari atribut FPI yang digunakan Rullie dan Ulfa.

"Pernah nggak lihat dari kartu anggota oh si Abdurahman ini FPI liat KTA-nya, pernah liat nggak?" tanya pengacara.

"Saya tidak pernah liat KTA-nya," tutur B.

"Saya tanya tadi saudara saksi ditanya oleh yang terhormat jaksa penuntut umum ada Rullie Zeke itu anggota FPI ya yang melakukan pengeboman di Filipina?" ujar pengacara.

"Iya," jawab B.

"Tahsu dari mana dia anggota FPI?" tanya pengacara.

"Dia menyatakan bahwa dirinya bahwa saya dari FPI waktu datang ke pondok pesantren," jawab B.

Pada sidang tanggal 24 Januari 2022 pun sempat hadir saksi berinisial AM yang menerangkan soal bom bunuh diri di Filipina. Menurut saksi AM, kehadiran Munarman di Makassar dalam seminar tahun 2015 itu semakin meyakinkan mereka untuk baiat ke ISIS.

"Dengan hadirnya beliau (Munarman) di dua acara tersebut itu membuat kami lebih mempunyai keyakinan kan akhirnya apa yang terjadi kami lanjutkan, Yang Mulia. Kami lanjutkan, Yang Mulia, acara kegiatan tersebut di mana kajian tersebut setelah itu ya kan kita angkatlah semua masalah, semua tentang jihad, Yang Mulia," ucap AM.

"Kalau Ustaz mau tahu Ustaz, kalau saya alhamdulillah masih tangkap, nah kalau yang lain-lain, adik saya sudah melakukan bom bunuh diri," imbuhnya.


Saksi AM mengatakan adik dan adik iparnya turut mengikuti acara yang dihadiri Munarman pada 2015 itu. Awalnya AM mengatakan kedua adiknya itu pergi ke Suriah selepas mengikuti kegiatan bersama Munarman. Namun kepergian keduanya ke Suriah gagal hingga akhirnya dideportasi hingga akhirnya terdorong melakukan bom bunuh diri di Filipina.

"Adik Saudara Saksi yang meninggal di Filipina siapa namanya?" tanya kuasa hukum Munarman.

"Ulfah Handayani, Rullie," kata saksi AM.

"Apakah mereka ikut acara 24-25?" tanya kuasa hukum Munarman lagi.

"Ikut acara 24-25," jawab saksi.

Munarman sendiri sempat tersulut emosinya ketika saksi AM menyebut segala rentetan peristiwa tidak akan terjadi jika Munarman tidak menghadiri kegiatan 24-25 Januari 2015 yang kental akan atribut ISIS. Suara Munarman meninggi saat mencecar saksi.

"Karena dia menyimpulkan di mana atas penyampaian atas Ustaz Munarman tersebut menambah keyakinan saya dan anggota FPI yang lainnya atas kebenaran adanya khilafah Daulah Islamiyah. Saya tidak tanya khilafah Daulah Islamiyah, tiba-tiba dia menyimpulkan begitu, yang saya mau tanya ini pendapat dia, karena sudah mengaji terlebih dahulu atau karena saya?" tanya Munarman.

"Jadi ustaz sampaikan ya, perlu sampaikan begini, saya yang bodoh Anda yang pintar ya kan, kalau mau dibilang ya kan ini asbab daripada antum ya kan?" jawab saksi.

Saksi AM dengan suara meninggi menyebut segala bantahan Munarman tentang ISIS tidak relevan. Hal itu karena, kata saksi AM, Munarman tetap mengikuti acara pada 24-25 Januari 2015 padahal simbol-simbol ISIS sudah terpampang jelas di sana.

"Hah?" respons Munarman.

"Andai kata antum memang pada waktu itu menyampaikan kepada kami bahwa ini tidak benar, ya kan ini tak akan terjadi. Ya kan Anda mengatakan tidak mengatakan ISIS, tapi tahu simbol semua yang ada di sana ya kan," timpal saksi.

Munarman pun langsung memanggil saksi AM dengan nada tinggi. Hakim pun langsung menengahi keduanya.

"Saudara!" kata Munarman dengan suara meninggi.

Jaksa kemudian meminta Munarman mengganti pertanyaannya. Namun Munarman menolak.

"Izin, Majelis Hakim, sudah dijelaskan, tolong diganti pertanyaannya," kata jaksa.

"Tidak, ini saya tetap di sini terserah saja," jawab Munarman.

Hakim lalu mempersilakan Munarman melanjutkan jika ada pernyataan atau pertanyaan yang ingin disampaikan. Munarman menilai pernyataan saksi AM aneh.

"Apa pertanyaannya?" tanya hakim.

"Ini saya mau lanjutkan, karena sebelumnya kami anggota Laskar FPI sudah mendapatkan kajian ISIS tentang daulah bertempat di Ponpes milik Ustaz Basri, lanjutannya begitu, tiba-tiba dia ngomong ini karena saya, kan aneh begitu," kata Munarman.


Motivator teroris
habibpalsu14756
aloha.duarr
pakisal212
pakisal212 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
4.6K
63
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.