Beberapa Alasan yang Patut Dipertanyakan pada Diri Sendiri Sebelum Menikah



Menikah adalah impian sebagian besar orang. Menyatukan dua hati dalam ikatan pernikahan yang sakral dan berharap hidup bersama selamanya.

Hal indah selalu membayangi mereka yang akan menikah. Namun benarkah menikah akan bisa membuat kehidupan lebih bahagia?

Jawabannya tergantung dari pasangan yang gansist pilih. Sebab seorang wanita akan jadi ratu dan seorang pria akan jadi raja di tangan orang yang tepat.

Jika tidak tepat bagaimana? Tentu saja bukan kebahagiaan yang akan didapatkan. Melainkan ujian hidup yang berkepanjangan.

Pasalnya menikah adalah fase yang sangat panjang dan bahkan bisa berlaku seumur hidup. Sebelum memutuskan untuk menikah, coba tanyakan hal ini pada diri sendiri:

1. Apakah bisa menerima semua kekurangannya?

Tidak ada manusia yang sempurna. Pasti semua punya kelebihan dan kekurangan masing - masing.

Saat menikah kita akan banyak melihat kekurangan pasangan kita. Apa yang semula tidak kita ketahui mendadak tampak di depan mata.

Maka dari itu, gansist perlu sekali untuk mengetahui apa kekurangannya dan bisakah menerima dan memakluminya?

Jika tak sanggup, pasti gansist akan dibuat menderita dan sebal seumur hidup atau bahkan tidak kuat dan memutuskan untuk berpisah.

2. Mampukah beradaptasi dengan life style-nya?

Meski sepasang kekasih merasa saling cocok, pasti akan ada perbedaan life style di antara keduanya. Entah yang satu suka menghamburkan uang untuk hobi dan satunya lagi lebih suka ke salon dan sebagainya.

Yang satu suka jajan di luar sedangkan yang lain suka masak di rumah. Perbedaan life style ini harus dipikirkan.

Jangan sampai nanti karena perbedaan life style, gansist jadi sering bertengkar dengan pasangan. Ada baiknya, komunikasikan dulu semuanya dan kenali dia secara mendalam.

3. Apakah sefrekuensi?

Sefrekuensi merupakan satu hal krusial dalam sebuah hubungan. Maksud dari sefrekuensi adalah merasa cocok, nyambung dan saling memahami.

Jika diajak diskusi saja tidak nyambung, tidak mau memahami satu sama lain dan banyak perbedaan yang mengarahkan pada perdebatan, hubungan gansist bakal susah diajak jalan ke depan.

Pasalnya menikah membutuhkan banyak kerja sama antara suami dan istri untuk menyelesaikan masalah bersama.

Tanpa adanya frekuensi yang sama, bisa dipastikan bahtera rumah tangga gansist bakal oleng.

Demikianlah 3 pertanyaan penting yang harus gansist pertanyakan pada diri sendiri sebelum naik ke pelaminan bersama orang pilihan agan dan sista.

Sumber: pemikiran TS