Hi, salam hangat buat kalian semua pembaca real story ku. Semoga kalian selalu diberi kesehatan dan keberkahan selalu. Amin.

Disini aku mau membahas hal hal random aja sih, ya kayaknya relate sama kehidupan sehari hari. Seperti :

1.seberapa senang kamu menjadi dewasa?

2.Berapa usia kamu dan pencapaian apa aja yang udah kamu dapet?

3.Seberapa banyak teman yang kamu miliki?

4.Apa kamu pernah merasa kosong lalu sedih seketika?

5. Apa kamu merasa lelah menghadapi kenyataan?

6. Berapa kali mencoba hilang ( suicide)?

Ok, i'll go first..
Yang udah ngikutin cerita ku dari awal pasti tau aku si anak sulung dari 4 sodari.
Anak yang yang diminta paling kuat, paling tangguh hingga tidak boleh berkata aku LELAH,aku CAPEK

Di umurku yang bisa dibilang udah ga muda lagi( versi ku) , sering terlintas beberapa pertanyaan yang menghantui ku setiap malam.

1.Seberapa senang kamu menjadi dewasa?
Aku: di kehidupan yang aku liat semua serba sulit, aku selalu berfikir untuk balik lagi jadi anak kecil. Jadi orang dewasa melelahkan, nangis terus, kecewa terus, apa apa harus sendiri sampe kayak mikir aku kesepian.
Bahkan mengingat apa yang ku lakukan dulu membuatku lelah. Ya, aku selalu bermimpi menjadi orang baik, meski nyatanya aku jauh dari itu. Aku tidak senang menjadi dewasa.
Dewasa membuatku lelah.



2.Berapa usia kamu dan pencapaian apa aja yang udah kamu dapet
Aku : usia 26th tapi kayaknya ga ada apa apa yang aku capai, beda dengan orang orang lain seusia ku yang sudah memiliki ini, kehidupan yang lebih layak bahkan mungkin berkuliah kembali. Apa kabar aku? Hanya pengangguran akut dengan tanggungan 7 kucing..
Jujur saja, memang aku sirik sekaligus tertampar dengan mereka yang di usiaku sudah memiliki segalanya
Aku bukan ga mau kayak mereka, hanya saja aku sudah berusaha sekuat mungkin. Aku capek, keadaan seolah mempermainkan ku dengan lihaynya. Apa aku harus lahir dan merasa seperti sampah setiap saat?


3.Seberapa banyak teman yang kamu miliki?

Aku: no, no one. I don't have any real friend.
Aku ga pernah menyalahkan mereka jika mereka pergi, atau merasa bosan denganku.
Tapi ya, alam lah yang memisahkan kita.
Dulu aku selalu menangis setiap malam dan bercerita pada sesuatu teman perempuan ku.
Dan ya, kehidupannya berubah ketika sudah memiliki keluarga. Aku memaklumi nya.
Ketika aku tenar di pervespaan, mungkin temanku lebih dari 1000( bukan sombong) tapi percayalah tidak ada satupun yang bisa seakrab itu.

4.Apa kamu pernah merasa kosong lalu sedih seketika?
aku : tentu, banyak pertanyaan muncul ketika aku diam. Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak berkerja, bagaimana adik adikku? Apa mereka bisa melanjutkan sekolah meski aku belum membayar uang sekolahnya. Apa mamahku baik baik saja? Apa yang aku lakukan jika anak -anak (anabul) tidak makan? Harus apa aku sekarang? Kemana aku akan melangkah? Apa aku sedang tersesat? Apa semua ini hanya mimpi? Aku merasa bodoh!! Aku merasa tidak berguna!! Aku pengen hilang! Aku capek memikirkannya!. Aku ingin berteriak dan menangis se jadinya. Kenapa Alam kasih aku cobaan kayak gini? Apa dulu aku kurang tersiksa? Sambil menangis dalam diam hingga dadaku sakit.


5. Apa kamu merasa lelah menghadapi kenyataan?

Aku: terlalu bodoh hingga lelah.
Aku si ga bisa apa apa, si semuanya ga bisa.
( mulai menyalahkan diri sendiri) aku yang selalu nyerah, aku yang selalu nangis kalo marah sama diri sendiri.
Aku yang selalu membantingkan kepala ku sendiri ke tembok agar merasa puas.
Aku yang selalu cuttering hingga lelah.



6. Berapa kali mencoba hilang ( suicide)?

Kalo ditotal semua sudah 20x.


If you feel guilty of me. I am so sorry.
But this is what I am thingking.
Again, I don't have a friend to share.
They just go, leave me here.
Should I talk to my family? Hmm maybe later, you will not see my thread after that.


Thank you for listening, reading and replying my overthinking side.

Thank you so much.