Dear kaskuser,

Mobil boleh mewah tapi penggunanya tidak ada kesadaran dalam mentaati peraturan lalu lintas, ini perlu di kritisi kalau tidak bisa merugikan orang lain yang juga membayar pajak.

Yup, baru-baru ini Polisi lalu lintas baru saja,membubarkan dan menegur dari konvoi beberapa kendaraan mobil mewah yang melintas di jalan tol Andara, mereka memberhentikan kendaraannya dan sedang asik mendokumentasikan kegiatannya, itu kabar yang beredar di tengah media sosial.

Salah satu pengendara itu adalah Drifter nasional, Akbar Rais namun ia kembali datang ke Polda Metro Jaya ingin meluruskan kronologi yang terjadi.



Bahwa mereka foto-foto untuk dokumentasi namun tidak berhenti di jalan tol tersebut, hanya ditegur kalau di tol melakukan dokumentasi harus ada izinnya.

Lantas beredarlah foto-foto konvoi mobil mewah mereka yang menjadi persoalan, bahwa mobil mewah mereka seakan memblokade jalan dan membuat macet pengguna jalan lainnya.



Bahkan pihak kepolisian yang tidak menilang para borjuis yang melakukan kesalahan di tol. Membuat publik geram, kenapa Polisi selalu saja tajam ke bawah tumpul ke atas.

Maka inilah sebenarnya yang terjadi, Akbar menjelaskan kronologinya. Dengan hal ini apakah publik akan percaya?



Entahlah sob, sepertinya publik juga tidak begitu mempersoalkan hal seperti ini, kecuali mobil mewah itu numpuk di jalan kampung membuat kemacetan, bahkan suara mobil mesin yang meraung dianggap polusi suara. Tentu bila saja hal ini yang terjadi mereka akan marah, bahkan bisa saja viral di media massa.

Kalau kejadiannya foto-foto tanpa izin. Ini mungkin saja ada udang dibalik bakwan, izin yang diinginkan bisa saja berupa lembaran kertas dengan gambar Presiden pertama.



Tapi lupakan tentang kemungkinan itu, yang jelas ada tata krama dalam berkendara di jalan tol. Netizen bisa saja komentar bermacam-macam, apalagi netizen yang iri dengan mereka yang punya mobil mewah sedangkan dirinya hanya bisa membeli diecast mobil mewah.

Bayangkan dari Lamborghini, Shelby, Ferarri, Porsche, hingga, Ford GT tentu memberikan iri dan dengki semakin menjadi-jadi. Maklum orang kecil mau korupsi pun tak bisa, apalagi bermimpi punya mobil mewah.



Sepeda ontel saja terkadang masih kredit, itulah kehidupan ketika orang kaya terkena musibah pasti ada saja jiwa-jiwa yang senang dan toxic. Ini wajar apa kurang ajar?

******

Nah apa nih pendapat kalian tentang hal ini? Sekian pembahasan kali ini, semoga sukses selalu terima kasih.

Salam from Boyo,

Sumber klik, klik