mukeloblangsakAvatar border
TS
mukeloblangsak
Seorang Anak di Tasik Meninggal Dunia Usai 2 Hari Divaksin, Dinkes Beri Penjelasan.


Tasikmalaya - Seorang anak berusia 10 tahun di Kota Tasikmalaya meninggal dunia beberapa hari setelah mendapatkan vaksinasi COVID-19.
Dinkes Kota Tasikmalaya memberikan penjelasan soal meninggalnya anak tersebut.

Bocah tersebut merupakan warga Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, meninggal, Senin (17/1/2022), sekitar pukul 18.00 WIB.
Sebelumnya dia mendapatkan vaksinasi, Sabtu (15/1), di sekolah.

Kejadian ini menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga. Kedua orang tua tampak terpukul dengan kejadian yang menimpa anaknya.

Ayahnya tampak terbaring di ruangan tengah rumah, larut dalam suasana dukacita.
Senin malam itu juga jenazah anak yang dikenal aktif dan periang itu dimakamkan.

"Hari Sabtu anak itu terlihat baik-baik saja.
Saya melihatnya bersepeda," kata Abud tetangga korban.

Nanang paman korban, juga membenarkan bahwa Sabtu kondisi anak tersebut terlihat baik-baik saja. Dia pergi ke sekolah untuk mendapatkan vaksinasi dan sepulang sekolah bermain seperti biasa.

"Nah Sabtu malam dia mulai merasakan demam. Kemudian Minggu malam dibawa ke rumah sakit. Ternyata Senin malam meninggal dunia," kata Nanang.

Sementara itu kabar mengenai meninggalnya anak tersebut setelah mendapatkan vaksinasi menyebar di lingkungan masyarakat setempat.

Kejadian meninggalnya anak beberapa hari setelah mendapatkan vaksinasi itu menimbulkan banyak pertanyaan.

"Yang membuat heran, di lingkungan kami selama ini belum ada kejadian kasus DBD. Makanya heran mengapa tiba-tiba disebut meninggal akibat DBD," kata Abud.

Kejadian meninggalnya seorang anak usia 10 tahun di Kecamatan Purbaratu dua hari setelah vaksinasi langsung mendapatkan penanganan dan pengawasan dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan bahwa kejadian itu bukan merupakan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) murni.
Melainkan sebuah kasus yang tergolong KIPI koinsiden.

"Bukan KIPI murni, tapi dalam istilah medis dinamakan KIPI koinsiden. Jadi ini adalah KIPI yang terjadi karena ada penyakit yang mendasarinya," kata Uus, Senin (17/1) malam.

Dia menambahkan KIPI koinsiden ini berarti fatalitas atau penyebab utama kematian bukan karena imunisasi atau vaksinasi yang diterima oleh pasien.
"Jadi fatalitasnya belum bisa dipastikan karena imunisasi," kata Uus.

Lebih lanjut Uus menjelaskan saat datang ke rumah sakit, korban dalam kondisi kejang dan terjadi penurunan kesadaran.
Kondisinya terus memburuk sebelum akhirnya meninggal dunia.

"Setelah kejadian kami menggelar rapat dengan tim dokter. Tim KIPI, dokter anak, dokter ICU dan lainnya," kata Uus.

Mereka menyimpulkan bahwa kejadian ini adalah kasus Expanded Dengue Syndrome (EDS), sebuah penyakit yang disebabkan infeksi virus dengue. "Fatalitas disebabkan oleh expanded dengue," kata Uus.

Dia mengatakan konklusi medis itu diambil atau disimpulkan merujuk kepada hasil tes demam berdarah NS1 yang menunjukkan hasil positif.

"Hasil NS1 ini menjadi bukti yang tak bisa disanggah bahwa korban terjangkit virus dengue," kata Uus.

Hasil pemeriksaan lain yang menunjang pendapat medis itu adalah hasil pemeriksaan SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase).
"SGOT dan SGPT di anak ini 1.000.
Artinya terjadi kegagalan liver akut," kata Uus.

Terkait mengapa saat mendapatkan vaksinasi anak itu terlihat baik-baik saja, Uus menduga saat itu tubuh anak dalam masa inkubasi infeksi virus dengue, sehingga belum menunjukan atau merasakan gejala gangguan kesehatan.

"Intinya kami berharap masyarakat bisa memahami, bahwa kasus ini bukan KIPI murni. Penyebab fatalitasnya bukan akibat vaksinasi. Jangan takut untuk divaksinasi," kata Uus.

Sumber

Makanya jangan sampai ada penyakit dalam kalo mau di vaksin. emoticon-Jempolemoticon-Jempolemoticon-Jempol
Diubah oleh mukeloblangsak 18-01-2022 16:22
hhendryz
tepsuzot
nomorelies
nomorelies dan 3 lainnya memberi reputasi
2
993
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.