Platform penjualan NFT dihebohkan dengan beragam foto yang dijual di dalamnya. Tampaknya banyak warganet yang mencoba peruntungan untuk meraih kesuksesan seperti Sultan Gustaf Al Ghozali (22) meraup Rp 1,5 miliar melalui OpenSea dengan menjual foto selfie-nya yang dia potret selama bertahun-tahun.

Namun, warga +62 yang mencoba peruntungan menggunakan karya-karya NFT yang tidak lazim. Bayangkan saja, ada pihak yang menjual foto Kartu Tanda Penduduk (KTP) di OpenSea. Parahnya foto KTP yang dijual adalah sisi yang menunjukkan identitas pemiliknya. Hal itu terungkap dari unggahan pengguna di Twitter.

Hal itu tentunya berbahaya karena identitas pribadi pemilik KTP jadi diketahui banyak orang. Padahal identitas di KTP seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan lainnya merupakan rahasia dan bisa disalahgunakan untuk kejahatan.

detikcom juga menelusuri langsung platform penjualan NFT, OpenSea. Hasilnya ada beberapa foto KTP yang dijual sebagai NFT.'

Ada foto KTP yang menunjukkan sisi luar bergambar wilayah Indonesia, ada juga yang menjual NFT berupa foto KTP yang berisi identitas lengkap berisi NIK, tanggal lahir, hingga alamat tempat tinggal.

Bahkan platform penjualan NFT bak toko online maupun aplikasi layanan pesan antar makanan. Sebab, ada yang menjual foto pakaian, perabotan rumah, makanan, dan parahnya ada yang menjual foto bayi orang lain.

"Berawal viralnya Ghozali, banyak orang awam jadi ingin cepat kaya mereka jadi aneh, menjual makanan, lemari, baju, bahkan ada yang menjual foto bayi di OpenSea," kata pengguna Twitter dikutip detikcom, Sabtu (15/1/2022).

Cuitan tersebut pun memancing komentar dari para pengguna Twitter lainnya yang memperlihatkan kelakuan warganet Indonesia. Ada tangkapan layar yang memperlihatkan foto gorengan, bakso, Indomie, dan kue lapis dijual sebagai NFT.


https://finance.detik.com/fintech/d-...ijual-jadi-nft