domshaiAvatar border
TS
domshai
Suamiku Seorang CEO Yang Kejam
Story In Kaskus.
Berjudul : Suamiku CEO Yang Kejam




Ratu Asuma Nara, seorang gadis yang dipaksa menikah dengan seorang pengusaha muda dan kaya. Nara sekarang harus memulai hidup baru, mengarah ke pernikahan yang pasti mengarah pada ketidakbahagiaan. Nadeo Atmajaia, pemilik dan CEO Grup Atmaja. Semua anak buahnya, yang dikenal dingin dan kejam, takut padanya. Nadeo awalnya menentang pernikahan itu, tetapi memohon agar ibunya tidak menolak.

Karena Nadeo sangat mencintai wanita paruh baya yang melahirkannya. "Negara!" Silakan hubungi Nadeo dari Naru. Sekarang setelah mereka berada di rumahnya yang mewah, dia segera pulang setelah upacara karena dia tidak ingin tinggal di tempat yang ramai.

"Ya, saudari. Ada apa?" tanya Nara pada Nadeo.
"Apa yang terjadi?" Burung Beo Nadeo.
Nara bahkan tidak berani menatap mata tajam itu pada suara Nadeo, yang naik satu oktaf.
"Pindahkan barang bawaanmu, aku tidak ingin berbagi kamar denganmu!" - Kata Nadeo tanpa melihat ke belakang.

Nara mendengarkan perintah suaminya dan dengan cepat mengambil kopernya dan meninggalkan gedung utama. Bibir Nara bergetar karena air mata dan dia tidak bisa mempercayai kebenaran sama sekali.

"Ibu..." Bisiknya sedih sambil memanggil ibu yang telah Tuhan panggil lebih dulu. Pada tahun, ayahnya Anton dan satu-satunya saudara perempuannya, Kanaya, memaksa Nara untuk menikahi Nadeo. Ini karena jika kamu menikahi Nadeo, kehidupan ayah dan kakak laki-lakimu akan berubah secara otomatis. Negara secara efektif meninggalkan pernikahan ini. "Kenapa bukan hanya kau yang menikah dengannya?" dia berkata.

Tetapi dia tidak menerima jawaban, dan dia menampar wajahnya begitu keras hingga matanya sobek. "Seperti apa hidupku nanti?" tanya Nara pada dirinya sendiri. Sekarang dia telah memasuki ruangan dan meringkuk di sudut ruangan, meratapi masa depannya.

•••

Nara menyambut pagi dengan cahaya yang menyilaukan, tidak tahu apakah Nara telah tidur di lantai sepanjang malam. Aku dikejutkan oleh sesuatu yang menggelitik telingaku. Begitu saya membuka mata, saya langsung membuka mata lebar-lebar.

"Kakak, Nadeo." katanya perlahan. Ya, Nadeo selalu di sisiku. Sambil menunggu gadis itu bangun, dia sesekali mengutak-atik rambut di telinga Nara.
"Pemalas! Apakah kamu bangun jam segini?" Kemarahan Nadeo. Nara bangkit dan menundukkan kepalanya bahkan tanpa melihat suaminya.

"Maaf." Dia berkata.
"Maaf?" Nadeo yang tidak pernah terdengar terulang kembali. Nadeo meraih tangan kecil Nara dan berkata, "Jika kamu tidak ingin melakukannya lagi, kamu harus dihukum."
"Lakukan tugasmu sampai selesai! Ketika kamu pulang dari kantor, rumah masih berantakan, jadi hati-hati!" Dia mengancam Nadeo.

Nadeo mendengarkan Nara dan mengadakan pertemuan penting dan langsung menuju ke kantor.

•••

Jam menunjukkan tepat pukul 12, tetapi pekerjaan belum selesai. Aku sakit perut karena belum makan apa-apa sejak pagi. Nara yakin jika asam lambung tidak segera terisi akan kembali lagi. Tetapi pekerjaan rumah tanggalah yang membuatnya kelaparan.
Dia baru saja mengeringkan pakaiannya dan mencuci piring dan sekarang harus mengepel lantai di ruang tamu yang sangat besar.

"Bisakah saya membelinya?" Dia bertanya ketika dia melihat bahwa lantai yang dia pel hanya sebagian kecil dari yang bersih. Pelet transparan baru saja keluar dan saya menderita sakit perut dan jantung.

Perlakuan terhadap suami di luar dugaan. Realitas menguasainya, dan harapan mengangkatnya.

Belum bersambung, kelanjutan cerita akan saya share di thread selanjutnya.

NoCopyright.
Ide dan Penulisan Pribadi.
Sumber Gambar : Google Gambar
bukhorigan
phyu.03
kuda.unta
kuda.unta dan 2 lainnya memberi reputasi
3
8.3K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.