trifatoyahAvatar border
TS
trifatoyah
Anak yang Mau Ditukar






Aku sudah mendengar cerita ini dulu dari orang tuaku pada saat aku masih kecil. Kembali kemarin mendengarnya lagi.
Kisah ini adalah tentang seorang anak ya seorang anak yang awalnya mau ditukar dengan anak dari saudaranya.

Pernahkan kalian mendengar anak yang mau ditukar? Akulah anak yang mau ditukar dulu, mengapa? Aku anak ke tiga perempuan, ke dua saudaraku juga perempuan. Waktu itu ibuku sedang mengandungku, bersamaan dengan kakak iparnya yang mengandung, anak dari kakak iparnya pertama perempuan dan yang nomor dua laki-laki, konon katanya hari lahirnya sama dengan hari lahir sang ayah, yang tak lain adalah Pak Dhe ku.

Anak ke tiga pun diprediksikan bakalan sama dengan hari lahir Ayahnya, makanya dulu ingin menukar anaknya dengan anak ibuku, biar ibuku memiliki anak laki-laki, mungkin seperti itu alasannya, tapi yang jelas katanya kalau kelahiran anak beserta Ayahnya pada hari yang sama akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Hingga suatu hari pada saat anak itu mau lahir ibunya berusaha menunda satu hari barang kelahirannya. Padahal siapapun tahu yang namanya kelahiran, kematian Allah lah yang menentukan semuanya. Walaupun sudah berusaha anak itu tetap memaksa mau keluar, hingga akhirnya anak itu pun lahir sama dengan kelahiran ayahnya. Waktu itu pun ibuku melahirkan aku, yang anak perempuan ini, dia anak nomor tiga laki-laki dan aku anak nomor tiga perempuan. Pertukaran bayi yang waktu itu disepakati pun batal, karena ayahku tidak ingin menukarkan anaknya, tidak ada anak yang mau ditukar. Akhirnya perjanjian itu pun batal. Bagaimana dengan anak laki-laki itu? Yang diyakini akan terjadi sesuatu bila tetap diasuh oleh ibunya? Aku tidak tahu bagaimana kehidupanku bila tinggal di keluarganya.

Setelah empat puluh hari bayi itu bersama ibu kandungnya akhirnya bayi itu diadopsi oleh saudara perempuan dari Pak Dhe ku, karena beliau tidak memiliki keturunan. Dan sampai sekarang menjadi anaknya, kemarin anak laki-laki itu yang berarti sepupuan denganku sakit, kami sekeluarga dengan saudara-saudara yang lain menengoknya. Dia sekarang berada di tempat yang lumayan jauh dari kampung kami, sampai sekarang pun belum menikah, dia menjadi anak tunggal pada Ibu yang mengadopsinya.

Waktu perjalanan pulang ibu cerita tentang kejadian itu, yang katanya mau ada pertukaran anak waktu itu. Apakah harus sepercaya itu? Bukankah kehidupan ini sudah ada yang mengaturnya?
Kembali tentang anak, dulu juga teman suami pernah mau minta anak bungsuku, karena dia sudah lumayan berumur, ketika hamil anak keduanya mengalami keguguran, dan hanya memiliki satu anak, dia juga baik denganku, dia sangat suka dengan anakku, katanya ingin meminta anakku dan aku disuruh membuat lagi karena masih muda, Oh No, tidak semudah itu Ferguso! Bagaimana bisa aku menyerahkan anak yang begitu aku sayangi dan aku cintai pada orang lain, tentu suamiku juga tidak akan setuju. Walaupun anakku cowok semua, tidak akan pernah aku memberikan anakku pada orang lain. Aku harus tetap mensyukuri dan menjaga dengan baik amanah Allah yang diberikan padaku, walaupun orang-orang bilang katanya kalau tidak punya anak perempuan nanti seperti inilah itulah. Aku yakin aku telah memberikan kasih sayangku dengan segenap jiwa dan raga, akupun yakin anak-anakku pun akan mencintai aku dan menyayangi aku. Dan wanita seperti aku mungkin tipenya mengasuh anan laki-laki sudah gitu aja.

Makanya ketika saudara dari suami yang anaknya perempuan semua, dan bercanda mau menukar anaknya dengan anakku, aku tidak suka mendengarnya walaupun itu sekedar bercanda.
Menurutku Allah tahu apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan.

Sumber Gambar
klik
cheria021
theresiaeguchi
pilotugal2an541
pilotugal2an541 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.5K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.6KThread27.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.