Sumbawa - Seorang pria inisial DDL (19) asal Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), melapor ke Polres Sumbawa mengaku dirudapaksa secara bergiliran oleh tiga orang laki-laki. Benarkah?
Polisi yang mendapatkan laporan kemudian melakukan penyelidikan. Kepada polisi, DDL tidak mampu membuktikan laporannya, Setelah diperiksa ternyata laporan tersebut palsu.

"Yang dilaporkan kemarin itu palsu. Dari hasil pemeriksaan tambahan terhadap pelapor, pelapor mengakui bahwa terkait laporannya tentang penganiayaan dan pelecehan seksual tersebut tidak pernah terjadi (tidak benar adanya)," kata Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Ivan Roland Cristophel, pada detik.com Jumat (14/1/2022).

Ivan mengatakan, DDL malaporkan kejadian yang dialaminya itu pada Kamis (6/1) lalu. Kepada polisi, dia mengaku dirudapaksa oleh tiga orang laki-laki di
Pantai Baru Desa Labuhan Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas.

DDL yang merupakan pria kemayu itu mengaku digiring paksa pada sebuah gudang kosong oleh tiga orang laki-laki usai berbelanja di minimarket. Di situ dia dibaringkan di lantai dan tangannya diikat lalu di rudapaksa secara bergiliran.

"Korban juga mengaku dicekik dan dipukul dengan kayu oleh para pelaku, uangnya juga dirampas," ulas Ivan.

Lebih jauh Ivan menjelaskan, laporan tersebut tidak mampu dibuktikan oleh DDL. Hasil visum yang diambil pun tidak menunjukkan adanya bekas akibat hantaman benda tumpul.

"Setelah dilakukan visum, tidak ada ditemukan bekas atau tanda kekerasan akibat penganiayaan seperti yang dilaporkan serta tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di lubang anus pelapor akibat pelecehan seksual yang dimaksud," tutur Ivan.

Meski memberikan laporan palsu, pria itu tidak ditahan polisi. Pihak kepolisian masih mendalami motif laporan bohong tersebut.


Sumber : https://news.detik.com/berita/d-5897...egini-faktanya