Munculnya Habib Kribo membuat panas perseteruan politik di Indonesia, ketika Habib vs Habib tentu ini cara yang tepat untuk memecah belah persatuan dan kesatuan dari dalam. Sejarah memang berulang, dan akan terus begitu. Akan banyak peperangan diantara saudara sendiri, bahkan seiman sekalipun, kisah kelam itu tertulis dalam perang siffin.

Tapi biarkanlah Habib Kribo berseteru dengan Habib Rizieq dan Bahar, kita yang bukan golongan Habib cukup duduk dan berdo'a semoga tidak ada lagi darah tertumpah atas politik, dahulu putra Sultan Ageng Tirtayasa, yaitu Sultan Haji, melawan ayahnya sendiri hasilnya VOC berkuasa di tanah Banten.



Terpecahnya Kesultanan Mataram Islam, dan berhenti lewat perjanjian Giyanti pada13 Februari 1755, Mataram Islam terbagi dua menjadi Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Ngayogjakarta Hadiningrat.

Jadi inilah politik, kalau tak punya keuntungan untuk apa ikut-ikutan berkubu-kubu. Namun dalam sejarah Islam ada Kartini asal Timur Tengah yang jarang sekali di ceritakan, baik oleh penceramah ataupun yang mengaku keturunan Rasull saat ini.



Padahal beliau adalah anak dari cucu Rasullullah Husein, yang bernama Sayidah Sukainah Binti Husein ra, bagaimana apakah nama cicit Rasull ini kamu pernah dengar? Atau belum sama sekali?

Sejarahnya seakan tenggelam, hingga jarang sekali dibahas. Bahkan dalam akademisi Islam sekalipun, padahal beliau anak dari Husein bin Ali bin Abi Thalib yang menikahi Rubab binti Amra bin Qais. Saudara Sukainah yaitu Ali Ashgar juga kiprahnya tak banyak diulas.



Namun ada sosok tangguh dari Maroko yang membuka tabir dari sejarah Islam, dialah Fatima Mernissi, ia menulis The Veil and Male Elite dan Women’s Rebellion and Islamic Memory, disinilah kisah tentang Sukainah terbuka lebar.

Bisa dibilang Sukainah adalah penyair yang dikagumi pada masanya, bahkan menentang poligami terhadap dirinya. Maka sebelum menikah dengan suaminya ia memberikan perjanjian pra nikah.

Dirinya cerdas, bahkan kharismatik namun yang menariknya lagi sejarah yang diungkap oleh Fatima Mernissi, menyebutkan Sukainah tidak memakai hijab.





Tentu hal itu membuat geger sejarawan lain, dan menganggap ada distorsi dan kontradiksi dalam pencatatan karakter Sukainah. Mana mungkin cicit Rasull, anak dari cucunya langsung Husein mengkritik kebijakan masyarakat arab waktu itu?

Namun kalau berkaca pada Najwa Shihab, anak dari sosok yang alim yaitu Pakde Quraish Shihab, seorang profesor ahli tafsir, ulama, mantan menteri agama bahkan cucu dari Habib Ali bin Abdurrahman, asal Hadhramaut, Yaman.



Najwa sama sekali tidak memakai hijab, sedangkan bapaknya sendiri seorang ulama. Jadi distorsi ini agak terlalu dini, kalau tidak ada bukti yang lebih mendalam.

Bisa dibilang literasi sejarah tentang Sukainah ini sedikit sekali, namun dianggap sebagai sosok Kartini dimasa itu. Jadi karena karakter ini merupakan cicit Rasull, otomatis mereka yang konservatif akan ada yang membantah apa yang diungkapkan oleh Fatima Mernissi.



Setidaknya bila Sukainah seperti yang digambarkan oleh Fatima Mernissi, inilah bukti bahwa feminisme itu akan ada di setiap wilayah dan setiap zaman. Seperti Cut Nyak Dien, juga mengalami pro dan kontra masalah fotonya, namun ternyata wanita aceh di masa itu lebih banyak menggunakan sanggul.

Semoga ada bukti sejarah yang baru agar tidak ada lagi distorsi, semoga saja kiprahnya dibahas di buku pelajaran sekolah, karena peristiwa Karbala ini memberikan efek luar biasa hingga saat ini.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik, klik, klik
Pic : google