pramuria, apa yang Anda bayangkan saat mendengar kata itu? Mungkin bayangan Anda tak akan jauh-jauh dari seorang wanita yang bekerja di malam hari dengan menjajakan selangkangannya pada pria-pria berduit demi beberapa lembar merah atau demi kesenangan singkat. Tidak salah, memang seperti itulah stigma yang melekat pada bayangan seorang pramuria selama ini.

Tapi sebenarnya pramuria itu apa sih? Menurut kbbi pramuria berasal dari kata lacur yang berarti malang, celaka atau sial. Melacur artinya berbuat lacur alias menjual diri (tuna susila) sedangkan pramuria adalah orang yang menjajakan dirinya. pramuria tidak serta merta berhubungan dengan seksualitas namun kebanyakan masyarakat menganggapnya begitu.

Dan karna itulah, kita semua sebenarnya adalah pramuria.

Tenang-tenang, jangan makan kalimat diatas mentah-mentah, bacalah artikel ini hingga akhir.

Belum lama ini saya baru membaca novel karya Eka Kurniawan yang berjudul Cantik Itu Luka. Di salah satu halamannya ada sebuah kutipan dialog seperti ini;



Kutipan yang menarik dari sebuah novel yang mengangkat tema pramuriaan. Tentunya tak bagus jika kita telan mentah-mentah namun jika kita masukkan definisi pramuria ke kutipan tersebut maka kita bisa mendapat definisi dari pernikahan itu sendiri.

Pria dan wanita menikah karna mereka tak sanggup hidup sendiri. Katakanlah seorang pria mencari wanita yang sanggup memberikan dan mengasuh anak sedangkan sang wanita mencari pria yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Cinta? Cinta hanya bumbu.

Seorang pria menjual kualitas sebagai suami sedangkan wanita menjual kualitas sebagai istri, bukankah itu konsep yang mirip dengan pramuriaan?

Well, anggap saja menikah itu pramuriaan namun coba hapus anggapan negatif tentang pramuriaan itu sendiri. Pernikahan memang memiliki konsep memberi dan menerima namun itu berlaku dalam hal yang baik, dalam hal positif yang tidak merugikan siapapun dan tidak membuat siapapun marah.

Kembali ke konsep pramuria, coba hapus anggapan negatif Anda tentang pramuria dan melihat definisi tersebut dari sisi yang lebih terang. Melacur adalah perbuatan menjual diri namun sebenarnya tak disebutkan bagian mana yang kita jual. Bukankah itu berarti penyanyi yang menjual suaranya untuk dinikmati orang lain juga pramuria namanya? Bukankah itu artinya penulis yang mengetik artikel seperti ini juga pramuria namanya?

Kita semua adalah pramuria, kita hanya menjual bagian tubuh yang berbeda. Tentunya ini bukanlah fakta yang menggembirakan, tak mungkin ada orang yang senang disebut atau menyebut dirinya sebagai pramuria. Dan karna itulah jangan menganggap opini ini terlalu serius, toh ini hanyalah pemikiran yang sekedar melintas begitu saja.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.