Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

perojolan14Avatar border
TS
perojolan14
Jangan Manja! Masyarakat Sewajarnya Bisa Meninggalkan Premium
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
NEWS 03 January 2022 13:25


Foto: SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemberitaan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) dengan oktan 88 (RON 88) jenis Premium kembali menghiasi layar kaca pemberitaan.
Pemerintah sendiri sebelumnya menargetkan untuk menghapus Premium peredaran di tahun ini dan akan menerapkan penggunaan BBM standar Euro 4 pada April 2022. Namun nampaknya rencana ini dibatalkan.

Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengubah aturan penyediaan, distribusi dan harga bahan bakar minyak (BBM) khusus penugasan. Artinya, Pemerintah belum menghapus BBM beroktan (RON) minimal 88 seperti Premium dari pasaran.

Sekjen Dewan Energi Nasional, Djoko Siswanto menjelaskan bahwa saat ini dalam standar ketahanan energi nasional, Indonesia memiliki kategori tahan di angka 6,7 dan belum berada pada kategori sangat tahan dengan indeks 10.

Nah, faktanya di Indonesia keterjangkauan harga BBM tidak merata di seluruh Indonesia, terutama di Papua. Di Papua harga BBM dijual dengan harga selangit. Kenyataannya, berapapun harganya masyarakat di sana tetap membelinya.

"Di Papua misalnya, berapapun harga BBM dia beli. Kalau melihat ini, masyarakat Papua saja mampu membeli BBM dengan harga yang tinggi. Seharusnya masyarakat di tempat lain di kota-kota besar terutama itu tidak kebaratan," jelas Djoko kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Senin (3/1/2021).

Senada, Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengungkapkan, secara parameter memang sulit menilai kesiapan masyarakat dalam hal penghapusan Premium. Karena penilaian ini bersifat subjektif.

Kendati demikian, seharusnya masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor, minimal sepeda motor seharusnya sudah siap untuk membeli komponen utamanya yaitu komoditas BBM.

Pun di Papua saja, berdasarkan pengalaman dia mengunjungi Papua, masyarakat Jawa cenderung manja soal harga BBM. Rakyat Papua saja berani membeli harga BBM dengan harga selangit, seharusnya di Jawa juga demikian.

"Pemilik kendaraan bermotor adalah orang yang siap dengan pembelian bahan bakar. Apalagi kalau bicara soal Papua, saya juga pernah ke sana, itu kita juga menjadi ekstrem sekali. Di Jawa ini, di kota-kota jadi sangat manja soal BBM," jelas Tulus.

link

Nah, faktanya di Indonesia keterjangkauan harga BBM tidak merata di seluruh Indonesia, terutama di Papua. Di Papua harga BBM dijual dengan harga selangit. Kenyataannya, berapapun harganya masyarakat di sana tetap membelinya.
scorpiolama
pakisal212
baikapuk
baikapuk dan 3 lainnya memberi reputasi
4
3.8K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.