Kalau kamu umroh atau naik haji ke Makkah, kemungkinan besar sudah tidak ada lagi peninggalan-peninggalan sejarah di masa Nabi.

Sejarah Makkah ini penting karena Nabi Muhammad bukan hanya menjadi pemimpin negara tetapi juga sebagai utusan Allah, tapi sayang jejak itu dihilangkan sama sekali oleh pemerintahan Saudi.

Rumah Al Arqam bin Abil Arqam tempat Nabi pertama kali dakwah secara sembunyi-sembunyi kini hilang digantikan ruang rapat, rumah ummu Hani dimana Nabi memulai Isra Mi'raj nya sekarang sudah rata dengan tanah, lalu rumah Nabi sudah diganti jadi perpustakaan.



Rumah Nabi Muhammad

Bentuknya juga sudah berubah modern, tidak seperti dulu lagi. Yang miris rumah Abu Bakar sudah hilang diganti dengan megahnya hotel Hilton.





Rumah Abu Bakar dan Siti Khadijah

Lalu rumah Khadijah dan rumah Abu Jahal sekarang sudah menjadi komplek toilet umum. Lalu Jabal Abu Qubais tempat Nabi menunjukkan mukjizatnya, kini menjadi komplek tempat tinggal kerajaan.

Miris memang melihat jejak sejarah Islam di masa lampau hilang tak berbekas, tentu ini ada alasannya yaitu agar manusia tidak mensakralkan tempat tersebut dan jadi berhala.

Menariknya jejak sejarah di Indonesia seperti Borobudur, Prambanan, jejak sejarah yang berbeda dari mayoritas agamanya saat ini bahkan terdapat banyak arca, tetap dipelihara pemerintah dan menjadi taman obyek wisata. Apakah iman orang Arab Saudi setipis itu?



Tentu ini salah kaprah, kalau ada situs atau bangunan bersejarah maka ini menjadi nilai yang tak tergantikan.

Di Mesir ada piramida yang dibuat oleh Fir'aun dan hingga sekarang masih bisa terlihat. Karena itu bagian dari sejarah, untuk ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang.

Apakah sebenarnya yang terjadi, atau ada maksud tertentu berbuat seperti itu? Cagar budaya, sejarah dan sebagainya hampir sama di negara manapun agak sulit untuk mendapatkan uang yang besar.



Jadi ini menurut pandangan ane, dan bisa diperdebatkan. Motif pemerintah kerajaan menghilangkan jejak sejarah bukan masalah musyrik namun uang. Karena harga tanah di Mekkah termahal di dunia, disebabkan adanya masjidil Haram yang dikunjungi umat Islam seluruh dunia.

Kenapa ada pendapat seperti itu? Karena Saudi lebih memilih membangun hotel mewah dbandingkan camp sederhana, yang sesuai dengan tujuan umat Islam datang kesana, untuk beribadah bukan bermewah-mewahan.

Jadi agak bertolak belakang dengan semangat haji dimana semua ras berpakaian yang sama, semua manusia tidak menonjolkan pangkat, jabatan, kekayaan, semua sama di mata Allah. Tapi kok malah dibangun kemewahan, hotel, villa dan lainnya di sekeliling tempat tersebut.



Kalau mau mengakomodasi jamaah haji bikin hotel yang banyak dan luas di luar area tersebut, dan siapkan bus untuk membawa mereka untuk beribadah. Mirisnya hotel-hotel mewah, mall dan bangunan mewaj lainnya ini banyak berdiri di situs bersejarah yang menjadi kebanggaan umat Islam itu sendiri.

Sami Angawi, pendiri Pusat Penelitian Haji dan pakar Makkah pun berteriak namun tak ditanggapi.





Bayangkan 98% jejak sejarah Islam hilang di tangan pemerintah Saudi saat ini. Lantas, apa yang mau di imajinasikan kalau jejak sejarah itu hilang tak berbekas.

Apakah nantinya di masa depan kisah Nabi itu dianggap cerita rakyat kedepannya, karena tak ditemukan sama sekali situs bersejarahnya?

Sebab saat ini banyak mereka yang ahli agama hanya memanfaatkan agama itu untuk kepentingan pribadinya, dan ahli agama yang lurus perlahan mulai banyak yang meninggal maka hilangnya ilmu dan munculnya kebodohan agama dimulai dari ulama su', bukankah begitu netizen?



Atau jangan-jangan Makkah sebenarnya itu ada di Petra? Wallahu a'lam.





Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik
Pic : google