Welcome di thread sederhana ane gansis 
 Enjoy reading and have a good read 





Cerita yang epik, efek visual, lokasi, hingga lamanya pembuatan sebuah film menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan produksi film yang sebenarnya. Dan hal ini pun muncul seiring dengan standar tinggi dan tujuan luar biasa yang harus dicapai sebuah judul film sehingga datanglah segala macam mimpi buruk dari sebuah proses produksi.

Contohnya seperti biaya film yang meroket di film Cleopatra and The Abyss, film tersebut bahkan hampir membuat bangkrut salah satu studio film terbesar di dunia.

Penasaran dengan proses produksi paling sulit apa yang pernah menghampiri film-film terkenal di dunia, berikut ane udah ngerangkum lima di antaranya, lanjut baca ke bawah ya gansis.

Enjoy reading ~

The Abbys

Penyebab kesulitan: Proses syuting yang hampir seluruhnya berada di bawah air.

Di film inilah sutradara James Cameron mulai dikenal sebagai "Orang paling menakutkan di Hollywood".

Karena bukan tanpa alasan, sebagian besar film bergenre drama fiksi ilmiah ini benar-benar dibuat dalam proses yang berlangsung di bawah air, yang jelas merupakan tempat yang sangat sulit bahkan hampir mustahil untuk membuat film.

Pada hari pertama pengambilan gambarnya saja, tangki air berkapasitas 150.000 galon yang dibuat untuk film tersebut mengalami kebocoran. Bahkan, Cameron pernah hampir tenggelam di dalam tangki saat menyiapkan pengambilan gambar.

Sementara itu, para aktor yang terlibat juga diharuskan menjadi penyelam bersertifikat, dan tidak ada pemeran pengganti yang digunakan dalam film tersebut.

Salah satu aktris, Mary Elizabeth Mastrantonio dikabarkan sempat mengalami gangguan emosional, karena para aktor bekerja hingga 12 jam sehari, dengan lokasi 40 kaki di bawah air.



Para kru bahkan lebih buruk lagi, karena harus ditempatkan lebih dalam, sangat dalam, sehingga memerlukan dekompresi sebelum muncul ke permukaan.

The Revenant

Penyebab kesulitan: Suhu beku yang membunuh.

Berkisah tentang seorang pria yang dengan berani melawan kekuatan alam untuk menuntut haknya. Nyatanya kekuatan alam tersebut juga menggigit para kru produksi hingga mereka menyebutnya sebagai pengalaman terburuk dalam karir mereka dan "neraka yang hidup". 

Penyebab utama dari penderitaan tersebut tentu saja suhu amat sangat dingin yang setia menemani seluruh kru bahkan hingga keseluruhan produksi film tersebut usai. Saking parahnya, beberapa kru memilih berhenti dari film tersebut daripada mati beku.

Namun pada akhirnya setelah melewati sekumpulan rintangan mengerikan itu, semuanya tampak berhasil.



Baik DiCaprio dan Iñárritu yang menjadi aktor dalam film tersebut berhasil memenangkan Academy Awards atas upaya mereka, dan The Revenant jadi salah satu film tersukses di box office.

Apocalypse Now

Penyebab kesulitan: Semuanya?

Film olahan tangan dingin Francis Ford Coppolaini faktanya penuh dengan masalah. Aktor utama dalam film ini yaitu, Harvey Keitel dikabarkan dipecat setelah dua minggu dan digantikan oleh Martin Sheen, yang ternyata juga punya masalah sendiri di lokasi syuting, alkohol.

Selama proses penyelesaian film, beberapa kekacauan total di lokasi syuting kerap terjadi. Coppola bahkan menuliskan pengalaman bak neraka tersebut di buku hariannya. Mulai dari anggota pemeran yang tiba-tiba saja jatuh sakit, topan yang menghantam pulau, kebakaran, serangan harimau, pesta kokain, dan sederet masalah lainnya.

Sempat vakum selama sebulan akibat serangan angin topan, proses produksi akhirnya kembali dilanjutkan dengan beberapa anggota kru yang menolak untuk kembali bekerja.



Bahkan tokoh utama Martin Sheen mengakui hampir saja berhenti dari proses produksi yang seperti neraka tersebut.

The Shinning

Penyebab kesulitan: Stanley Kubrick dan perfeksionisnya yang sungguh sialan.

The Shining (1980) memang jadi salah satu film horor yang sangat legendaris. Begitu pun dengan pembuatnya, Stanley Kubrick terkenal sebagai seorang perfeksionis sejati dan, salah satu sutradara paling teliti dalam sejarah Hollywood.

Salah satu penyakit Kubrick adalah pengambilan gambar multipel, yaitu pengambilan gambar adegan secara berulang, hingga dianggap sempurna.



Misalnya, adegan "Here’s Jhonny" yang terkenal, tetapi sangat singkat hanya beberapa detik namun membutuhkan waktu hingga tiga hari  untuk mengambil gambar dan menggunakan lebih dari 60 pintu untuk adegan perusakannya.

Produksi film horor yang seharusnya hanya berlangsung 100 hari itu malah memanjang hingga 250 hari. Dan selama proses pembuatannya, Shelley Duvall mengakui bahwa dirinya seakan berada di neraka akibat perfeksionisnya Kubrick.

Penyebab kesulitan: Tahun 1970-an fiksi ilmiah adalah genre mati.

Bukannya tanpa alasan, kehadiran Star Wars genre fiksi ilmiahnya memang dianggap sebagai genre mati alias tidak laku.



Selain itu, departemen pemasaran juga seakan tidak peduli dengan penjualan film tersebut. Keadaan pun diperparah dengan keraguan dan kekecewaan yang makin menggigit hati para kru yang terlibat proyek Star Wars.

Bahkan kelanjutan proyek yang nantinya menuai sukses besar ini dipertanyakan.

Namun, untungnya Lucas saat itu berhasil menemukan seorang teman dari 20th Century Fox, yaitu Alan Ladd Jr., yang kemudian bersedia mendukung sutradara muda tersebut, dan terbukti Star Wars sukses di pasaran hingga saat ini.





Nah gimana? apa yang jadi film paporitnya gansis dari daftar di atas? ceritain di koment yak.



Btw sekian thread sederhana dari ane, jangan lupa buat ninggalin komen, cendols, dan sharenya.

Last but not least, stay tune for another thread yak ~









Sumber : Disini | Narasi : Pribadi | Sumber Gambar : Google Images
Copyright © 2015 - 2021 Andretarina™
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS