Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

goldroger999Avatar border
TS
goldroger999
ANALIS SAHAM WALLSTREET MULAI WASPADA!! kecerdasan buatan mulai gusur profesi analis
ANALIS SAHAM WALLSTREET MULAI WASPADA!! kecerdasan buatan mulai gusur profesi analis

siapa yang tidak kenal dengan difusi inovasi yang satu ini, yah kecerdasan buatan atau orang sering menyebutnya AI. teknologi yang sudah sangat-sangat populer belakangan ini sudah merambah ke berbagai sektor industri mulai dari bisni, otomotif, gadget, dan sampai pada akhirnya makhluk berbentuk algoritma ini masuk kedalam sektor ekonomi secara makro.

memang hal ini sudah tak mengherankan lagi bagi sebagian orang yang hidup di era industri digital ini semuanya dikerjakan oleh software yang diprogram untuk mengerjakan rules secara otomatis. namun dengan hadirnya AI semua hal akan dikerjakan lebih otomatis lagi atau lebih tepatnya kita hanya duduk manis saja. 

berbicara tentang dunia investasi saham AI sudah mulai digunakan untuk melakukan screening, analisa, atau bahkan yang lebih gila lagi AI sudah mulai digunakan untuk melakukan transaksi secara otomatis. hal tersebut membuat orang yang awam yang ingin berinvestasi menjadi semakin mudah. dengan adanya AI investor hanya menaruh uang di rekening sekuritas lalu lupakan dan profit pun bertumbuh seiring dengan perkembangan waktu. 

dari segi efisiensi memang AI lebih menguntungkan karena lebih menghemat waktu dan tidak menguras pikiran, banyak para investor sekarang yang sudah beralih dari cara investasi konvensional ke sistem AI karena menurut mereka itu lebih mudah. ada beberapa keunggulan AI yang diterapkan di bidang investasi ini yang pertama sudah pasti rulesnya lebih objektif karena algoritmanya sudah ditraining serta dievaluasi agar mampu memberikan probabilitas yang tinggi, lalu yang kedua lebih menghemat waktu karena kita tidak perlu membaca laporan keuangan dan melakukan analisa teknikal yang rumit, yang ketiga semua keputusan jual beli sudah dieksekusi secara otomatis.

lalu apakah hal tersebut selalu menguntungkan atau malah sebaliknya? pertanyaan inilah yang masih menjadi perdebatan di kalangan para pelaku pasar  pasalnya pergerakan pasar saham di dominasi oleh psikologis dan emosi para trader sedangkan AI hanyalah segumpal algoritma. banyak yang beranggapan kalau menggunakan AI dalam konteks pasar saham belum seefisien seperti yang kita kira karena volatilitas dan sentimen bisa berubah kapan saja.

perdebatan para analis dan ahli bursa pun tak terelakan, mereka beranggapan bahwa robot hanya algoritma yang dibuat serupa tapi tidak bisa menyamai psikologis manusia itu sendiri. dibalik perdebatan tersebut ada hal yang lebih mengkhawatirkan dibandingkan dengan algoritma yang sekedar membaca pasar, nasib  para analis efek di sekuritas kian dipertanyakan  apakah mereka akan digantikan oleh AI untuk memberikan referensi para investor di kemudian hari? atau para investor masih mempercayai rekomendasi dari para analis sekuritas yang sudah memiliki pengalaman dibidangnya?

bayangkan saja Potensi dan kemampuan robot inilah yang akan mengancam para profesional di pasar modal. Konsultan manajemen Opimas LLC memprediksikan, di Amerika Serikat (AS) ada 90.000 orang yang bekerja di aset manajemen akan digantikan oleh robot pada tahun 2025.

Komputer, teknologi robot serta kecerdasan buatan, akan memproses semua data yang ada, memahami semua sifat dan kinerja pasar. Bahkan menyaring semua kebijakan moneter menjadi sebuah data untuk memprediksi saham hingga memperkirakan pertumbuhan yang ada. Cerebellum Capital merupakan salah satu pengembang robot dengan kecerdasan buatan bagi pengambilan keputusan investasi.

Sentient Technologies, perusahaan kecerdasan buatan di San Francisco yang juga mengendalikan hedge fund, telah mengembangkan algoritma yang mampu mencerna jutaan poin data untuk mencari pola perdagangan serta meramalkan tren yang berguna untuk mengambil keputusan dalam jual beli saham.Sentient menjalankan triliunan simulasi skenario perdagangan saham yang dibuat dari data publik yang melimpah di dunia maya. Strategi jual beli yang sukses mereka sebut sebagai ‘gen’ yang diujikan dalam perdagangan sesungguhnya di mana mereka akan berevolusi secara otonom karena mendapatkan pengalaman baru.

jadi persepsi dari yang berbeda dari banyak pihak ini menimbulkan gejolak baru di dunia finansial. lalu apakah AI akan menggantikan peran para analis keuangan? kita lihat saja kedepannya bagaimana. mungkin saja dengan adanya AI pekerjaan analis akan dipermudah bukan dilengserkan. perlu juga di ingat kalau teknologi diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia.


jerryreality513
a.w.a.w.a.w
areszzjay
areszzjay dan 2 lainnya memberi reputasi
1
1.5K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.