erina79purbaAvatar border
TS
erina79purba
Bumbu dan Sambal Lezatnya Ternyata Berasal dari Cobek
Bumbu dan Sambal Lezatnya Ternyata Berasal dari Cobek


Hai semua sobat kaskuser, semoga sehat dan bahagia selalu.


Sumber gambar dokri


Apakah usia Anda saat ini masih mengenal cobek atau ulakan. Mungkin yang lahir tahun 90-an hingga 2000-an masih mengenal cobek. Tetapi yang lahiran di tahun milenium ane kira hanya sebagian kecil. Semakin berkembangnya teknologi, banyak yang sangat praktis. Tak mesti ngulek bisa jadi sambal. Tak mesti ngulek bisa menjadi bumbu. Cukup belanja ke warung. Bumbu jadi sudah tersedia. Sambal aneka ragam sudah ada. Sungguh hal yang mudah kan?

Saat ini mau masak apa tinggal tanya mbah google. Bumbu mau yang halus apa kasar, mau masak apa tak perlu repot-repot membuat takaran. Tetapi bumbu jadi terasa enakkah di lidah. Bagi yang tidak peka, yang penting ada penyedap rasa, pasti enak saja. Yang peka dengan rasa pasti merasakan hambar. Seperti ada yang kurang.



Orang tua yang lahir tahun 80-an sampai 90-an. Mereka bisa membedakan yang mana olahan cobek dan yang mana olahan mesin.

Zaman milenial sekarang ini sudah jarang kita jumpai dapur menggunakan cobek. Alasan mereka kelamaan, tangan juga capek. Nah jika menggunakan blender cuss beberapa menit sudah hancur dan halus. Praktis kan, tanpa susah payah goyang bahu. Tinggal jengklek mesin bunyi, beberapa menit kemudian bumbu sudah jadi.




Lalu dimanakah kita temukan cobek? Mungkin masih digunakan di tukang pecel. Tetapi yang ane lihat sering mereka menggunakan bumbu jadi. Bahkan kebanyakan menggunakan blender.

Mereka menggunakan blender agar cepat melayani pelanggan. Padahal cita rasa ada di cobek. Sambal diolah blender tentu lebih enak sambal diolah cobek. Mungkin anda boleh coba ya. Biar nyata perbedaannya. Tetapi ada juga warung yang masih mempertahankan cita rasa asli cobek. Yang pasti pelanggannya bertambah banyak. Karena rasa sambalnya sungguh nikmat.


Keengganan menyuci cobek yang lumayan berat karena terbuat dari batu kali. Penyimpanan juga memakan tempat, apabila cobek lumayan besar. Mungkin beberapa dari mereka karena ini alasannya tidak mau menggunakan cobek. Atau mungkin juga karena batu cobek lumayan berat dan tidak bisa menggunakannya.

Bagaimana menurut agan, apakah sambal yang diolah cobek lebih enak daripada sambal yang diolah blender?
Kalau ane masih setia pada cobek. Cobek adalah andalan agar suami lupa makanan enak di luar sana. Cobek membuat anak-anak minta nambah bila ane memasak ikan gulai atau daging dengan bumbu olahan cobek. Tak merasa capek, bahu bergoyang setiap hari. Hitung-hitung olahraga bahu biar tidak kaku.

Yah itulah kisah cobek di hidup ane. Tetap setia walaupun di sampingnya ada blender. Tak bosan dan lelah menggunakannya.

Bagaimana para agan dan sista, masih adakah pengguna cobek di sini. Silahkan berbagi di kolom komentar.

Demikian dulu sobat kaskuser semoga bermanfaat sampai jumpa lagi di tulisan selanjutnya. Terima kasih.

Sumber gambar
1. link
2. link

zerauw
enyahernawati
cheria021
cheria021 dan 36 lainnya memberi reputasi
37
8.8K
95
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Selera Nusantara (Indonesian Food)
Selera Nusantara (Indonesian Food)KASKUS Official
9KThread6.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.