Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pembukaan Bandar Udara Internasional Juanda Jawa Timur bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) akan dilakukan secara bertahap. Hal itu guna menghindari risiko peningkatan penyebaran Covid-19.
"Seperti misalnya setiap seminggu sekali ada evaluasi, ada learning process," kata Luhut seperti dikutip dari keterangan tertulis Kemenko Marves, Jumat (31/12/2021).

Untuk tahap awal, Luhut memaparkan, Bandara Juanda dapat menerima tiga penerbangan internasional per minggu dan hanya untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI). Sementara itu, evaluasi dilakukan setiap satu minggu. Jika hasilnya baik, tidak menutup kemungkinan adanya penambahan jumlah penerbangan.

"Saya minta Kemenhub, Kemenkes, Pangdam Brawijaya, Kapolda Jatim, dan Angkasa Pura I memantau dan melakukan evaluasi terus-menerus proses dan alur kedatangan PPLN di Bandara Juanda," ujarnya.

Untuk alur kedatangan, ada tiga hal yang menjadi perhatian, yakni alur proses kedatangan PPLN supaya tidak terjadi penumpukan, penambahan personel untuk setiap alur, serta integrasi data dengan Kemenhub.

Lebih jauh, Luhut mengaku telah meminta Kepala BNPB, Gubernur Jatim, Pangdam Brawijaya, Kapolda Jatim, dan perwakilan PHRI untuk memastikan proses karantina berjalan lancar.

"Saya minta pengawasan dilakukan secara ketat sehingga tidak ada kebocoran. Selain itu pastikan segala kebutuhan logistik wisma karantina dapat dipenuhi dan anggarannya tersedia," kata Luhut.

Perihal akan diberlakukannya kebijakan itu, Luhut juga menekankan agar semua pekerja dari bandara hingga di tempat karantina diberikan proteksi yang memadai dan dilakukan tes secara rutin. Dengan persiapan yang baik, ia yakin proses penerimaan PPLN di Bandara Juanda akan lebih baik.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...-ada-kebocoran