M3 adalah senapan mesin ringan kaliber 45 yang digunakan oleh dinas Angkatan Darat AS. Pada tahun 1941, Dewan Senjata Angkatan Darat AS mengamati efektivitas senapan mesin ringan yang digunakan di Eropa Barat, khususnya senapan mesin ringan Jerman 9 × 19mm MP 40 dan British Sten dan memulai penelitian untuk mengembangkan senjata submachine tipe "Sten" pada Oktober 1942.
Kemudian militer AS mulai mencari alternatif untuk mengganti senapan mesin ringan Thompson. Pada bulan Desember 1942, mereka mengadopsi senapan mesin ringan baru yang diberi nama M3. Dibangun dari konstruksi baja dengan sebagian besar suku cadang yang dicap, senapan tersebut diujicoba dengan ditembakkan dari baut terbuka dan memiliki kontrol sederhana.

Pada awalnya, para tentara tidak begitu percaya diri dengan senjata baru mereka, mereka percaya karena senapan tersebut masih terlihat kasar dan tidak bisa menahan putaran ACP 0,45 yang kuat. M3 memiliki pegangan Cocking di sisi slot pelurunya, dan penutup debunya akan berfungsi sebagai pengaman. Mereka memberi senjata itu banyak julukan, tetapi yang sangat terkenal adalah "Grease Gun", karena terlihat sangat mirip dengan peralatan bengkel.
M3 "Grease Gun" segera terbukti menjadi senjata yang dapat diandalkan, senapan tersebut kompak, ringan, dan memiliki tingkat kepanasan yang dapat dikendalikan 450 putaran per menit, serta sangatlah murah untuk diproduksi secara massal. Seiring berjalannya waktu senapan M3 ini sangat disukai oleh awak para tank, pengemudi, dan bahkan pasukan terjun payung karena ukurannya yang kompak.

Meskipun senapan M3 berkinerja dengan baik, masih ada beberapa masalah yang perlu diperbaiki, sehingga pada bulan Desember 1944 munculah versi M3A1 yang diadopsi dan sudah disempurnakan. Selanjutnya senapan tersebut lebih disederhanakan dengan menghapus pegangan Cocking dan memanjang Port Ejeksi.
Senjata itu memuat peluru dengan meletakkan jari di lekukan pada baut dan menariknya kembali. Fitur lain juga ditambahkan seperti pengaman untuk mengeluarkan peluru, potongan pembongkaran yang lebih mudah, dan alat pengisian peluru. Secara keseluruhan, M3 dan M3A1 "Grease Gun" sangat mudah untuk dirawat oleh petugas servis.

M3 mulai digunakan ketika Perang Dunia II, tetapi karena keterlambatan yang disebabkan oleh masalah produksi dan perubahan spesifikasi yang disetujui, M3 digunakan terbatas dalam pertempuran Perang Dunia II dan di Perang Korea Varian M3A1 digunakan dalam konflik antar kedua Korea. Senapan tersebut juga digunakan untuk pasukan AS dan ARVN (Tentara Republik Vietnam) di Vietnam sebelum adopsi M16, dan mengawal para awak tank sejak saat itu, ke dalam Perang Teluk.

Referensi