shinsounAvatar border
TS
shinsoun
Premium dan Pertalite Akan Dihapus, Apa Semua Motor Cocok Pakai Pertamax?


KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) bersiap menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan pertalite mulai 2022.

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (25/12/2021), penghapusan premium dan pertalite dilakukan dalam rangka mendorong konsumsi BBM yang ramah lingkungan.

BBM yang dinilai ramah lingkungan, yakni BBM dengan nilai oktan atau Research Octane Number (RON) di atas 91.

Adapun premium dan pertalite memiliki RON masing-masing 88 dan 90. Sedangkan BBM ber-oktan lebih dari 91 yaitu pertamax (92) dan pertamax plus (95) serta pertamax turbo (98).

Namun, apakah semua sepeda motor cocok menggunakan BBM ber-oktan tinggi?

Tidak semua cocok dengan oktan tinggi
Diberitakan Kompas.com, 1 April 2021, tidak semua sepeda motor cocok menggunakan BBM ber-oktan tinggi. Karena oktan yang tinggi belum tentu sesuai dengan motor yang digunakan.

Kepala Bengkel Honda AHASS Daya Motor Cibinong dan Sawangan, Asep Suherman, mengatakan, buku pedoman sepeda motor sudah memuat penjelasan mengenai bahan bakar yang cocok digunakan untuk motor tersebut.

"Semua tergantung spesifikasi motor tersebut atau sederhananya bisa dilihat dari perbandingan kompresi motor tersebut," ujar Asep.

Asep mengatakan, untuk sepeda motor yang memiliki kompresi 7:1 sampai 9:1 cukup menggunakan BBM jenis premium (oktan 88).

Apabila pemilik sepeda motor ingin menggunakan jenis BBM yang lebih baik, maka bisa menggunakan pertalite (oktan 90).

Menurut Asep, rata-rata motor zaman sekarang rasio kompresinya minimal 9:1. Untuk itu, akan lebih baik untuk menggunakan BBM jenis pertalite.

"Untuk kompresi di kisaran 10:1 sampai 11:1, alangkah baiknya menggunakan Pertamax (oktan 92). Lalu, kompresi 11:1 sampai 12:1, sebaiknya pergunakan Pertamax Plus (oktan 95)," kata Asep.

Baca juga: Alasan Pemerintah Bakal Hapus Premium dan Pertalite Mulai 2022

Efek oktan tidak sesuai

Sementara itu, Kepala Mekanik AHASS DAM, Wahyudin menjelaskan, pada setiap brosur motor terdapat lembar spesifikasi.

Pada lembar itu, selalu dicantumkan perbandingan kompresi dari mesin yang digunakan motor tersebut.

Menurut Wahyudin, penggunaan BBM dengan kadar oktan yang tidak sesuai dengan spesifikasi sepeda motor dapat mengakibatkan dampak negatif.

"Ketidaksesuaian pengunaan bahan bakar ini pada mesin bisa mengakibatkan mesin brebet, kurang tenaga, atau mengelitik," ujar Wahyu.

Ia menambahkan, penggunaan BBM yang tidak sesuai dengan spesifikasi sepeda motor bisa memperbesar risiko kerusakan pada bagian mesin dalam jangka waktu panjang .

Sumber: https://www.kompas.com/tren/read/202...page=all#page3
invasion.91
jlamp
jlamp dan invasion.91 memberi reputasi
2
1.7K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.