ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Action Park, Taman Hiburan Ekstrim Yang Berbahaya dan Mematikan

Pada tanggal 26 Mei 1978 sebuah taman hiburan baru dibuka di Vernon, New Jersey. Selama 20 tahun taman hiburan Action Park menjadi tujuan wisata yang ramai, sebuah taman hiburan dengan water boom yang menjadi terkenal karena catatan keamanannya yang buruk. Sebelum taman tersebut akhirnya dijual kepada pemilik baru pada tahun 1998, enam pengunjung telah meregang nyawa saat mengendarai sebuah wahana yang sangat tidak aman dan ratusan pengunjung lainnya mengalami luka-luka.

Pengalaman Aneh Jillian dan Jennifer Pollock

Action Park adalah taman hiburan yang digagas oleh Eugene Mulvihill, pemilik Great American Recreation. Perusahaan yang awalnya hanya mengelola area ski, namun Mulvihill ingin memperluas bisnisnya agar mendapatkan pendapatan selama liburan musim panas. Untuk melakukan hal tersebut, dia menggagas wahana seluncuran di salah satu lereng ski, serta dua seluncuran air dan gokar.

Action Park telah lahir meskipun selama tahun pertama operasinya, diresmikan dengan nama Taman Musim Panas Vernon Valley yang ternyata kurang menarik pengunjung. Penggunaan nama Action Park dan penambahan lebih banyak wahana berlangsung selama dua dan tiga tahun ke depan. Kepopulerannya mencapai puncak pada awal dan pertengahan tahun 1980an. Lebih dari satu juta orang berbondong-bondong untuk merasakan sensasi naik 75 wahana dan seluncuran air yang berbeda-beda.


Pada saat itu Action Park belum mendapatkan reputasi taman hiburan yang tidak aman, tetapi kecelakaan kecil sudah sering terjadi. Seluncuran Alpine, wahana pertama yang dipasang, adalah salah satu wahan yang banyak mencelakakan pengunjung. Seluncuran itu mempunyai panjang 820 meter, wahana itu terdiri dari beberapa saluran yang terbuat dari beton, fiberglass, asbes dengan sebuah papan beroda kecil.

Papan tersebut digunakan oleh pengunjung yang harus menarik tuas untuk mengerem saat mendekati tikungan tajam atau terlalu dekat dengan papan luncur lain. Rem tersebut bagaimanapun, tidak selalu bekerja dengan baik dan tidak selalu dioperasikan dengan benar oleh pengunjung. Papan seluncuran juga sering melompat dan keluar dari lintasan. Para pengendara, yang sebagian besar hanya mengenakan pakaian renang sering mengalami luka lecet parah di sekujur tubuh dan banyak yang mengalami gegar otak atau patah anggota badan.


Pada tahun 1984 dan 1985 Alpine Slide sendiri bertanggung jawab atas korban 14 patah tulang dan 26 cedera kepala. Wahana terkenal lainnya adalah Super Go Karts. Sekali lagi, para pengunjung mengendalikan Gokar mereka sendiri dengan mengemudikan mobil kecil dengan satu tempat duduk di jalur beton. Gokar seharusnya melaju dengan kecepatan tertentu yang dibatasi, tetapi hal itu dapat dengan mudah dimodifikasi dengan menjepitkan bola tenis di tempat yang tepat, sesuatu yang dengan senang hati akan dilakukan oleh karyawan untuk para pengunjung yang memintanya.

Dengan kecepatan yang tidak terkendali, Gokar dapat melaju hingga kecepatan 80 kilometer per jam. Kecelakaan yang terjadi, sering mengakibatkan cedera yang sangat serius. Bahkan pengendara yang lolos dari cedera sering terganggu oleh asap dari mesin gokar yang tidak dirawat dengan baik yang menyebabkan batuk-batuk dan sesak nafas. Wahana seluncuran air juga bertanggung jawab atas beberapa cedera serius. Cannonball Loop, misalnya, mengakibatkan begitu banyak cedera sehingga benar-benar dihentikan setelah beroperasi selama satu musim.


Wahana Cannonball Loop adalah seluncuran air tertutup, tetapi dengan satu perbedaan penting, ada lingkaran vertikal di bagian bawahnya. Ada alasan mengapa lingkaran tersebut tidak biasa terlihat di seluncuran air, karena sangat berbahaya. Jika pengunjung meluncur dengan kecepatan tinggi, mereka bisa menabrak bagian dinding. Patah hidung dan cedera punggung adalah hasil yang biasa didapatkan para pengunjung.

Pengunjung yang menikmati Wave Pool juga banyak yang mengalami kecelakaan, bukan mendapatkan trauma tumpul melainkan tenggelam. Wave Pool terdiri dari kolam besar dan mesin yang menghasilkan ombak yang cukup besar. Jenis atraksi ini sering kali berbahaya, tetapi di Action Park wahana itu lebih mematikan. Para Penjaga di sana terkadang harus menyelamatkan sebanyak 30 orang dalam satu hari di akhir pekan. Statistik menakutkan itu akibat dari desain kolam. Ombak yang sangat besar dan kuat, cenderung menghanyutkan pengunjung ke ujung kolam yang dalam.


Banyak yang terkejut ketika tiba-tiba menemukan diri mereka berada di tempat yang lebih dalam. Ditambah dengan fakta bahwa wahana Wave Pool menarik pengunjung sebanyak 1.000 orang ke dalam kolam. Ketika ombak mulai beroperasi, sering kali ada perebutan untuk keluar dari kolam sehingga orang-orang akan terluka untuk melarikan diri. Itu hanya beberapa atraksi yang dirancang dengan buruk di Action Park.

Wahana lainnya termasuk Tarzan Swing, ayunan raksasa yang harus dilepaskan oleh pengunjung pada waktu yang tepat dan berisiko menabrak beton pembatas kolam. Kolam Tarzan Swing juga terlalu dalam sehingga pengunjung sering kali tidak bisa berenang keluar dan harus diselamatkan. Ada juga tebing loncat tanpa peringatan atau penghalang untuk mencegah perenang lewat di bawahnya, juga ada jalur seluncuran yang melintasi wahana Tarzan Swing yang mematikan jika pengunjung menabrak jalur itu. Satu lagi wahana Super Speed Boats yang sering membuat para pengunjung mabuk dan menghasilkan beberapa kecelakaan yang merugikan.


Selain itu, juga banyak wahana lain yang tak kalah berbahaya. Sebagian besar wahana dibangun oleh orang-orang dengan pengetahuan dan pengalaman teknik yang sangat minim, keamanannya juga diuji hanya dengan coba-coba. Uji coba dilakukan oleh karyawan yang ditawari insentif untuk menjadi yang pertama mencoba wahana baru, jika karyawan selamat, wahana dinyatakan aman dan dibuka untuk umum. Peraturan dapat diabaikan dan tidak dianggap penting.

Action Park membenarkan jumlah kecelakaan wahana yang tinggi dengan menyalahkan para pengunjung  yang seharusnya bertanggung jawab atas diri mereka sendiri. Banyak peraturan yang mengharuskan pengunjung untuk mengikuti instruksi, mengemudikan kendaraan, menjaga diri tetap mengapung, atau membuat keputusan sepersekian detik tentang apakah akan melompat, menyelam, atau menyingkir.


Ketika pengunjung terluka saat mengendarai wahana, taman pasti akan mengklaim bahwa pengunjung bersalah karena gagal mengikuti aturan, dengan alasan mengendarai dalam posisi yang salah, atau melebih-lebihkan kemampuan mereka untuk berenang di perairan yang dalam. Sikap pengelola itu akhirnya berakibat fatal. Selama 10 tahun ada tiga pengunjung yang tenggelam di Wave Pool, membuatnya mendapat julukan The Grave Pool.

Pengunjung lain ada yang mendapat serangan jantung dan meninggal setelah terjun ke kolam di wahana Tarzan Swing yang ternyata terlalu dalam dan seorang anak berusia 19 tahun yang mengalami koma dan meninggal setelah terlempar dari Alpine Slide akibat kepalanya terbentur beton. Kecelakaan mematikan selanjutnya terjadi di wahana yang disebut Kayak Experience pada tahun 1982. Wahana Kayak Experience terdiri dari putaran air tiruan, yang harus ditakhlukan para pengunjung dengan kayak.


Kayak sering macet atau terbalik, mengharuskan para pengunjung untuk keluar dan berdiri di air untuk memperbaikinya lagi. Seorang pria berusia 27 tahun mencoba Wahana Kayak Experience ketika dia menginjak bagian kabel terbuka yang teraliri listrik. Dia mengalami serangan jantung dan kemudian meninggal.

Pada tahun 1980an, peraturan keamanan tidak terlalu diperhatikan dan informasi tentang keselamatan berkendara tidak tersedia untuk umum. Meskipun Action Park sudah terkenal dengan wahana ekstrimnya, sebagian besar pengunjung mungkin tidak pernah tahu tingkat bahaya yang sebenarnya. Banyak tuntutan hukum diajukan terhadap taman, tetapi hanya sedikit yang berhasil. Meskipun demikian, biaya besar yang selalu dikeluarkan untuk membela diri dari klaim pengunjung yang membawa kasus kecelakaan sampai meja hijau, itulah yang pada akhirnya memulai penurunan reputasi taman.


Dengan terjadinya resesi ekonomi pada awal 1990an di Amerika, membuat Action Park sangat kekurangan dana. Dalam upaya untuk menghemat uang selama musim 1995 taman dioperasikan tanpa asuransi. Pemotongan biaya dan promosi khusus tidak cukup untuk mengembalikan reputasi Action Park. Pada tahun 1996 Great American Recreation, pemilik Action Park, dinyatakan bangkrut.

Taman ditutup pada akhir 1996 dan tidak dibuka kembali pada tahun berikutnya. Itu adalah akhir dari taman hiburan Action Park. Setelah investasi besar, pengembang resor Kanada membuka kembali taman, tetapi dengan nama yang berbeda dan dengan semua wahana yang dianggap berbahaya dihapus atau diubah agar menjadi lebih aman. Taman Hiburan Action Park sekarang dikenal sebagai Mountain Creek Water Park dan telah beroperasi tanpa insiden besar selama bertahun-tahun.


Hal yang paling aneh dari Action Park adalah, meskipun pemiliknya tidak bertanggung jawab. Dengan beberapa wahana berbahaya yang memakan banyak korban jiwa dan ribuan pengunjung yang cedera, dia masih diingat oleh banyak orang dengan penuh kenangan. Action Park telah menjadi mitos dan urban legend yang dikenang dengan rasa sakit dan kesedihan, tetapi lebih banyak pengunjung yang memiliki kenangan indah yang dibuat di Action Park.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:
Diubah oleh ashibnu 23-12-2021 08:45
MasterSims
keenan09
6666661234
6666661234 dan 18 lainnya memberi reputasi
19
6.5K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.