ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Lobi Vatikan, Bagaimana Pejabat Nazi Selamat Dari Sekutu

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, beberapa negara memulai kembali pembangunan negeri mereka, sementara Sekutu berusaha untuk membawa keadilan bagi para anggota Nazi atas kejahatan mereka terhadap kemanusiaan. Beberapa anggota Nazi ditangkap, dipenjara dan dieksekusi, banyak yang berhasil melarikan diri dari Jerman dan menjalani hidup mereka jauh dari cengkeraman Sekutu.


Ada beberapa kelompok yang terungkap membantu anggota Nazi melarikan diri, baik secara sengaja ataupun tidak. Sebagian dari bantuan tersebut tidak disadari. Lebih dari 8.000 anggota Nazi melakukan perjalanan ke Inggris dan Kanada, karena mereka secara keliru telah menyetujui dokumen perjalanan dari Palang Merah.

Organisasi tersebut mengakui dan meminta maaf atas kesalahan tersebut, menyalahkan para staff yang terlalu banyak beban kerja. Kesalahan yang dilakukan secara tidak disengaja dari pihak Palang Merah tampaknya jauh lebih tinggi daripada yang diakuinya. Meskipun Inggris dan Kanada menyambut sekitar 8.000 Nazi pada tahun 1947, sebagian besar juga sampai di Spanyol dan Amerika.


Anggota Nazi banyak yang mencari perlindungan ke Argentina, yang ironisnya juga menerima sejumlah besar pengungsi Yahudi. Namun, tidak setiap anggota Nazi yang melarikan diri adalah sebuah kecelakaan. Vatikan memiliki andil dalam mengirimkan ribuan anak buah Adolf Hitler ke kehidupan pascaperang yang damai dengan memberi mereka identitas palsu yang dimaksudkan untuk mengembalikan Kekristenan ke puncak kekuasaannya.

Vatikan memiliki kepentingan dalam menjaga kekuasaan Nazi di Eropa, Paus sendiri memiliki alasan untuk menjaga pengikut Adolf Hitler tetap hidup dan sehat. Paus Pius XII yang sangat anti-Semit dan anti-Komunis, sebagai salah satu tindakan pertamanya sebagai paus tertinggi, dia melindungi kelompok fasis sayap kanan Prancis yang dikutuk oleh pendahulunya.


Keterlibatan Paus Pius XII dalam membantu anggota Nazi tidak sepenuhnya diketahui, tetapi dukungannya untuk Nazi yang membantu pemerintah anti-komunis di Amerika Selatan, menunjukkan bahwa dia kemungkinan melibatkan Vatikan. Selain itu, Palang Merah kewalahan dengan pengungsi pada saat itu dan meminta Vatikan untuk membantu menangani ribuan surat perjalanan yang menumpuk di meja mereka.

Hasilnya adalah penyebaran anggota Nazi di seluruh Eropa, Amerika Utara dan Amerika Selatan, bersama dengan orang-orang Yahudi yang juga melarikan diri. Meskipun Palang Merah sejak itu mengakui kelalaiannya sendiri, organisasi juga kuwalahan dan terlalu sibuk dengan pengungsi dan penanganan situasi tersebut. Sementara itu, seorang uskup simpatisan Nazi bernama Alois Karl Hudal membantu menciptakan operasi yang disebut dengan Ratlines, di mana anggota Nazi dapat melarikan diri dengan surat-surat palsu yang baru mereka peroleh.


Hudal menganggap dirinya sebagai orang yang dermawan, menyelamatkan kambing hitam dari perang, namun dia dilaporkan juga membantu menyelamatkan pejabat penting dalang Holocaust. Operasi Ratlines meluas ke seluruh Eropa, membantu beberapa penjahat perang dari Perang Dunia II melarikan diri dan menghilang pada tahun-tahun setelah 1945. Misalnya, komandan kamp konsentrasi dan pembunuh massal Franz Stangl dikawal Vatikan dan secara pribadi bertemu dengan Uskup Alois Karl Hudal, yang mengantarkan Stangl ke Suriah dan akhirnya sampai di Brasil.

Jaringan rumah simpatisan Nazi dan tempat persembunyiannya, banyak di antaranya adalah gereja, membentang di atas Pegunungan Alpen, memungkinkan ribuan anggota Nazi melarikan diri dari Austria menuju ke Genoa, di mana mereka bisa naik kapal untuk berlayar melintasi Atlantik. Sistem pelarian yang sangat terkait dengan Gereja Katolik sehingga bahkan disebut sebagai Rute Biara.


Namun, itu bukanlah sistem yang terorganisir dan sangat bergantung pada berita dari mulut ke mulut, banyak yang menunggu dan berdiam diri sebelum akhirnya melarikan diri. Memang, seluruh operasi kemungkinan berantakan tanpa bantuan dan bimbingan dari Gereja. Keterlibatan Paus Pius XII dalam mengatur Ratline tidak sepenuhnya diketahui, kerahasiaannya sebelum, selama, dan setelah perang telah sangat membantu perjuangan Hitler.

Dokumen-dokumen dari arsip Vatikan yang dibuka telah mengungkapkan bahwa kebisuan Paus seputar genosida orang-orang Yahudi bukanlah karena ketidaktahuannya. Dia mengetahui tentang Holocaust pada akhir tahun 1942, meskipun sebelumnya telah diberitahu oleh para Uskup. Paus menganggap bahwa laporan itu terlalu dibesar-besarkan. Paus kemudian mengatakan kepada pemerintah Amerika bahwa mereka tidak dapat memastikan apakah Nazi melakukan kejahatan perang.


Pada akhir perang, anggota Nazi seperti Adolf Eichmann, Josef Mengele dan Klaus Barbie semuanya berhasil mencapai pantai Amerika Selatan, masing-masing dengan paspor yang diperoleh dari Gereja di tangan mereka. Sementara beberapa dari mereka pada akhirnya tertangkap, diadili, dan dieksekusi, beberapa yang lain menjalani sisa hidup mereka di perantauan, tidak pernah menghadapi keadilan atas kejahatan keji yang mereka lakukan.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:
Diubah oleh ashibnu 23-12-2021 08:53
a.w.a.w.a.w
dedemitz
MemoryExpress
MemoryExpress dan 17 lainnya memberi reputasi
18
5.2K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.