Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

swasta706Avatar border
TS
swasta706
DOA BAPAK IBU


Yazid pulang ngaji. Dia tergesa-gesa karena ibunya tadi berpesan habis ngaji langsung pulang. Disuruh mengantar nyumbang ke tetangga desa. Acara nikahan.

Kultur masyarakat desa masih kental di daerahnya. Kalau sudah pernah punya gawe dan disumbang orang, dan orang yang pernah menyumbang tadi juga sedang punya gawe, maka mereka akan menyumbang sesuai yang dulu pernah disumbang. Hutang batin kata mereka.

Yazid masuk ke rumah. Rumah dengan cat warna putih yang sudah memudar. Ibunya tidak dijumpainya.

" Mungkin sedang mandi. "

Pikirnya.

Yazid meletakkan kitabnya di atas meja. Dia duduk di kursi sebelah meja itu. Dia rilekskan badannya. Mengurangi penatnya tubuhnya. Dilihatnya di atas meja ada undangan pernikahan. Maklum lagi musim nikah. Hampir tiap hari bapaknya menerima undangan seperti ini.

Yazid ambil undangan itu. Dibukanya. Yang menikah adalah Bagus Abdi Gusti (Pegawai KUA) dengan Ayu Binty Abiha (Pegawai Kantor Desa).

" Nama perempuannya unik. Ayu Binty Abiha.. "

Yazid berusaha menyelami makna nama itu. Mungkin ibu si Ayu ini sangat cantik. Sehingga banyak yang suka padanya. Maka saat punya anak diberi nama seperti itu. Untuk melegitimasi bahwa si Ayu memang benar-benar anak bapaknya.

" Coba kalau Ayu Binty Katsir, asal-usul si Ayu pasti agak runyam. "

Yazid tertawa geli. Tapi dalam hati membaca istighfar. Merasa terlalu su'udzon. Dia berharap analisanya tidak tepat.

Yazid lihat undangan itu sekali lagi. Orang sekarang dalam kartu undangan juga ditulis tempatnya bekerja. Kalau masih belum bekerja atau masih kuliah, ditulis tempat studinya. Secara halus mereka ingin menunjukkan status sosial mereka. Bisa dikatakan pamer. Entah mengapa..

Si Bagus ini Yazid kenal. Masih satu kampung. Dulu juga pernah ngaji padanya. Sekarang sudah nikah.

" Berani-beraninya melangkahi aku.. "

Yazid bercanda dengan dirinya sendiri.

" Pegawai KUA? "

Yazid tersenyum lagi. Melihat keterangan yang terkurung di belakang nama Bagus. Tapi kalau dipikir memang benar. Bagus memang Office Boy di Kantor KUA.

" Kalau petani mungkin akan ditulis Pegawai Dinas Pertanian. "

Yazid tertawa lagi. Tidak menyangka dia mempunyai selera humor begini.

" Sudah siap Zid? "

Tiba-tiba suara ibunya mengagetkannya. Ibunya muncul dari arah dapur. Ibunya melirik undangan yang dipegang Yazid sebentar. Kemudian tersenyum.

" Sudah dari tadi buk.. "

Jawab Yazid sambil meletakkan undangan itu ke meja. Dia tidak ingin ibunya berpikir yang tidak-tidak.

" Tadi ibu beli amplop. Persediaan amplop habis. Yo wis. Ayo berangkat.. "

" Nggeh.. "

Yazid mengeluarkan sepeda motornya. Dia starter kemudian dia panasi sebentar. Sudah beberapa hari tidak dipakai.

" Nggo buk.. "

Yazid mempersilahkan ibunya naik. Dia bonceng ibunya itu.

Yazid berdzikir sebentar habis sholat isya'. Kemudian dia berdoa. Habis berdoa dia online. Cari hiburan di medsos.

" Banyak temen perempuan tapi ga' ada satupun yang nyantol. "

Nyantol di hatinya. Ataupun nyantol di hati teman-teman perempuannya itu.

Yazid sendiri bingung memahami dirinya sendiri. Umur sudah kepala tiga tapi tidak ada satupun perempuan yang pernah mengisi hatinya.

" Boro-boro mengisi hati ini. Assalamu'alaikum ke hati saja ga' ada. "

Yazid tersenyum kecut.

Padahal kalau lihat fisiknya, cukup lumayan. Walau tidak terbilang sangat tampan, tapi juga tidak terhitung jelek. Tujuh. Yazid menilai dirinya sendiri.

Yazid pulang ke rumah. Mau makan. Dilihatnya ibunya sedang mengaji dengan suara lirih. Melihat Yazid ibunya berhenti dan berkata,

" Ibu buatkan mie goreng kesukaanmu Zid.. "

Ibunya tersenyum.

" Nggeh buk.. "

Yazid menuju ke meja makan. Diikuti pandangan penuh kasih sayang ibunya.

Yazid bersantai di ruang tengah. Segelas kopi menemaninya. Terdengar langkah ibunya. Menghampirinya. Ibunya sudah selesai mengaji.

" Zid.. "

Ibunya berkata sambil duduk di depannya.

" Nggeh.. "

Yazid memandang ibunya.

Ibunya tersenyum.

" Sudah menemukan gadis yang sreg? "

Mak dhek.

Yazid terperanjat. Tidak biasanya ibunya membahas hal ini.

" Mm.. Belum buk.. "

Yazid tertawa paksa. Entah kenapa dia tertawa.

" Sabar saja.. "

" Nggeh.. "

Yazid mengangguk.

Ibunya memandang Yazid lagi. Yazid merasakan kasih sayang yang jelas dari pandangan itu.

" Pasti dari dulu ga' ada satu pun gadis yang suka kamu. "

Muka Yazid merah. Ibunya juga ternyata tahu benar masalah ini.

Yazid mengangguk.

Ibunya tertawa. Tersirat kelucuan di mata ibunya.

" Kamu tahu ga' sebabnya? "

Masa tidak pernah disukai perempuan ada sebabnya.

Tapi Yazid menggeleng.

" Ibu mau cerita. Kamu dengarkan baik-baik. "

Yazid tertarik.

" Dulu bapakmu sebelum kenal ibu banyak yang suka. "

Ibunya tersenyum. Pandangannya menerawang jauh. Menyibak kenangan masa lalunya.

" Bapakmu jadi bingung. "

Ibunya tertawa. Menertawakan bapaknya.

" Bapakmu sadar hal ini tidak baik. Akibatnya akan ada banyak hati yang terluka. Bahkan memang ada hati yang terluka. "

Ibunya menghela nafas.

Yazid pun paham maksud ibunya.

" Dan keadaan itu menjadi pelajaran buat bapak dan ibu. "

Yazid menunduk. Berusaha mencerna perkataan ibunya lagi.

" Saat tahu anak bapak dan ibu laki-laki, kami selalu berdoa. "

Ibunya melirik Yazid sebentar.

" Bapak dan ibu ingin anak laki-laki itu nantinya dijauhkan dari gadis-gadis selain jodohnya. Dan hanya gadis jodohnyalah yang kami harap mengisi hatinya kelak. Hanya jodohnya itu. "

Yazid melongo. Matanya berkaca-kaca. Sekarang dia baru sadar, alasan dia tidak digandrungi gadis-gadis adalah seperti itu. Dia pandang ibunya dengan sorot mata terima kasih. Ibunya menganggukkan kepala. Tersenyum kepadanya.
Diubah oleh swasta706 26-05-2018 11:53
anasabila
tien212700
tien212700 dan anasabila memberi reputasi
3
1.3K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.