halo guys, untuk mengisi kegiatan di bulan aramadhan, ane akan menceritakan hal yang bisa menambah keimanan kita, kisah ini adalah kisa yang nyata yang ane ambil dari tontonan acara yang mengulas tentang kriminalitas, tatapi nama nya mungkin ane samarkan aja biar ga ada yang tersinggung ya

halo perkenalkan nama saya anton, saya adalah perantauan yang datang ke ibukota untuk memperbaiki nasib, ternyata slogan ibu kota lebih jahat dari pada ibu tiri bukan isapan jempol belaka, semenjak datang ke ibukota jakarta saya sangat susah encari pekerjaan yang bisa mencukupi kebutuhan saya, karena minimnya skill yang saya miliki karena memang saya hanya lulusan SD dari kampung. hal ini membuat pekerjaan yang saya dapatkan ujung-ujungnya adalah kuli, dan itupun kalau mandor yang sedang membutuhkan tenaga untuk membangun sesuatu

hingga pada suatu saat, saya sudah lapar dan belum makan selama 2 hari, saya sudah bingun mau cari uang kemana, hingga muncul niat jahat untuk mencopet dompet orang-orang, pada awalnya saya ragu karena  masih awam, tetapi pada suatu saat saya memberanikan diri untuk mencopet di masjid, saat itu saya melihat ada tas yang ditiinggal di dalam mesjid dan pemilik tas tersebut sedang shalat, saya dengan cepat memberanikan diri untuk mengambil tas tersebut, alhasil saya berhasil dalah aksi pertama saya, keberhasilan di aksi pertama saya membuat nyali saya semakin besar untuk beraksi langung di tempat umum dan keramaian, hingga saya merekrut preman-preman pasar untuk beroperasi layaknya sebuah tim yang profesional

hingga pada suatu saat saya bersama kelompok saya 2 orang sedang beraksi di bis kota, sialnya teman saya terpergok kedapatan mencopet dan dia tertangkap, saya yang menjadi temannya satu timnya pun shock dan bingung apa yang harus saya lakukan. teman saya yang satu lagi karena kaget dia langusung lari dan kabur sehingga membuat warga dengan cepat mengetahui kalau dia adalah kawanan jambret ersebut, saya menjadi saksi bisu melihat mereka dikerubungi warga dan di gebuki oleh warga yang kesal akan tindakan copet yang kami lakukan, saya dengan pelan dan pasti pergi keluar dari tempat kejadian dengan tenang, semenjak dari kejadian tersebut saya mulai befikir untuk berhenti menjadi copet, saya merasa mungkin Tuhan masih memberis aya kesempatan hidup untuk bertobat dan kembali ke jalan yang benar, semenjak dari itu saya sudah bernazar pada ALLAH untuk tidak melakukan tindakan kriminal lagi

sekian cerita yang saya dapat sampaikan
terimakasih