Warung kopi kembali memanggil. Hampir tiap malam rasanya aku disini, kadang hanya sendiri menghabiskan lembaran penuh makna dengan kepulan asap putih. Satu dua tiga tidak terasa lebih dari 12 batang sudah jadi abu. Buku yang ku baca seakan tersenyum, Richard Dawkins seraya menghibur ku katanya orang baik akan 'sampai' duluan dikarenakan orang baik cenderung bersifat altruis, mengorbankan dirinya demi orang banyak, dengan dasar itu juga diri orang baik cenderung tak akan bertahan lama. Alangkah indahnya tidak menjadi orang baik, menjadi bajingan saja sekalian, egois fanatik. Dalam diri manusia ada yang disebut gen egois yang menyatakan evolusi makhluk hidup dapat dijelaskan sebagai upaya gen membela kepentingan pribadi dan sifat dasar egois ini yang membuat manusia bertahan sampai sekarang. Kali ini aku tenggelam dalam analoginya, digambarkan lebah pekerja adalah pertahanan efektif terhadap perampok madu. Namun, lebah yang menyengat, organ dalam vitalnya akan robek dan lebah tersebut mati tak lama kemudian. Misi bunuh diri itu mungkin menyelamatkan stok pangan penting milik koloninya, tapi si lebah tadi tidak ikut menikmati keuntungannya, sungguh tindakan yang altruis. Ah, Dawkins memang cerdik. Logikanya rapih.
Ku hentikan hisapan ku sejenak. Mata ku menatap bara yang menyetubuhi tembakau, kubiarkan seperti itu, habis. Hanya bersisa filter putih yang tak lagi putih. Bara ataupun api mungkin juga dia egois dan karena dia egois ada kemungkinan dia abadi, pikir ku.