Saya adalah mahasiswa di kampus negeri di jogja yang keseharian tak terlalu mengetahui seluk beluk dunia malah,ketika sayar menginjak pada pertengahan kuliah semester 7 kala itu sudah tidak terlalu padat saya memutuskan untuk mencoba bekerja di salah satu warnet di kota jogja, saya mulai mencari di lowongan kerja dan setelah diterima awal nya biasa saja seperti pada umumnya ,namun ketika ternyata di pindah tugas untuk mengisi warnet cabang situasi berubah.

       Warnet cabang tersebut agak menjorok ke dalam dan didalam ada beberapa wanita mulai dari yang remaja ada juga yang setengah baya, saya mulai jaga disitu dan belum menemukan suatu keanehan, tetapi agak janggal ketika di warnet itu ada wanita wanita yang menginap disitu mulai dari makan minum mandi suatu hal yang aneh mengingat wanita itu bukan karyawan tetapi mereka sangat akrab dengan wanita tersebut. saya waktu itu belum mempunyai rasa curiga kepada mereka dan setelah mereka keluar bilik saya pun dikasih uang sebesar 50rb. dalam benak saya kok aneh sekali mudah sekali mencari uang disini kadang dikasih tips 20 ribu sekedar uang rokok. 

         Saya kala itu bertugas jaga shift malam tapi kecurigaan saya kepada warnet itu sungguh mengejutkan dan ternyata benar warnet itu adalah warnet plus plus, tempat menyalurkan hasrat biologis pria. dan setelah saya tahu saya menolak tips yang diberikan dan hari berikutnya saya dikasih tau operator disitu untuk Menerima saja, karena saya merasa agak kurang enak dengan wanita2 itu saya biarkan saja saya sebulan berjaga disitu sebagai operator dan saya akhirnya keluar hanya satu bulan. namun kadang yang menjadi miris adalah melihat dengan mata kepala sendiri kalo seorang wanita paruh baya masuk ke bilik dan diluar anaknya menunggu ibunya dan bertanya pada karyawan disekitarnya ibu sedang apa, para karyawan itu pun mengelak dan berbohong pada anak tersebut, dan kondisi inilah yang ternyata adalah faktor dari ketimpangan dan ketidak mampuan dalam menghidupi perekonomian keluarga akhirnya melakukan hal tersebut. 
saya pun curhat dengan mereka berawal dari rasa canggung ternyata lama kelamaan terbiasa dengan sifat sikap dan perilaku mereka yang terkesan centil ( ane agak merinding gan tapi nagih kwkw abisnya digodain terus ane merasa seperti anak TK dalam hal konten dewasa )

dan disitu warnetnya memang dalam melayani prostitusi sang pemilik tidak mengetahui, juga memberikan sumbangan yang banyak bagi pendapatanya dan terkenal murah prostitusi cukup merogoh kocek 50-100k.

saya juga ngobrol dengan  dan berbeda lagi dengan perempuan remaja dikarenakan mereka menyukai pekerjaan yang gampang.selain itu dia bekerja di hiburan malam dan karaokean. ya begitulah gan, sisi positif nya jadi tau masalah sosial yang memang ini sebenernya beban negara khususnya dan masalah sosial ekonomi. karena dalam mengatasi masalah itu harus dikaji mendalam tentang fenomena tersebut. terimakasih sudah membaca cerita mohon kasih komentar dan sundulan nya gan