- Beranda
- Stories from the Heart
Bunuh Diri itu Susah
...
![ayuzu99](https://s.kaskus.id/user/avatar/2018/05/07/avatar10204681_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
ayuzu99
Bunuh Diri itu Susah
Hidup itu enak kata orang. gampang kata mereka, ada uang atau ga ada uang yang penting tetep happy. tapi tidak denganku. tidak ada uang, kere, status itu selalu disematkan kepadaku, dibandingkan dengan saudaraku sepupu lainnya yang sudah punya tempatnya sendiri untuk berpegang hidup, aku bagaikan bibit kamboja yang diterpa angin. melayang kesini, dilempar kesana.
Ya.. siapa sih yang mau menerima perempuan disabilitas yang berusia tiga puluh keatas di perusahaannya. walaupun perempuan itu memiliki segudang ilmu dan kebisaan, siapa juga yang mau menerima, hoohoho penampilanlah yang paling utama, ujar setiap perusahaan yang kudatangi, mereka tak bilang terang-terangan seperti itu, tentu saja mereka menolak dengan sopan dan menyuruhku untuk menunggu.
Sedangkan ibuku yang menunggu di depan kantor perusahaan punya berjuta harap, meskipun aku harus memberinya duka sekali lagi. Hanya perempuan tua itu yang sering kupanggil ibu, yang dulunya sering kukecewakan, yang kini berharap padaku. ditolak berbagai perusahaan, mungkin seluruh perusahaan di kotaku sudah menolakku, hingga tak tahu lagi harus kemana mencari peluang.
Akhirnya kuputuskan untuk bekerja sendiri, seperti yang dulu-dulu, semua kukerjakan sendiri, jadi babu, jadi direktur dalam satu waktu, setelah produk keluar dan siap jual, aku belum terlalu kuat untuk melawan pasar bebas yang gila-gilaan.
tuntutan ongkos kirim gratis, diskon maksimal, produksi secepatnya, rupanya hampir membuatku mati suri, aku pun terjatuh kala itu, terpuruk lagi tak tahu harus apa lagi yang kuperbuat. yang masih berstatus calon konsumen terus mendesakku untuk memberikan pelayanan luar biasa, sedangkan aku juga perlu konsumen luar biasa yang mengerti seni, menghargai karya dan tak banyak ocehan menuntut ini itu.
Suatu sore ketika tak ada siapa-siapa dirumah, kuputuskan untuk bunuh diri, kucekik leherku dengan handuk joging yang kupakai tadi pagi, tercekat sudah.. nyawa hampir di pucuk perpisahan, namun sayangnya ada seseorang menggedor pintu rumahku, ada tetangga memberikan satu paket katering, ada ikan bakar, ada sayur, ada sambal. nasi belum masak.
Kuterima kiriman itu, lalu kupandangi handuk yang tadi hampir saja mencabut nyawaku. kupandangi ikan-ikan kecil yang tergoreng gurih meringkuk diatas piring.
Belum ada nasi, perutku mulai lapar, gairah hidup pun muncul kembali, kulempar handukku dan mulai memasak nasi untuk mengisi hidupku.
Bunuh diri itu susah kawan. Ada saja aroma hidup yang menuntutku untuk kembali berjuang hidup meskipun nanar. Sepiring nasi, ikan goreng, oseng sayur dan sambal berhasil menghidupkan jiwaku kala itu.
Ayuzu99
Ya.. siapa sih yang mau menerima perempuan disabilitas yang berusia tiga puluh keatas di perusahaannya. walaupun perempuan itu memiliki segudang ilmu dan kebisaan, siapa juga yang mau menerima, hoohoho penampilanlah yang paling utama, ujar setiap perusahaan yang kudatangi, mereka tak bilang terang-terangan seperti itu, tentu saja mereka menolak dengan sopan dan menyuruhku untuk menunggu.
Sedangkan ibuku yang menunggu di depan kantor perusahaan punya berjuta harap, meskipun aku harus memberinya duka sekali lagi. Hanya perempuan tua itu yang sering kupanggil ibu, yang dulunya sering kukecewakan, yang kini berharap padaku. ditolak berbagai perusahaan, mungkin seluruh perusahaan di kotaku sudah menolakku, hingga tak tahu lagi harus kemana mencari peluang.
Akhirnya kuputuskan untuk bekerja sendiri, seperti yang dulu-dulu, semua kukerjakan sendiri, jadi babu, jadi direktur dalam satu waktu, setelah produk keluar dan siap jual, aku belum terlalu kuat untuk melawan pasar bebas yang gila-gilaan.
tuntutan ongkos kirim gratis, diskon maksimal, produksi secepatnya, rupanya hampir membuatku mati suri, aku pun terjatuh kala itu, terpuruk lagi tak tahu harus apa lagi yang kuperbuat. yang masih berstatus calon konsumen terus mendesakku untuk memberikan pelayanan luar biasa, sedangkan aku juga perlu konsumen luar biasa yang mengerti seni, menghargai karya dan tak banyak ocehan menuntut ini itu.
Suatu sore ketika tak ada siapa-siapa dirumah, kuputuskan untuk bunuh diri, kucekik leherku dengan handuk joging yang kupakai tadi pagi, tercekat sudah.. nyawa hampir di pucuk perpisahan, namun sayangnya ada seseorang menggedor pintu rumahku, ada tetangga memberikan satu paket katering, ada ikan bakar, ada sayur, ada sambal. nasi belum masak.
Kuterima kiriman itu, lalu kupandangi handuk yang tadi hampir saja mencabut nyawaku. kupandangi ikan-ikan kecil yang tergoreng gurih meringkuk diatas piring.
Belum ada nasi, perutku mulai lapar, gairah hidup pun muncul kembali, kulempar handukku dan mulai memasak nasi untuk mengisi hidupku.
Bunuh diri itu susah kawan. Ada saja aroma hidup yang menuntutku untuk kembali berjuang hidup meskipun nanar. Sepiring nasi, ikan goreng, oseng sayur dan sambal berhasil menghidupkan jiwaku kala itu.
Ayuzu99
![anasabila](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/06/30/avatar8914126_40.gif)
anasabila memberi reputasi
1
672
3
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Stories from the Heart](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-51.png)
Stories from the Heart![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
31.6KThread•43KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya