- Beranda
- Stories from the Heart
Memaknai Suatu Hal
...
TS
rafimuhammad09
Memaknai Suatu Hal
Akibat rutinitas yang terlalu padat otak pun bekerja melebihi waktu normal. Semua tugas harus terselesaikan tepat pada waktunya. Semua di lakukan demi mengejar mimpi besar yang terlanjur sudah kami impikan dari awal hingga ke perantauan.
Apakah mudah? Tentu tidak, deadline selalu menghajar kami hari demi hari. Kadang emosi sudah di ujung kepala akibat dari tugas yang sudah menumpuk, tapi bukan dengan emosi lah penyelesaian suatu masalah, salah satu teman mengatakan bahwa tugas itu di jalani bukan di sesali.
Kadang mengerjakan suatu hal hanya menyendiri di dalam kamar serasa terpenjara di zona ternyaman kita. Butuh penyegar untuk sesaat membuat otak beristirahat. Salah satu yang biasa saya lakukan adalah pergi ke persawahan yang tidak terlalu jauh dari kost. Tempat dimana orang kota jarang menemukan, tempat dimana orang mengatakan kampungan, tempat dimana hinaan terhadap para petani di lontarkan.
Senang bisa kembali menyaksikan indahnya lahan persawahan yang terbentang luas serta pemandangan indah langit yang berganti warna dengan malu-malu. Sawah memang hanya tempat sederhana yang selalu terlihat biasa di mata orang umum. Mereka tidak menyadari bagaimana alam selalu memberi keindahannya, selalu memberi kesederhanaan yang dimiliki, selalu memberi kebahagian dan memberi ketenangan jiwa sejenak. Di sore hari menjelang pergantian cerah menjadi gelap kami menyaksikan kehidupan yang berdenyut lebih pelan dari pada daerah kota yang ramai dengan tembok besar yang menghalangi setiap individu. Berbeda jauh sifat manusia yang kami temui di kota dan di desa, senyum hangat para petani menyambut kami yang sejenak ingin menenangkan diri dan pikiran dari padatnya masa perkuliahan.
Memang ini adalah hal biasa yang tentunya bisa di lakukan semua orang. Hanya pergi kesawah? Ya, itu hal biasa dan bukan sesuatu yang besar tapi, mau sebesar apapun hal yang kalian lakukan tapi jika kalian tidak bisa memaknainya?
Apakah mudah? Tentu tidak, deadline selalu menghajar kami hari demi hari. Kadang emosi sudah di ujung kepala akibat dari tugas yang sudah menumpuk, tapi bukan dengan emosi lah penyelesaian suatu masalah, salah satu teman mengatakan bahwa tugas itu di jalani bukan di sesali.
Kadang mengerjakan suatu hal hanya menyendiri di dalam kamar serasa terpenjara di zona ternyaman kita. Butuh penyegar untuk sesaat membuat otak beristirahat. Salah satu yang biasa saya lakukan adalah pergi ke persawahan yang tidak terlalu jauh dari kost. Tempat dimana orang kota jarang menemukan, tempat dimana orang mengatakan kampungan, tempat dimana hinaan terhadap para petani di lontarkan.
Senang bisa kembali menyaksikan indahnya lahan persawahan yang terbentang luas serta pemandangan indah langit yang berganti warna dengan malu-malu. Sawah memang hanya tempat sederhana yang selalu terlihat biasa di mata orang umum. Mereka tidak menyadari bagaimana alam selalu memberi keindahannya, selalu memberi kesederhanaan yang dimiliki, selalu memberi kebahagian dan memberi ketenangan jiwa sejenak. Di sore hari menjelang pergantian cerah menjadi gelap kami menyaksikan kehidupan yang berdenyut lebih pelan dari pada daerah kota yang ramai dengan tembok besar yang menghalangi setiap individu. Berbeda jauh sifat manusia yang kami temui di kota dan di desa, senyum hangat para petani menyambut kami yang sejenak ingin menenangkan diri dan pikiran dari padatnya masa perkuliahan.
Memang ini adalah hal biasa yang tentunya bisa di lakukan semua orang. Hanya pergi kesawah? Ya, itu hal biasa dan bukan sesuatu yang besar tapi, mau sebesar apapun hal yang kalian lakukan tapi jika kalian tidak bisa memaknainya?
anasabila memberi reputasi
1
574
2
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru