Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dewikuntAvatar border
TS
dewikunt
[ TRUE STORY ] Pengalam Terhoror
Kalau di ingat ingat ada banyak kejadian yang ane alami saat masa masa kecil gan. Seru pokoknya. Kalau tadinya aku menulis di kaskus 'hanya' untuk sekedar curhat masalah yang aku alami saat ini. Namun ternyata, ketika ane bisa menulis hal lain sangat menyenangkan. Aku bisa berbagi pengalaman dengan orang orang yang tidak pernah mengenalku.

Seperti pengalaman yang akan aku tulis ini gan, ini pengalaman masa kecilku, saat aku kelas 4 atau 5 SD. Dan pengalaman ini tidak akan pernah aku lupakan sepanjang hidupku. Bahkan saat ini, kalau aku mengingat apa yang aku alami ini. Aku sering merasa merinding sendiri.

Quote:


Kata kata dari ibuku itu yang membuat aku menjadi seorang anak yang pemberani ( menurutku dan di amini beberapa orang yang mengenalku ). Aku pernah menyusul ibuku yang saat itu sedang mengaji di balai desa. Sendirian. Aku meninggalkan bapak yang tertidur saat menemani aku tidur. Aku merasa dibohongi ibu, ibu sudah janji sama aku mau mengajakku mengaji di balaidesa, tapi ternyata beliau meninggalkanku saat itu. Dan saat sampai di tempat pengajian, ibu dan teman temannya kaget aku menyusulnya dengan berjalan kaki sendirian. Padahal jarak antara rumah dan balai desa lumayan jauh, itupun harus melewati 'kebon kebon' kosong dan makam. Sejak saat itu mereka menjulukiku sebagai anak yang pemberani. Keren kan emoticon-Kiss

Bahkan aku sering ke warung sendirian saat malam hari gan. Entah itu untuk membeli jajan atau keperluan sekolahku. Paling sering beli pensil ( Entah kenapa setiap kali membeli pensil selalu hilang di sekolahan, terutama kalau dipinjem Aji, temenku yang satu itu gak pernah membawa pensil dan selalu pinjam pensilku, tapi ujung ujungnya dihilangkan emoticon-Sorry

Seperti malam itu, aku harus pergi ke warung ditengah tengah aktivitasku mengerjakan PR.

" Pak minta uang, buat beli penghapus "

Bapak yang sedang tiduran menoleh ke arah jam dinding. Sudah jam 21.30 WIB

" Besok aja, sudah malam ini. "

" Yallah pak, sekarang aja. tinggal dikit nih PRku."

" Beli penghapus atau jajan ?" selidik bapak yang langsung mengambil uang yang ia taruh di celana pendek kolor hitam favoritnya.

Sampai sekarang aku masih terngiang wajah Alm bapakku gan. Dia selalu pakai celana pendek kolor dan dirangkap dengan menggunakan sarung. Wajah laki laki jaman dulu yang sangat lugu.

Bapak memberikanku uang 1 lembar uang seribuan. Bapak memang sangat baik padaku. Dia gak pernah pelit kalau dimintai uang. Beda dengan ibu, yang minta uang 200 buat beli es dung dung aja pasti aku disuruh bantuin ngisi bak mandi dulu. Sampai penjual es dung dung nya pergi dan aku gak jadi jajan. Ujung ujungnya, ibu minta aku menyimpang uangnya buat saku besok emoticon-Cape d...

Aku segera menerima uang bapak, setengah berlari aku menuju warung. Bisa sekalian buat beli permen karet yosan dan mie anak mas nih, jajanan kesukaanku.

Untuk sampai ke warung aku harus berjalan kaki melewati pekarangan kosong, dan kuburan kampung. Hanya itu satu satunya warung terdekat.

Sesampainya di pojok kuburan, aku mendengar suara nyanyian lirih. Suaranya mendayu dayu. Aku merinding. Ayat kursi dan An-Nas aku baca bergantian. Kata ibu, jin akan kabur kalau di bacakan doa itu. AKu terus membaca doa itu, namun suara itu tidak juga hilang. Saat aku melintasi pintu makam, suara itu semakin jelas terdengar, ada kelebat bayangan putih di pintu makam. Aku ingin sekali menolehnya tapi aku tidak berani. Doa aku baca sedikit keras, barangkali setannya gak dengar kalau aku membaca doa untuknya.

Tapi lagi lagi semuanya nihil. Kakiku serasa kaku digerakan. Berat banget untuk melangkah gan. Dan suara itu semakin mendekat, aku bisa mendengar suara kaki yang mendekat ke arahku, diikuti sosok putih itu. Aku tidak melihat begitu jelas, yang bisa kulihat hanya bayangan putih dengan rambut nampak berantakan. Belum belum aku sudah membayangkan yang seram.



Aku membacanya lagi gan. Kali ini sangat keras. Berharap setan itu mendengarnya dan kepanasan lalu pergi kayak di film suzanna yang sering diputar di TV itu, atau setidaknya ada orang yang mendengar aku.

Sesuatu menepuk pundakku , aku semakin keras membaca doa. Sosok di belakangku masih saja menyanyikan lagu lagu yang entah judulnya apa. Lebih ke bergumang.

Bismillah aku mencoba menoleh ke belakang dan benar saja gan, seorang perempuan wajah seram tengah berdiri di belakangku. Rambutnya panjang dan berantakan. Dia menggunakan baju warna putih yang terlihat sangat kotor.

Aku lari sebisaku, sekuat tenagaku. Dan bodohnya, aku justru berbelok ke sawah. Padahal warung sudah lumayan dekat, kenapa aku malah berbelok ke sawah. Andai saat itu aku lari ke warung setidaknya bakal ada orang. Acara beli permen yosan juga kesampaian emoticon-No Hope

Sosok itu masih mengejarku. Karena sawah yang gelap dan tidak ada penerangan aku terperosok ke sawah yang baru saja di airi. Uang seribu pemberian bapak hilang di sawah itu. Tapi aku dah gak peduli lagi. Wanita yang mengejar aku tertawa terpingkal pingkal.

" MAndi mandi ...asik mandi " Dia berjingkrak jingkrak gak karuan lalu meninggalkan aku yang 'nlungsep' di sawah.

Aku pulang ke rumah dengan menggerutu. Pantesan aja aku baca doa gak pergi pergi. Satu al Quran aku bacakan juga gak bakalan pergi. Ternyata dia orang gila.

anasabila
bukhorigan
bukhorigan dan anasabila memberi reputasi
2
2.8K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.