Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bajer.dinar212Avatar border
TS
bajer.dinar212
Prediksi 'Kiamat' Teller & Faktanya di Perbankan RI

Prediksi 'Kiamat' Teller & Faktanya di Perbankan RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa pekerjaan diprediksi akan menghilang dalam beberapa tahun ke depan, tidak terkecuali beberapa bidang pekerjaan di sektor perbankan. Namun, siapa sangka pucuk pimpinan bank kelas kakap di tanah Air menyiapkan sejumlah strategi mengenai bakal terancamnya pekerjaan teller bank dalam beberapa tahun ke depan. Profesi ini akan hilang seiring dengan tren penggunaan teknologi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, pada tahun 2045 mendatang, kemungkinan sudah tidak ada lagi profesi teller bank karena masyarakat sudah terbiasa dengan penggunaan teknologi digital. Fenomena ini bahkan sudah terjadi di Eropa di mana beberapa bank sudah beroperasi tanpa memberikan layanan secara personal dan digantikan oleh teknologi.

Bank-bank kelas kakap di tanah Air juga turut menyiapkan sejumlah strategi terkait hal ini mulai dari peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) para teller bank, dan pegawai customer service dengan memberikan pelatihan, hingga mengalihkan ke unit bisnis lainnya secara bertahap.

Direktur Treasury & International Banking PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Panji Irawan mengungkapkan, strategi perusahaan memberikan pendidikan dan melakukan pemetaan (mapping) talent yang dimiliki oleh para teller.Lalu perusahaan juga memberikan arahan-arahan berdasarkan mapping tadi dan memberikan banyak keterampilan kepada pegawai teller bank.

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), Hery Gunardi mengungkapkan fakta menarik. Saat ini, tren jumlah cabang di BRIS juga kian menyusut seiring dengan terjangan digitalisasi. Hery juga mengatakan digitalisasi dan dengan pandemi Covid-19 membuat proses digitalisasi makin cepat sehingga nantinya jumlah transaksi via teller akan makin turun.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Royke Tumilaar, kepada CNBC Indonesia mengungkapkan, tren berkurangnya peran teller bank memang sudah dimulai. Saat ini, banyak nasabah BNI yang menggunakan mobile banking sehingga, volume transaksi yang ada di teller, di customer service mulai berkurang banyak.

Hal ini terlihat dari kebiasaan masyarakat yang senang menggunakan transaksi secara digital seperti via QRIS, menggunakan aplikasi dan berbagai macam sistem pembayaran yang mengurangi cash.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Sunarso menilai, perubahan tren kebiasaan masyarakat ke arah digital memang menjadi keniscayaan, tapi prosesnya perubahan secara drastis tidak akan menghilangkan fungsi teller. Dia menekankan, di sinilah perbankan harus mengikuti apa yang kebutuhan nasabah karena bisa saja berbeda-beda di setiap daerah.

"Menurut saya, yang paling penting, perbankan harus mengikuti journey daripada masyarakat itu sendiri, begitu mendadak kita ubah jadi digital, ya terus yang masih manual-manual itu dilayani siapa," tukas Sunarso.


Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market...i-perbankan-ri
muhamad.hanif.2
bukan.bomat
bukan.bomat dan muhamad.hanif.2 memberi reputasi
2
2.3K
39
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.