Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

finansialku.comAvatar border
TS
finansialku.com
Tarif Cukai Rokok Akan Naik 1 Januari 2022, Berikut Skema Kenaikannya

Tarif Cukai Rokok Akan Naik 1 Januari 2022, Berikut Skema Kenaikannya

Tarif cukai rokok resmi mengalami kenaikan per 1 Januari 2022 mendatang. Seperti apa skema kenaikan serta respon pasar menanggapi penetapan kenaikan tarif cukai rokok tersebut?

Simak info selengkapnya dalam artikel berita Finansialku berikut ini.

Tarif Cukai Rokok Naik Rata-Rata 12%

Pemerintah, melalui Kementerian Keuangan telah mengesahkan kenaikan tarif cukai rokok yang akan diberlakukan per tanggal 1 Januari 2022 mendatang. Dalam keputusannya ini pemerintah mentapkan kenaikan mencapai 12%.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Menurutnya kenaikan ini sebagai upaya implementatif yang dilakukan pemerintah dalam menjalankan amanat Undang-Undang mengenai pengendalian konsumsi rokok.

Selain itu, dampak kesejahteraan terhadap petani tembakau, para pekerja, serta industri tembakau secara keseluruhan tak luput menjadi bahan pertimbangan.

“Kenaikan itu pun bukan hanya mempertimbangkan isu kesehatan, tetapi juga memperhatikan perlindungan buruh, petani, dan industri rokok,” ujar Sri Mulyani, melansir dari situs tribunnews.com (15/12).

 

Daftar Harga Rokok Lengkap Setelah Kenaikan Cukai Rokok

Dalam keterangannya, Sri Mulyani juga menjelaskan skema kenaikan cukai rokok. Meski begitu, kenaikan Cukai Hasil Tembakau (CHT) masih lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai 12,5%.

Sri Mulyani menjelaskan tarif cukai hasil tembakau berlaku ke dalam 3 jenis rokok yang terbagi dalam 10 golongan.

Melansir dari situs kompas.com, berdasarkan kenaikan tarif tersebut, berikut ini adalah daftar persentase kenaikan beserta harga jual rokok eceran yang berlaku pada tahun 2022 mendatang.




Sigaret Kretek Mesin

1. Sigaret Kretek Mesin golongan I

Tarif cukai 985, naik 13,9%. HJE per batang: Rp1.905  HJE per bungkus: Rp 38.100.



2. Sigaret Kretek Mesin golongan IIA

Tarif cukai 600, naik 12,1%. HJE per batang: Rp 1.140  HJE per bungkus: Rp 22.800.



3. Sigaret Kretek Mesin golongan IIB

Tarif cukai 600, naik 14,3%.  HJE per batang: Rp1.140 HJE per bungkus: Rp 22.800.



Sigaret Putih Mesin


1. Sigaret Putih Mesin golongan I


Tarif cukai 1.065, naik 13,9%.  HJE per batang: Rp 2.005  HJE per bungkus: Rp 40.100.




2. Sigaret Putih Mesin golongan IIA

Tarif cukai 635, naik 12,4%.  HJE per batang: Rp 1.135  HJE per bungkus: Rp 22.700.



3. Sigaret Putih Mesin golongan IIB

Tarif cukai 635, naik 14,4%.  HJE per batang: Rp 1.135  HJE per bungkus: Rp 22.700.



Sigaret Kretek Tangan


1. Sigaret Kretek Tangan golongan IA


Tarif cukai 440, naik 3,5%.  HJE per batang: Rp 1.635 HJE per bungkus: Rp 32.700.




2. Sigaret Kretek Tangan golongan IB

Tarif cukai 345, naik 4,5%.  HJE per batang: Rp 1.135 HJE per bungkus: Rp 22.700.



3. Sigaret Kretek Tangan golongan II

Tarif cukai 205, naik 2,5%. HJE per batang: Rp 600  HJE per bungkus: Rp 12.000.



4. Sigaret Kretek Tangan golongan III

Tarif cukai 115, naik 4,5%. HJE per batang: Rp 505 HJE per bungkus: Rp 10.100.

Tarif Cukai Rokok Akan Naik 1 Januari 2022, Berikut Skema Kenaikannya



Saham dari Emiten-Emiten Rokok Terkoreksi


Kenaikan harga cukai rokok yang ditetapkan pemerintah untuk 1 Januari 2022 mendapatkan respon negatif oleh pasar. Saham-saham dari produsen rokok yang diperdagangkan di bursa mengalami koreksi.


Melansir dari situs kontan.co.id, berikut ini adalah harga saham dari beberapa produsen rokok:


1. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun 2,45% menjadi Rp 995 per saham,
2. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) terkoreksi 2,64% ke Rp 31.400.

3. PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) minus 1,65% menjadi Rp 478 per saham.




4. Saham produsen tembakau iris PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) juga turun 1,35% ke Rp 292 per saham.

Menurut praktisi pasar modal, Thendra Crisnanda, kenaikan tarif cukai ini memicu sentimen yang negatif dari pasar serta prospek pergerakan saham rokok.


Hal tersebut disebabkan kenaikan 12% tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi pelaku pasar serta industri yang masih berada di bawah 10%.


Terlebih pada tahun 2022, daya beli masyarakat belum, sepenuhnya pulih diakibatkan kondisi pandemic Covid-19.


“Kombinasi dari peningkatan tarif cukai dan rendahnya daya beli masyarakat masih berpotensi mendorong penurunan laba bersih emiten rokok di 2022,”  ujar Thendra seperti yang dikutip situs Kontan.



Nah bagaimana pendapat teman-teman semua mengenai informasi ini? Mending berhenti merokok atau lanjut aja?



Sumber :


















0
1.2K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
676.2KThread45.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.