ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Krampus, Sosok Mengerikan Yang Mengintai di Malam Natal

Dalam kegelapan malam musim dingin pada bulan Desember, mengintai sosok mengerikan yang bernama Krampus. Dia tidak bertujuan membawa kegembiraan maupun bersenang-senang. Dia datang untuk menyiksa anak-anak nakal, menculik mereka dan membawa mereka ke neraka. Tentu hal tersebut bukanlah kisah keceriaan Natal yang biasa didengar.

Yamaguchi, Pria Yang Selamat Dari Dua Pemboman Nuklir

Krampus adalah sosok perpaduan antara setengah kambing dan setengah iblis yang menakutkan dan muncul dengan wajahnya yang hancur. Dia menampakkan diri dengan tanduk, rambutnya yang hitam, taring dan lidahnya yang runcing panjang, persis seperti makhluk yang keluar dari mimpi buruk. Dia datang dengan membawa seikat batang pohon birch, yang disebut ruten. Ruten digunakan untuk menyerang dan menghukum anak yang berperilaku tidak baik.

Kisah Krampus ini berasal dari legenda masyarakat pagan. Dalam beberapa versi, ruten biasanya digambarkan sebagai cambuk. Seperti Sinterklas, Krampus juga membawa keranjang atau karung di punggungnya. Tetapi tujuannya bukan untuk memberikan mainan kepada anak-anak. Karung tersebut digunakan untuk menyekap dan membawa anak-anak ke neraka.


Di Austria tenggara, konon Krampus selalu meninggalkan bundel rutennya setelah melakukan aksinya. Orang tua kemudian akan mengecat dengan warna emas ruten tersebut sebagai hadiah perpisahan dan menggantungnya sepanjang tahun sebagai pengingat yang menakutkan untuk anak-anak agar mengubah perilakunya menjadi baik.

Beberapa kisah menggambarkan Krampus memakai hiasan rantai putus, yang digunakannya untuk mengintimidasi anak-anak. Rantai tersebut adalah gambaran bahwa tidak ada yang bisa menghentikannya dari pekerjaannya. Namun, banyak yang menganggap bahwa hiasan rantai yang diikatkan ke St. Nicholas, bisa menahan Krampus agar tidak menganggu mereka.


Hubungan Krampus dan St. Nicholas memiliki jejak yang sangat panjang. Pada abad ke-11 di Jerman St. Nicholas menampakkan diri sementara Krampus baru muncul sekitar 500 tahun kemudian. Selama abad ke-16, Krampus selalu muncul sebagai sosok supernatural masyarakat pagan.

Awal mula kemunculan Krampus berasal dari mitologi Nordik. Namanya berasal dari kata Jermanik Krampen, yang berarti cakar. Dan dia diklaim sebagai putra Hel, yang merupakan dewi neraka. Krampusnacht atau malam Krampus, dirayakan pada tanggal 5 Desember di Austria dan Jerman, yang juga merupakan hari St. Nicholas.


Setelah malam kunjungan Krampus, anak-anak bangun pada pagi hari untuk memeriksa hiasan sepatu bot mereka, mirip dengan tradisi kaos kaki di Amerika. Jika mereka anak baik, maka mereka menerima hadiah. Jika perilaku mereka buruk, sepatu bot mereka akan berisi seikat ruten.

Di Austria, Jerman, Hongaria, Slovenia, dan Republik Ceko, orang dewasa merayakan tradisi tersebut dengan parade Krampus yang diadakan setiap tahunnya. Acara tersebut menghidupkan kembali tradisi berabad-abad dengan berpakaian seperti binatang, yang juga terkadang mereka melakukan atraksi dengan mencambuk peserta lain.


Para peserta juga akan lari sebagai praktik ritual pagan kuno, yang dimaksudkan untuk mengusir hantu musim dingin. Sementara para orang tua akan menghidangkan cemilan seperti kue yang disebut Krampuslauf untuk dibagikan dan bertujuan untuk mengusir iblis. Tradisi lain yang mirip dengan Natal Amerika adalah kartu Krampus, yang telah dipraktikkan oleh orang Eropa sejak tahun 1800an. Kartu ini biasanya berisi pantun lucu dengan gambar Krampus yang meneror anak-anak.

Sekarang, perayaan Krampus juga telah menyebar ke Amerika Utara. Penduduk Orlando di Florida, setiap tahun mengadakan festival Krampusnacht yang diselenggarakan pada tanggal 5 Desember. Dan di Dallas, sebuah komunitas Krampus mengadakan festival kostum dan parade. Pada awalnya perayaan Krampus tidak diperbolehkan oleh gereja karena dianggap sebagai ritual iblis. Namun seiring berjalannya waktu perayaan Krampus juga dilakukan ketika memperingati St. Nicholas. Padahal Krampus adalah iblis yang memangsa anak-anak dan membawa mereka ke neraka.


Pada abad ke-12, gereja Katolik yang pertama kali berusaha untuk menyingkirkan kepercayaan pada Krampus karena kemiripannya dengan iblis, yang tidak pantas untuk mendapatkan hari perayaan. Upaya kedua dilakukan pada tahun 1923 oleh rezim Dollfuss Austria, di bawah bimbingan partai Sosial Kristen konservatif. Selama Perang Dunia II, kaum fasis Eropa mengutuk Krampus. Pada tahun 1950, pemerintah Austria membagikan pamflet yang menyatakan Krampus sebagai jelmaan iblis. Mereka juga melarang perayaan apa pun yang terkait dengannya.

Namun, pada pergantian abad, perayaan tersebut mulai diperbolehkan kembali. Sekarang Krampus bahkan telah menjadi budaya pop modern, muncul di acara-acara televisi seperti American Dad, Grimm, Supernatural, The Office, dan bahkan sampai menelurkan filmnya sendiri pada tahun 2015. Di Austria, toko-toko mulai mengkomersialkan Krampus dengan penjualan patung cokelat dan hiasan tanduk.


Sinterklas mungkin masih memegang gelar sebagai sosok yang paling dinantikan ketika bulan Desember. Akan tetapi, popularitas Krampus yang semakin meningkat mungkin akan membuat Sinterklas tenggelam pada tahun-tahun mendatang. Jadi untuk anak nakal maupun anak baik pada tahun ini, ingatlah bahwa Krampus selalu mengintai dengan membawa cambuk dan keranjang birchnya. Dan dia tidak menginginkan apapun selain menyeretmu ke dalam neraka jahanam.


[KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:
Diubah oleh ashibnu 16-12-2021 23:14
tokek.terbang
fachri15
fachri15 dan tokek.terbang memberi reputasi
2
3.3K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.