ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Romasanta, Kasus Lycanthropi Pertama Dalam Sejarah

Pembunuh berantai pertama dalam sejarah Spanyol, serta satu-satunya kasus lycanthropy yang terjadi di negara itu. Kasus kriminal ini merujuk ke sebuah nama yaitu Manuel Blanco Romasanta. Di pertengahan abad ke-19, sebuah legenda menyebar ke seluruh benua Eropa. Di sebuah tempat benama Galicia yang terletak di barat laut semenanjung Iberia, ada manusia serigala yang membunuh wanita dan anak-anak, mengambil anggota tubuh mereka untuk diproses menjadi sabun yang kemudian dijual.

Mewujudkan Mimpinya, Ini Film Yang Ingin Dibuat Oleh Tim Burton

Romasanta lahir pada tahun 1809, di sebuah kota kecil di Galicia. Orang tuanya mengira dia adalah seorang perempuan sampai dia berusia 8 tahun, sehingga dalam akte kelahirannya muncul nama "Manuela", nama yang feminim dalam bahasa Spanyol. Belakangan diketahui bahwa Romasanta mengidap hermaproditisme. Dia memiliki organ reproduksi wanita, tetapi tubuhnya menghasilkan hormon maskulin dalam jumlah yang berlebihan, menyebabkan dia mengalami kehidupan yang keras.

Tinggi badannya 1 meter 40 sentimeter dan dia benar-benar tahu cara membaca dan menulis, yang jarang terjadi pada seorang anak pada zamannya. Romasanta menikah ketika dia berusia 22 tahun dan bekerja sebagai penjahit, tetapi istrinya meninggal tak lama setelah itu. Dia kemudian berganti profesi menjadi pedagang kaki lima yang memungkinkan dia melakukan perjalanan ke berbagai wilayah di Spanyol dan segera kejahatan pertamanya dimulai.


Dia melakukan aksinya di kota León, di mana dia membunuh juru sita kota yang bernama Vicente Fernández. Pada tahun 1844 Romasanta dijatuhi hukuman sepuluh tahun penjara, tetapi dia berhasil melarikan diri dari penjara dan bersembunyi di pegunungan. Romasanta berhasil beradaptasi dengan lingkungan dan kota barunya tetapi tak lama kemudian, hal-hal aneh mulai terjadi.

Banyak wanita dengan anak-anak yang pernah berhubungan dengannya, menghilang. Modusnya dia akan menawarkan bantuan untuk membimbing mereka melalui jalan yang tidak diketahui tetapi wanita dan anak-anak itu tidak akan pernah terlihat lagi. Beberapa keluarga korban menerima surat-surat palsu, membuat keluarga percaya bahwa mereka baik-baik saja. Namun, pada akhirnya Romasanta membuat kesalahan yang mengungkapkan jati dirinya.


Romasanta selalu menyimpan pakaian korbannya untuk kemudian dijual. Hal tersebut menimbulkan kecurigaan di antara orang-orang, menyebarkan desas-desus tentang dirinya yang berbahaya. Selain itu, orang-orang juga mulai percaya bahwa dia membuat sabun dengan menggunakan lemak dari mayat korbannya dan dia menjualnya bersama produk lain di Portugal.

Kisah Romasanta semakin dikenal luas, hingga pada akhirnya dia harus meninggalkan kota. Dia ditangkap pada tahun 1852, di kota Toledo. Pada akhirnya semua terungkap dan orang-orang mengetahui jati diri dari penjahat legendaris haus darah yang dijuluki "sacamantecas", yang berarti "pencabut lemak" dalam bahasa Spanyol. Sosok Romasanta bahkan digunakan oleh orang tua untuk menakut-nakuti anak-anak mereka ketika mereka berperilaku buruk.


Setelah ditangkap, polisi membawa Romasanta kembali ke Galicia untuk menjalani persidangannya. Sesampainya di sana, Romasanta mengaku telah membunuh 9 orang. Namun, ada 17 korban yang juga dikaitkan dengannya tetapi itu bukanlah bagian yang paling aneh. Selama persidangan, Romasanta mengatakan kepada hakim bahwa dia dikutuk dan akibat kutukan itu, dia akan berubah menjadi manusia serigala. Dia bahkan mengakui bahwa dia telah bersembunyi di pegunungan Galicia dengan manusia serigala lainnya!

Pengadilan, tidak mempercayai pengakuannya kemudian di sana dia dimintai untuk berubah menjadi manusia serigala. Namun, Romasanta mengatakan bahwa kutukannya telah dicabut dan dia tidak akan pernah bisa berubah lagi. Semuanya dicatat dalam dokumentasi resmi persidangan dengan 2.000 halaman tertulis yang mengesahkan pernyataan si pembunuh. Persidangan berlangsung selama hampir satu tahun dan hakim mengumumkan hukumannya pada April 1853.


Romasanta diberi hukuman mati dengan menggunakan Garotte. Dia juga harus membayar kompensasi sebesar 1.000 real untuk setiap korban. Namun, kuasa hukum Romasanta tidak setuju dengan putusan tersebut, sehingga dia membantahnya dengan mengatakan tidak ada cukup bukti untuk menyatakan bahwa Romasanta bersalah.

Selain itu, dia juga meminta ampunan kepada ratu Spanyol saat itu, Isabel II, untuk membawa kasusnya ke Mahkamah Agung. Dia didukung oleh seorang dokter berkebangsaan Prancis yang ingin meyakinkan penguasa bahwa mereka harus menjaga Romasanta tetap hidup untuk dapat mempelajarinya secara klinis. Dokter tersebut percaya bahwa Romasanta menderita gangguan kejiwaan yang bernama Lycanthropy, di mana seseorang dapat berubah menjadi binatang seperti serigala, namun tidak sepenuhnya sadar akan tindakannya.


Dan yang mengejutkan semua orang, ratu mengubah hukuman mati untuk Romasanta menjadi penjara seumur hidup. Konon Romasanta meninggal sekitar tahun 1863, namun tidak jelas mengapa dan bagaimana cara dia meninggal, meski banyak yang mengatakan Romasanta meninggal karena penyakit kanker perut.


Kisah yang penuh dengan kengerian dan keanehan ini masih menjadi misteri sampai sekarang, bahkan beberapa film pernah dibuat yang berdasarkan kisah Romasanta, seperti The Wolf's Forest yang disutradarai oleh Pedro Olea pada tahun 1971 dan film yang berjudul Romasanta The Hunt of The Beast yang diarahkan oleh Paco Plaza pada tahun 2004. Legenda mengatakan bahwa mereka yang berjalan melalui pegunungan Galicia di malam hari, di bawah bulan purnama, masih dapat mendengar lolongan Romasanta si manusia serigala.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:
Diubah oleh ashibnu 16-12-2021 05:28
imaginaerum
nomib
EriksaRizkiM
EriksaRizkiM dan 9 lainnya memberi reputasi
10
8.9K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.