Satu pertanyaan, gimana sih kondisi ente akhir-akhir ini? Apakah oke atau ente baru sadar bahwa kita tuh udah di bulan desember tahun 2021 lho. Dan banyak hal yang rancang di tahun baru kemarin mungkin nggak kesampaian dan sekarang udah 2021 akhir aja. Udah mau 2022. Nah kalau misalnya iya maka di pagi-pagi buta gini ane bakal ngebahas tentang cara gimana untuk bikin hidup kita lebih bahagia, dan gimana caranya biar kita tetap termotivasi meskipun udah akhir tahun.

Jadi yang ane mau bahas adalah soal dua konsep yang serupa tapi tak sama. Konsep pertama adalah kebahagiaan. Nah kalau misalnya kita ngomongin soal cara hidup bahagia, kita ngebahas dulu nih satu miskonsepsi yang menurut ane sebenarnya banyak gak dipikirkan sama orang-orang. Hal yang bisa jadi kurang tepat sebenarnya yaitu kita menaruh sumber kebahagiaan di satu hal aja. Ini yang biasa dijalanin sama kebanyakan orang. Apalagi di tahun baru. Kayak punya resolusi dalam satu tahun ke depan.



Kayak misalnya ente ngomong aku pasti bahagia kalau aku masuk universitas ini, atau kalau aku beli produk ini, kalau misalnya aku punya ini dan itu. Dan ketika misalnya aku kehilangan bisnis ini nggak akan pernah bahagia lagi. Mungkin contoh tadi pernah dengar atau alamin langsung. Bukan berarti buruk sih tapi di saat bersamaan ini juga buat seseorang itu bener-bener hitam dan putih banget. Dimana mempertahankan seluruh kebahagiannya di satu hal aja. Yang bisa jadi enggak tercapai juga sih ya kan?

Peluang buat tercapai atau nggak tercapai bahkan masih hitam putih. Nggak jarang hal itu ngebuat orang-orang jadi merasa cemas kalau mereka nggak mencapainya, atau kalau mereka udah berhasil dapetin itu mereka jadi khawatir bakal kehilangan hal itu. Seakan-akan ya kebahagiaannya bakal hilang dan yaudah mereka nggak akan pernah dapat kebahagiaan itu lagi. Ini jalan yang salah.

Nah menariknya ada penelitian dari university of virginia yang ngebahas soal ekspektasi tentang rasa bahagia, dan ini hasilnya adalah mereka yang memprediksikan sumber kebahagiaan mereka dari satu hal aja itu ditemukan cenderung melebih-lebihkan perasaan kebahagiaan itu. Tapi ketika hasil nggak sesuai mereka cenderung merasa lebih kecewa, daripada mereka yang enggak melebih-lebihkannya. Jadi ibaratnya ketika lu bahagia tapi ketika ada sesuatu enggak sesuai ekspektasi lu, lu jadi sedih banget.



Sayangnya partisipan di penelitian tadi juga nggak memperhatikan hal-hal kecil yang bisa membuat mereka bahagia. Kayak misalnya ketika ngabisin waktu sama keluarga dan teman, makan enak dan yang memang sudah biasa kita temukan sehari-hari. Nah ini bisa disebut fenomena thee trap of tunnel vision. Artinya adalah ya lu kejebak di satu goa yang dulu cuma bisa lihat goa itu aja gitu. Gimana ketika kita mikir salah satu hal atau suatu kejadian kita punya kecenderungan buat melebih-lebihkan.

Dampaknya dari kejadian itu ke kebahagiaan dalam hidup kita jadi ibarat cuman ada satu gpa aja gitu padahal dunia lebih luas dari itu. Contohnya kayak momen kelulusan, mau menikah dan kita menganggap kalau momen itu bakal bikin kita bahagia banget. Padahal ya ntar malam bisa pudar juga. Lama-lama bisa hilang juga. Dan sebenarnya kunci dari kebahagiaan berasal dari hal kecil yang kita rasakan setiap hari.

Jadi kebahagiaan itu sebenarnya datang dari hal kecil bukan satu sumber doang. Kaya kalau kelulusan, menikah dan lain sebagainya. Tapi dari banyak hal kecil yang terjadi setiap harinya dan karena bisa datang dari apa aja. Bisa hal kecil sekalipun sebenarnya kita bisa mulai mensyukuri sih kayak tidur yang cukup, makan makanan yang enak, punya koneksi internet, dan melihat meme receh. Hal-hal kecil ini akan menumpuk dan pada akhirnya lu jadi makin bahagia. Tapi ya namanys kebahagiaan kan sifatnya sementara dan jangka pendek ya.

Tapi setidaknya karena hal-hal kecil yang gak perlu susah payah untuk mencapainya, kita udah cukup bahagia. Dan yang terpenting akhirnya adalah seberapa banyak kita bersyukur dari kegiatan kecil yang membuat bahagia. Saran ane mulailah dari yang kecil untuk mencapai yang besar. Karena kita gak bisa langsung loncat ke tangga ke sepuluh. Kita harus menapakinya dari tangga satu. Nikmati dan syukuri prosesnya maka kita akan bahagia.

Oke segitu dulu untuk thread ane kali ini, thread ini sifatnya entertainment yang bersumber dari observasi ane dilingkungan sosial ya gan. Kalau kurang informatif ya tolong dimaklumi. Kalau menyinggung ya mohon maaf. Terimakasih udah baca. Jumpa lagi di thread ane selanjutnya.

Referensi: Opini pribadi & Googling
Sumber gambar: Tertera
@abdulqadirz©2021