Yuk Cek: Mitos dan Fakta Seputar Cara Penularan HIV Aids
TS
faisaelz
Yuk Cek: Mitos dan Fakta Seputar Cara Penularan HIV Aids
Masih banyak pemahaman yang keliru mengenai cara penularan HIV Aids pada manusia. Padahal mengenali cara penularan HIV sangat penting. Terutama agar terhindar dari penyakit menular tersebut.
Ada banyak jenis penyakit menular di dunia yang dapat menyerang siapa saja. Penyebabnya pun beragam, mulai dari virus hingga bakteri jahat. Maka, mengenali cara penularannya sangat penting dilakukan agar terhindar dari penyakit menular tersebut.
Meski sebagian besar penyakit dapat diobati, tetapi beberapa diantaranya tidak. Ada sejumlah penyakit yang belum dapat diobati secara efektif, termasuk AIDS. Pasalnya, belum ditemukan obat yang secara pasti dapat menyembuhkan seseorang dari penyakit AIDS, atau yang juga dikenal sebagai penyakit HIV AIDS.
Sahabat Sehat, bagaimana cara penularan HIV/Aids? Mari simak penjelasan berikut.
Apa itu HIV AIDS?
Spoiler for Buka:
Menjelang peringatan Hari AIDS sedunia tahun ini, mari kenali lebih jauh HIV AIDS. Tanggal 1 Desember merupakan peringatan Hari AIDS sedunia sejak 1988. Pada tahun 2021 ini, Hari AIDS sedunia yang ke-32 jatuh pada Selasa 1 Desember 2021. Peringatan Hari AIDS sedunia ini diadakan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap virus HIV AIDS dan cara penularannya.
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga akan melemahkan kemampuan tubuhnya dalam melawan adanya infeksi atau penyakit lain. Sementara AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yang merupakan kondisi infeksi tahap akhir dari serangan penyakit HIV. Saat seseorang telah menderita AIDS, maka tubuhnya betul-betul tidak lagi memiliki kemampuan dalam melawan infeksi.
Cara Penularan HIV Aids
Spoiler for Buka:
Menurut CDC (Center for Disease Control and Prevention), cara penularan HIV Aids pada umumnya melalui perantara cairan tubuh tertentu seperti darah, cairan ejakulasi, air mani, cairan pra ejakulasi, cairan vagina, ciran anus, dan ASI. Cairan tubuh dari penderita HIV dapat ditularkan ke tubuh orang yang sehat, melalui:
Terdapat luka lecet pada anus
Aliran darah dari suntikan jarum
Selaput lendir pada dinding vagina
Luka terbuka pada kulit, seperti sariawan terbuka di bibir, luka di sekitar kemaluan, atau luka pada gusi atau lidah
Untuk penularannya sendiri, biasanya melalui beberapa metode. Adapun beberapa metode penularan HIV AIDS yang paling sering terjadi adalah:
Spoiler for Buka:
Hubungan seks tanpa alat pengaman (Kondom)
Cara penularan yang pertama ialah melalui hubungan seks tanpa menggunakan alat pengaman atau kondom. Pada kasus ini, virus HIV akan mudah menginfeksi seseorang yang melakukan hubungan seks dengan seseorang pengidap HIV tanpa menggunakan kondom.
Ini terjadi akibat adanya pertukaran cairan saat berhubungan intim sehingga menjadi peluang untuk virus tersebut berpindah dan menyebar ke orang lain.
Menggunakan alat suntik bekas
Berbagi alat suntik atau menggunakan alat suntik bekas dengan orang lain merupakan cara penularan HIV AIDS yang paling banyak terjadi. Saat jarum tersebut telah digunakan orang lain, biasanya akan ada darah atau virus dan bakteri yang menempel pada permukaan jarum.
Jika orang tersebut pengidap HIV AIDS, maka jarum itu telah terkontaminasi virus pembawa HIV dan akan menularkan ke tubuh pengguna jarum selanjutnya melalui luka bekas suntikan.
Penularan HIV dari ibu ke bayinya
Ibu hamil yang dinyatakan positif HIV AIDS sebaiknya tidak memberikan ASI-nya kepada bayinya kelak. Meski demikian, anak di dalam kandungan tersebut telah memiliki potensi sendiri untuk tertular virus HIV/Aids dari ibunya.
Oleh karenanya, ibu hamil pengidap HIV memiliki risiko besar menularkan virus ini kepada sang buah hati saat persalinan, maupun ketika menyusui.
ASI yang diminum bayi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ibu hamil yang menderita HIV/Aids berisiko besar menularkan virus berbahaya ini ke bayi yang sedang dikandungnya, terlebih saat bayinya telah lahir. Ibu yang menderita HIV tidak diperkenankan menyusui atau memberikan ASI kepada bayinya.
DIlarangnya ibu penderita HIV untuk menyusui si kecil perlu dilakukan untuk melindungi si bayi dari paparan virus HIV AIDS yang terkandung dalam ASI ibu. Sebagai pencegahan, ibu hamil dapat mengkonsumsi beberapa jenis obat pencegah HIV guna melindungi sang janin dari infeksi HIV AIDS.
Melalui transfusi darah
Cara penularan HIV Aids selanjutnya adalah melalui transfusi darah. Saat melakukan transfusi darah, virus HIV akan dapat cepat menyebar melalui donor darah yang diperoleh dari pendonor yang positif memiliki virus HIV/Aids di tubuhnya. Atau melalui transfusi darah yang telah terkontaminasi virus HIV.
Oleh sebab itu, sebelum melakukan transfusi darah sangat penting untuk mengetahui status kesehatan pendonor. Alangkah lebih baik jika transfusi darah berasal dari keluarga, atau kerabat yang sudah diyakini berada dalam status sehat.
Melalui seks oral
Hubungan seks dapat dilakukan dengan bermacam cara, termasuk dengan melakukan seks oral. Seks oral merupakan aktivitas seks dengan memberikan rangsangan atau stimulus pada alat kelamin pasangannya dengan menggunakan mulut, gigi, ludah, atau lidah. Saat melakukan seks oral, orang yang menggunakan mulut untuk merangsang pasangannya akan mudah tertular virus HIV. Itulah mengapa melakukan seks oral dapat menjadi penyebab penularan virus HIV.
Terkena atau tertukarnya cairan vagina atau sperma
Tak hanya dapat menular saat berhubungan seks, virus HIV juga dapat menyebar saat sisa-sisa cairan vagina atau sperma yang terdapat di toilet umum secara tidak sengaja mengenai alat kelamin Anda saat buang air. Selain itu, cara penyebaran ini juga berlaku bagi Anda yang suka bertukar pakaian dalam, terutama celana dalam.
Cara Mencegah Penularan HIV AIDS
HIV merupakan jenis virus yang rapuh sehingga virus ini tidak dapat bertahan lama diluar tubuh manusia. HIV hanya bisa ditemukan di dalam cairan tubuh orang yang telah terinfeksi virus HIV, seperti cairan vagina, cairan sperma, cairan anus, ASI, dan darah. Meski demikian, perlu diketahui pula bahwa HIV tidak dapat menyebar melalui urine ataupun keringat.
Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari infeksi virus HIV AIDS, diantaranya:
- Lakukan hubungan secara aman, yakni dengan melakukan hubungan seks setelah menikah dan tidak bergonta-ganti pasangan
- Setia dengan pasangan
- Sebelum menjalankan pernikahan, sebaiknya lakukan pemeriksaan infeksi HIV terlebih dahulu untuk melindungi diri dari infeksi HIV
- Hindari penggunaan narkoba. Penggunaan narkoba dengan cara suntikan dan berbagi alat suntik merupakan salah satu penyebab penularan HIV AIDS yang paling besar
- Tidak berbagi jarum suntik atau peralatan medis lainnya yang berhubungan dengan darah atau cairan di dalam tubuh
- Bayi akan mudah tertular HIV AIDS melalui plasenta atau ASI ibunya. Untuk itu ibu hamil penderita HIV tidak disarankan untuk memberikan ASInya kepada sang bayi setelah dilahirkan
- Jika ibu hamil menderita HIV, konsumsi obat secara rutin untuk melindungi bayi dari penularan HIV AIDS
- Melakukan kampanye atau sosialisasi kepada lingkungan sekitar untuk memberikan bimbingan moral kepada anak remaja atau anak muda untuk mencegah penularan HIV dan AIDS
- Bagi remaja yang masih dalam kondisi labil, beri mereka pemahaman bahaya Penyakit HIV AIDS untuk menghindari pergaulan bebas
- Tidak berbagi alat atau produk pribadi yang dapat berpotensi dalam penularan HIV AIDS, seperti pisau cukur, sikat gigi, atau peralatan lainnya