Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Dulu Kami Berbisnis Ini & Merasakan Goyah, Tahu Gak Komoditi Apa⁉️

onee643Avatar border
TS
onee643
Dulu Kami Berbisnis Ini & Merasakan Goyah, Tahu Gak Komoditi Apa⁉️
◦•●◉✿ Hai Sohib reader sekalian ✿◉●•◦


Bertemu lagi dengan kami di topik yang lain daripada sebelumnya.

Kali ini masih topik cuan ya. Sebentuk pengalaman kami kemarin, di mana banyaknya kompetitor bisa menggeser eksistensi pebisnis yang gak begitu menjadikan inovasi sebagai elemen penting untuk memaksimalkan value produk barang atau jasanya.

Kurang lebih hampir 10 tahun kami konsentrasi bisnis online. Pada awal sekali Kami mempunyai komoditi barang knite. Sebentuk pakaian rajut yang mempunyai niche alias customer para wanita.


Seperti ini contohnya, dia rajut, sumber gambar

Dulu masih tinggi banget permintaan. Kami jalan sekitar 2 atau 3 tahun. Sebelum akhirnya beralih ke produk lain seperti pakaian wanita pada umumnya: baju, kaos, denim, jeans, asesoris.

Masih segar diingatan kami, waktu itu di salah satu kota besar tempat kami tinggal benar-benar masih jarang banget produk seperti ini.

Kami coba mempromosikannya kesana kemari, baik secara online maupun offline.

Kalau dianalisa kira-kira di kota besar tempat kami tinggal hanya 2 orang atau 3 orang alias ke hitung pakai jari tangan siapa aja yang menjadi agen dari barang tersebut. Hanya saja kelihatannya saat itu hanya kami sekelas grosirnya.

Bagaimana omsetnya?

Nggak perlu dijelaskan lebih lanjut. Karena pemainnya masih jarang.

Malah kami ingat banget, ketika kami jalan-jalan, kemudian gak sengaja ketemu orang yang memakai baju rajut, kami diam-diam senyum-senyum sendiri karena meyakini bahwa baju rajut yang dikenakan oleh stranger tersebut adalah baju rajut yang kami handle dan kami kirimkan ke reseller.

Sampai segitunya bayangkan. Karena memang pemainnya beneran sedikit pada rentang tahun tahun itu. Kami yakin. Karena knite yang memang aliran barangnya melalui kami ada ciri-ciri tertentu. Dan hanya kami yang tahu.

Kenapa bisa mulai goyah?

Karena tiba-tiba waktu itu mulai bermunculan para pemain knite. Harganya lebih murah dan coraknya beragam. Kalau secara bahasa sederhana munculnya para kompetitor.

Sayangnya supplier yang kami jadikan acuan + kerjasama masih lambat dalam memodifikasi serta berinovasi dalam dominan produknya.

Jadinya kalah bersaing baik dalam segi harga maupun spesifikasi produk.

Bukannya langsung tenggelam. Tapi udah terlihat dari omzet yang secara perlahan tapi pasti menurun.

Sedangkan ketika kami mendapatkan supplier baru, di mana produk serupa nya lebih serasa bisa bersaing dengan kompetitor, malah dia melakukan lock daerah, dimana kota kami udah di lock, gak bisa menjadi distributor/agen nya.

Ya sudah akhirnya kami mencari komoditi baru untuk diperdagangkan di dunia online.

Apakah pernah mencoba komoditi lain dan mengalami penurunan omzet hampir sama seperti mini story diatas pada produk knite?

Iya. Kami juga pernah mencoba produk dari kulit di mana kulitnya adalah kulit hewan asli. Katakanlah produk kulit. Tapi masih terbatas pada tas, dompet, tas selempang, beberapa aksesoris yang berbahan dari kulit asli.


Contoh produknya seperti gambar ini, dimana kami bekerjasama dengan salah satu pengrajin di suatu daerah, sumber gambar

Awalnya berjalan lancar. Ada aja permintaan. Kami pergiat promosi kesana kemari di dunia online.

Tapi semuanya berubah ketika awal masa corona.

Kami juga sadar kok. Barang seperti ini kan bukan barang kebutuhan primer. Jauh dari konsep kebutuhan manusia utama dalam koridor sandang pangan papan. Bukan juga barang kebutuhan sekunder tapi termasuk tersier.

Niche nya terbatas. Hunter barang seperti ini maybe seperti kolektor, penggila hobi tertentu, lebih pada orang-orang yang mempunyai kelas finansial "ya gitu deh". Karena barangnya asli berbahan kulit hewan. Jadinya harganya "range gitu deh".

Akhirnya kami perlahan tinggalkan dan konsentrasi kepada komoditi lain yang pangsa pasarnya masih hangat hingga saat ini.

Karena kami pikir jika ingin bertahan dengan komoditi tersier seperti ini, artinya kami bakal harus mengeluarkan banyak tenaga, fokus, & biaya untuk melakukan promosi ke berbagai pangsa pasar yang memungkinkan.

Kira-kira sedikit pelajaran apa yang bisa diambil?

Bahwasanya inovasi itu perlu. Merupakan faktor yang sangat penting.

Zaman selalu berubah. Kebiasaan masyarakat pun selalu berubah pula sesuai zaman, culture, bahkan cara gimana orang memasarkan suatu produk barang atau jasa juga berubah cepat sesuai update teknologi.

Mungkin dari situ pun orang takut terjun ke dunia bisnis. Udah khawatir ini dan itu.

Tinggal ingat aja pepatah, pisau kalau dia tajam bisa motong apapun yang dia pengen potong. Semakin susah barang yang untuk dipotong, makin ada keharusan kita sering ngasahnya.

Dalam artian semakin zaman berkembang, kita harus selalu update, harus banyak-banyak membaca, bahkan ikut monitoring juga gimana kebijakan negara saat itu, berbagai hal yang sedang trending dan populis, suka intip kompetitor, baca-baca mulu gimana selera pasar, intinya harus selalu menganalisa sekitar.

Begitulah sekelumit memori singkat masa lalu kami. Masih banyak banget topik lain yang ingin kami bagikan. Maybe di thread lain kami sistem kredit satu persatu.

Bagaimana pengalaman Agan & Sista sekalian? Jika ada pengalaman menarik sharing jadi kolom komentar. Kita sama-sama diskusi ringan.

Semoga bermanfaat ya.




Furqon643
0
673
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.