Ketika hidup di dunia yang penuh dengan cobaan dan banyak sekali hal yang membuat diri kita mengelus dada, tentu agama menjadi jalan keluar semua permasalahan yang hadir. Namun bagaimana kalau ternyata ada seseorang yang memanfaatkan agama untuk mencari keuntungan.

Terlebih ketika mereka selalu memutar-mutar ayat yang memang benar adanya namun ditujukan untuk hal yang kurang tepat.



Banyak oknum yang mengaku ustadz memperjual belikan ayat Tuhan tujuannya untuk memperoleh keuntungan, dan ini juga sudah disinggung sebenarnya bagi kaum yang mengerti.






Banyak sekarang ini demi tujuannya manusia berdakwah namun untuk kepentingan dirinya bukan untuk kepentingan orang banyak.

Terlebih masalah sedekah, masalah harta yang diberikan untuk kepentingan umum, maka hal-hal seperti ini menjadi dilema terkadang ada ustadz yang sengaja menjadikan ayat ini,





Menjadi barang dagangan mereka, bayangkan ente sedekah 1000 kalau sepuluh kali lipat akan jadi 10.000. Ente sedekah 10.000 maka dikali 10 akan menjadi 100.000 dan seterusnya semakin banyak sedekah akan semakin mewah hidupnya.

Ini pembahasan yang menarik memang benar sedekah perbuatan baik namun kalau pikiran kita ingin Tuhan mengganti dengan harta yang lebih banyak lagi kok rasanya jadi cinta dunia, ingin kaya tanpa bekerja, bahkan seakan sedekah yang dilakukan adalah mengejar pamrih.



Hal ini terjadi di Indonesia, bagaimana sekarang manusia saat ini dengan mudah diberikan sugesti bahwa dengan sedekah, maka kekayaan dan segala urusan hidup di dunia akan diberikan kelancaran. Salahkah hal ini? Tidak salah, namun yang salah ketika sedekah mengharapkan penggantian secara instant dengan uang, jabatan, property, kendaraan dan lainnya yang bersifat kekayaan dunia.

Padahal kalau mau jujur bisa saja Tuhan tidak memberikan harta dan kekayaan tapi memberikan kesehatan, memberikan hidup nyaman dan aman, memberikan kebahagiaan bukan kesempitan diri dengan sifat iri dan dengki.



Kepada siapa kita bersedekah? Lihat sekelilingmu kalau masih ada orang yang lapar disekitarmu, disanalah ladang sedekah buat dirimu.

Dan yang paling utama adalah kerabatmu, lihat saudaramu, kalau masih ada yang susah dan butuh bantuan untuk apa sedekah ke orang lain itu diajarkan oleh Nabi sendiri. Pada dasarnya akan ada dari keluarga besar dimana mereka miskin, fakir, atau sedang terlilit masalah banyak hutang.



Bila saudara dan kerabat sudah mampu, maka sedekahlah kepada tetangga, kalau sudah mampu juga tidak ada orang disekitar wilayah kamu yang harus disedekahkan maka lewat lembaga penyalur yang terpecaya itu lebih baik.



Sekarang yang ada sedekah kepada orang lain, di tempat pengajian, apalagi sang ustadz berkobar-kobar membicarakan makna sedekah dan meminta mobil, cincin, hingga uang yang ada di bank padahal saudaranya minta pinjaman untuk bayar kontrakan tidak diberikan. Sungguh ironi bukan?



Perlunya hati-hati dalam mencerna hal ini, karena penipuan berkedok agama marak terjadi. Sedekah itu harus ikhlas tanpa pamrih kalau ingin meminta pamrih lebih baik investasikan saja di bank.

Nanti kalau sudah tertipu baru deh rame-rame speak up. Hmmm lucu ah, giliran tidak menguntungkan baru digugat dari dulu kemana saja?



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik
Pic : google