• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • [Mystery Case #1] Setiabudi 13, Kasus Mutilasi Paling Sadis Yang Belum Terpecahkan

yogapranata0008
TS
yogapranata0008
[Mystery Case #1] Setiabudi 13, Kasus Mutilasi Paling Sadis Yang Belum Terpecahkan
   Halo.. agan dan sista sekalian, selamat datang di segment Kaskus Mister


emoticon-Takut emoticon-Takut
Quote:



   Pagi itu, pada tanggal 23 November 1981 keadaan jalan Jenderal Sudirman masih berjalan lambat seperti biasanya, banyak pejalan kaki dan kendaraan umum lalu lalang melintasi jalan itu. Dua satpam dari kantor PT. Garuda Mataram Motor yang bernama Suryadi Jaya dan Ade Sumarna hendak memulai aktivitasnya. Mata mereka langsung tertuju pada dua buah kardus yang tergeletak diatas trotoar dekat jalan persimpangan Setiabudi. Bau anyir yang menyengat serta dikerubungi banyak lalat, membangkitkan rasa penasaran mereka untuk mengetahui isi dari kedua kotak itu.


        Meski begitu, rasa takut dan was-was sempat menyelimuti mereka. Berpikir bahwa suatu hal mengerikan akan terjadi jika mereka membuka kotak tersebut. Begitu juga dengan orang-orang disekitarnya, tidak ada yang berani membukanya. Suryadi dan Ade sempat meminta tolong kepada polisi yang saat itu tengah mengurai riuhnya lalu lintas. Tapi karena keadaan lalu lintas yang sangat padat, polisi itu tidak mengindahkan laporan dan memilih fokus mengurai arus lalu lintas. Pada akhirnya dua kota kardus itu pun mulai terlupakan.

Quote:



       Tak berselang lama, melintaslah dua orang pemulung yang saat itu sedang mengais sampah di sekitar trotoar. Pandangan mereka langsung tertuju kepada dua buah kardus yang tergeletak tak jauh dari tempat mereka. Dengan tanpa ragu mereka mendekati kedua kardus itu, berharap ada barang sisa yang bisa dijual lagi. Tetapi saat membuka kardus alangkah terkejutnya mereka, ketika mengetahui isi dari kedua kardus tersebut. Teriakan keras keluar dari mulu mereka, mata mereka terperanjak melihat kedua kardus tersebut. Sebuah pemandangan yang mungkin membuat mereka trauma seumur hidup. emoticon-Takut (S) emoticon-Takut (S)

        Kardus pertama berisi tulang belulang dan potongan kepala manusia, selain itu juga terdapat potongan tangan. Bukan cuma tulang belulang manusia saja, di kotak kedua juga ditemukan beberapa potongan daging manusia, lengkap dengan organ dalam yang masih utuh. Sontak saja penemuan itu membuat gempar masyarakat sekitar. Polisi yang awalnya mengabaikan laporan tentang dua kardus tersebut, langsung datang ke tempat kejadian. Awalnya kedua polisi itu sempat ragu dan mengira itu adalah potongan daging sapi, tapi setelah membuka kedua kotak tersebut, barulah mereka percaya. Benar-benar  mengerikan!. emoticon-Busa

Quote:



       Polisi kemudian memanggil tim dokter dari Lembaga Kriminologi Universitas Indonesia untuk melakukan olah tkp. Ketika tim LK UI tiba di lokasi, keadaan mayat sudah mulai membusuk. Diperkirakan pembunuhan berlangsung lebih dari sehari sebelumnya. Dari hasil penyelidikan awal ditemukan ada sekitar 13 potongan tulang manusia. Hasil dari penyelidikan tersebut kemudian diserahkan ke RSCM Cipto Mangunkusomo, Jakarta Barat untuk dilakukan proses autopsi dan pemeriksaan lebih lanjut.


         Sejalan dengan proses outopsi, polisi juga bergerak menggeledah tkp mencari tahu apakah ada saksi dan bukti yang dapat dijadikan petunjuk. Namun tempat yang ramai tidak menjadi jaminan akan ada saksi mata yang melihat. Justru karena tempat yang ramai itulah, membuat pelaku lebih leluasa untuk menyelinap melancarkan aksinya. Selain itu pada tahun 1980-an belum banyak teknologi semacam CCTV yang biasa terpasang di pinggir jalan atau rumah. Keadaan inilah yang semakin mempersulit polisi dalam menemukan pelaku.


Hasil Pemeriksaan :


Quote:



     Dua kotak kardus yang sudah diperiksa oleh ahli forensik Mun'im Idris dari RSCM Cipto Mangunkusomo mengungkapkan betapa sadisnya pelaku dalam memutilasi korban. Si pembunuh tak hanya memotong-motong jasad korban, ia juga menyayat dan mengupas habis seluruh daging dari tulangnya. Semua sayatannya sangat rapi, saking rapinya membuat tulang-tulang itu menjadi sangat bersih.
        Tulang-tulang tersebut kemudian dipotong menggunakan gergaji besi yang terlihat dari bekas gesekan kecil pada tulang-belulang tersebut. Organ dalamnya disayat dengan sangat rapi, tanpa merusaknya sama sekali. Karena saking rapi dan terstruktur, tim forensik dapat dengan mudah menyatukan kembali organ dan tulang yang telah dimutilasi. Dari hasil outopsi ini pula, diduga pelaku pembunuhan berjumlah lebih dari satu orang.


      Dilihat dari cara mereka memutilasi korbannya dengan sangat rapi, tim forensik sangat yakin mereka adalah sekelompok orang yang ahli. Sebagai gambaran, bagi tim forensik profesional yang sudah terlatih dan ahli sekali pun, butuh waktu lebih dari dua jam untuk sekadar membedah mayat. Sementara pelaku, diduga hanya membutuhkan waktu 3-4 jam.


          Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, diperkirakan korban berusia antara 18 hingga 21 tahun, memiliki tinggi 165 sentimeter dan postur tubuh agak gemuk dan tegap. Memiliki tahi lalat yang menonjol di beberapa bagian tubuhnya dan juga mengidap penyakit fimosis atau lubang kencing yang sangat sempit pada ujung kemaluannya
        Beberapa hal yang menjadi keanehan dari kasus ini adalah tanda tubuh seperti sidik jari, telapak tangan, telapak kaki dan wajah semuanya masih utuh. Seolah-olah pelaku ingin menantang para penyidik untuk memecahkan kasus ini. Bukti lain yang juga menambah bingung penyidik adalah kantong plastik yang digunakan untuk membungkus daging, ternyata berasal dari bekas bungkusan buku dari toko yang terletak di pasar baru dan kantong plastik lainnya berasal dari supermarket yang tak jauh dari tempat itu. Selain itu juga ditemukannya koran edisi sore terbitan 19 Agustus berjumlah 3 eksemplar masih terbungkus rapi dan baru dibeli, digeletakkan begitu saja didalam kardus mutilasi, entah apa maksudnya. emoticon-Gila
        Karena bukti sidik jari dan wajah korban yang masih utuh, polisi pun langsung membuat sketsa wajah dan sidik jari korban untuk disebarkan seluas-luasnya. Tak berselang lama sehari setelahnya, datanglah ratusan orang menemui pihak kepolisian untuk melakukan proses identifikasi. Tetapi sampai tanggal 26 November polisi masih belum menemukan data yang cocok. Keesokan paginya, tulang belulang, daging serta organ tubuh korban dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

Quote:



       40 tahun berlalu, identitas korban sampai saat ini masih belum terungkap meskipun telah ditemukan banyak petunjuk di tubuh korban. Banyak dugaan yang mencuat tentang siapa dan apa motif dari pembunuhan ini, tapi dugaan yang paling kuat adalah balas dendam. Korban sengaja diletakkan di tempat umum, supaya sang pembunuh merasakan kepuasan dan dendamnya akan terbayarkan. Meski begitu semua bukti dan dugaan itu masih belum memunculkan secara pasti siapa dalang dari pembunuhan keji ini.


Sumber penulisan : 123
servesiwiHelm.Proyekqoys
qoys dan 16 lainnya memberi reputasi
17
20.7K
87
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.