Kembali lagi di thread Si.jonii. Apa kabar? Semoga kita semua selalu diberi keselamatan dan kesehatan.

sumber

Nah gansis, sudah barang tentu selain publik figur seperti pemukan agama, artis maupun orang terkenal, pejabat pemerintah juga termasuk publik figur yang sangat dilihat dan selalu diawasi segala tindak tanduknya oleh banyak orang khususnya masyarakat.

Nah ane ambil contoh publik figur dari pejabat publik atau pejabat pemerintah ya. Ane ambil contoh Ibu Tri Rismaharini, beberapa waktu lalu Menteri Sosila Indonesia Ibu Tri Rismaharini sempat dikritik banyak orang karena memaksa seorang penyandang disabilitas untuk berbicara dengannya, pasti sudah tahu semua kan? Disuatu acara yang memperingati hari Disabilitas Nasional 2021, Bu Tri Rismaharini bertemu dengan beberapa penyandang disabilitas, diacara tersebutlah ia terlihat bersama seorang penyandang disabilitas tunarungu kemudian terlihat juga dengan tegas ibu menteri menyuruh agar penyandang disabilitas tunarungu tersebut mengucapkan apa saja yang ada dipikirannya.

sumber

Bukan tanpa alasan, Bu Tri Rismaharini mengungkapkan alasannya kenapa menyuruh penyandang disabilitas tunarungu untuk berbicara adalah agar semua orang mampu menggunakan secara maksimal apa yang sudah diberikan oleh tuhan walaupun dalam keadaan keterbatasan. Melalui tindakannya itulah ia banyak mendapat kritikan bahkan sempat diberitakan dimana-mana.

Nah, dari sini sudah jelas kan kenapa pejabat publik harus benar-benar memikirkan beribu-ribu kali sebelum segala tindakannya itu dilakukan. Kalau menurut jonii sih, setengah salah setengah benar ya mengenai tindakan yang dilakukan oleh ibu Tri Rismaharini tersebut. Kenapa salah? Karena sudah jelas sang penyandang disabilitas nampak kesulitan dalam memenuhi perintahnya tersebut namun ia tetap saja memaksa, kemudian kenapa menurut ane setengah tindakannya benar? Sebenarnya bukan tindakannya tapi alasannya, menurut ane alasan tersebut memang sepenuhnya benar kita harus mensyukuri apa saja yang diberikan oleh tuhan termasuk memaksimalkan apa yang kita punya.

Tak hanya tindakan itu saja, ane tetap ambil contoh ibu Tri Rismaharini. Tapi kali ini menurut ane tindakannya yang terlihat benar-benar positif tanpa memaksa siapapun.

sumber

Beberapa waktu lalu saat ia mengunjungi dapur umum korban letusan gunung semeru di Jawa Timur, bu Tri Rismaharini sedang memungut beberapa batu dan menyingkirkannya. Entah apa alasannya, tapi jelas ia sedang mencoba membantu sedikit jalan yang sedang dihalangi bebatuan. Namun dari tindakannya itu bu Tri Rismaharini lagi-lagi mendapat banyak komentar baik positif maupun kritik pedas.

Beberapa komentar dilayangkan kepadanya, seperti komentar positif yang memujinya bahwa hanya orang-orang surabaya lah yang tau tulusnya ibu Tri Rismaharini, kemudian ada juga kritik pedas seperti pencitraan yang membuat petugas menjadi ribet dalam bekerja.

Nah dari sini kita juga belajar bahwa selain tindakan yang kurang bagus ternyata tindakan positif pun juga akan menjadi banyak omongan.

Lalu apakah menjadi pejabat pemerintah serba salah? Karena jika melakukan tindakan negatif sudah pasti akan dicerca dan apabila melakukan tindakan positif pun juga akan dibilang pencitraan?

Sepenuhnya tergantung masyarakat dalam menanggapi, menurut ane sih tidak akan ada yang tau apa isi dari hati para pejabat pemerintah, yang tau hanya dirinya dan tuhan. Yang penting selagi pejabat tersebut masih melakukan tupoksinya sebagai pelayan masyarakat, apapun itu kita sebagai masyarakatnya harus bisa mendukung dan membantu toh juga kita yang memilih mereka dulu.

Beda halnya jika hal itu sangat merugikan banyak masyarakat, pejabat pemerintah paling tinggi pun wajib kita kritik dan evaluasi apabila salah, agar kedepannya pemerintah tidak melanggar peraturan yang berlaku lagi dan tetap dalam pelayanan yang prima terhadap masyarakat.

Bagaimana menurut kalian? Komen secara bijak dibawah ya jangan mencerca siapapun lho! Semoga bermanfaat dan sampai jumpaa..

Referensi : 1& 2