Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ziqifansAvatar border
TS
ziqifans
Aplikasi Didi, Ditutup di China, Diminta Delisting dari AS
REPUBLIKA ONLINE
Dipublikasikan 20.05, 29/11 • Dwi Murdaningsih

Aplikasi Didi, Ditutup di China, Diminta Delisting dari AS
Aplikasi taksi online China, Didi.


Regulator China menyebut aplikasi transportasi online Didi mengumpulkan data konsumen secara ilegal.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Regulator China menekan eksekutif Didi Global Inc untuk menyusun rencana delisting dari New York Stock Exchange. Sebabnya, ada kekhawatiran tentang keamanan data. Hal itu dikatakan oleh dua sumber yang mengetahui masalah itu kepada Reuters.

Diketahui, pada Juli 2021 lalu, Otoritas Pengawas Siber China atau Cyberspace Administration of China (CAC) memerintahkan layanan aplikasi transportasi online Didi dihapus dari aplikasi di semua telepon genggam. Hal ini terjadi karena China menemukan aplikasi Didi telah mengumpulkan data pribadi pengguna secara ilegal.

Aplikasi ini juga telah listing di bursa New York. Empat hari setelah Didi mulai berdagang di New York Stock Exchange, setelah mengumpulkan 4,4 miliar dolar AS dalam penawaran umum perdana.

Dilansir dari Reuters, Jumat (26/11), CAC telah meminta manajemen untuk mengeluarkan perusahaan dari bursa Amerika Serikat karena kekhawatiran tentang kebocoran data sensitif.

CAC juga ingin raksasa ride hailing itu berjanji menyelesaikan masalah delisting dalam jangka waktu tertentu, kata orang tersebut. Regulator dunia maya mengatakan, prasyarat untuk peluncuran kembali aplikasi ride-hailing dan aplikasi lain Didi di China adalah bahwa perusahaan harus setuju untuk delisting dari New York.

Proposal yang sedang dipertimbangkan termasuk privatisasi langsung atau listing kedua di Hong Kong diikuti oleh delisting dari AS, menurut sumber. Pada Juli, CAC memerintahkan toko aplikasi untuk menghapus 25 aplikasi seluler yang dioperasikan oleh Didi, hanya beberapa hari setelah perusahaan tersebut terdaftar di New York.

CAC juga menyuruh Didi untuk berhenti mendaftarkan pengguna baru. Alasannya adalah keamanan nasional dan kepentingan umum.

Reuters melaporkan awal bulan ini bahwa Didi sedang bersiap untuk meluncurkan kembali aplikasinya di negara itu pada akhir tahun sebagai antisipasi bahwa penyelidikan keamanan siber Beijing terhadap perusahaan tersebut akan selesai pada saat itu.

https://www.google.com/amp/s/m.repub.../amp/r3bwwt368


mungkin Didi ini aplikasi sejenis grab/gojek nya versi China kali yaah..
0
652
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.