triomphantAvatar border
TS
triomphant
Andrea
Tiba-tiba terdengar suara sirene pendek, Andrea tersentak. Ia kemudian mengintip keluar jendela. Sebuah mobil polisi perlahan mendekat.

Andrea segera meraih pistol enam chamber dari dalam laci, lalu menyembunyikan revolver 9 mm itu di belakang punggungnya. Ia kemudian bergegas menemui dua petugas polisi tadi. Mereka keluar dari dalam mobil patroli dan seorang petugas menghampiri Andrea.

Andrea memasang senyum dan berjalan mendekat. Petugas polisi itu berkata: "Kami ingin memeriksa keadaan."

Andrea menjawab: "Tidak ada masalah". Tapi begitu petugas tadi membalikkan badannya dan berjalan menuju garasi, Andrea menarik pistolnya dan mengarahkan ke belakang kepala petugas. Dengan sebuah letusan, polisi tadi jatuh ke tanah dengan kepala bersimbah darah. Petugas polisi kedua menarik keluar pistolnya, Andrea berusaha secepat mungkin mengarahkan pistolnya dan menembak petugas kedua. Dua letusan senjata terdengar hampir bersamaan! Andrea merasakan peluru berdesing dekat telingannya. Namun ia berhasil mengenai kepala petugas polisi kedua.

Kini kedua polisi tergeletak di tanah. Tak bergerak.

Andrea yakin telah membunuh keduanya. Kini ia terpaku.

Ia tahu harus menyembunyikan mayat dan mobil mereka. Sebelum ada yang datang. Apa ada yang mendengar suara tembakan tadi? Ia harus bergegas. Tapi otot-ototnya serasa kaku. Nafasnya masih tak menentu. Apa yang harus ia lakukan terlebih dahulu? Ia kemudian memaksakan diri, mendekati jasad polisi pertama. Ia mengangkatnya dan memasukkan ke dalam mobil. Kemudian ia berlari ke petugas polisi kedua. Nafasnya masih terengah. Tangannya dingin. Begitu pula jasad polisi yang ia pegang.

Ia mencari kunci mobil. Ia merogoh kantong polisi pertama. Tapi Andrea merasa sangat bingung. Dapat! Ia menyalakan mesin. Kemudian memasukkan gigi pertama, dan membawanya masuk garasi. Ia menutup pintu garasi. Aman. Ia merasa pusing. Ia duduk terengah di lantai. Andrea teringat darah di luar garasi. Apa yang harus ia lakukan?

Tiba-tiba telepon genggamnya berdering. Sebuah nokia keluaran lama. Dari Nadia. Ia menjawab. Merasa senang. "Nadia cepat pulang. Ada dua mayat polisi. Aku harus membersihkan darahnya!"

"Apa??", Nadia menjawab sambil terperangah. "Ya tunggu di rumah aku segera pulang!". Nadia cepat-cepat memasukkan laptopnya dan berjalan menuju pintu. Ia berusaha membuang muka dan langsung menuju tempat parkirnya. Keadaan kantor sore itu sudah agak sepi.

Nadia berlari kecil memasuki lift dengan seorang petugas kebersihan di dalamnya. Saat pintu menutup ia menekan tombol basement.
Diubah oleh triomphant 29-06-2014 09:26
anasabila
penthouse.3
penthouse.3 dan anasabila memberi reputasi
2
3.2K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.