- Beranda
- The Lounge
Mengenal DME Sebagai Pengganti Elpiji, Ibu-Ibu Wajib Tau!
...
TS
monaaasw
Mengenal DME Sebagai Pengganti Elpiji, Ibu-Ibu Wajib Tau!
bogordaily.net
Haloo gann...
Siapa sih yang gak tau Elpiji? Pasti tau dong yahh...
Jauh sebelum ditemukaanya listrik, gas dan sumber energi lainnya, masyarakat menggunakan tungku dengan bahan bakar kayu untuk memasak. Seiring berkembangnya zaman, kini kegiatan memasak menjadi lebih praktis semenjak adanya bahan bakar gas. Walaupun sebagian masyarakat kita menggunakan gas, hingga kini masih ada juga loh yang menggunakan tunggku untuk memasak. Bahkan ada yang mengatakan bahwa memasak dengan tungku dan kayu rasanya lebih enak ketimbang masak dengan menggunakan kompor gas.
Di Indonesia liquified petroleum gas(Elpiji) sendiri dapat dengan mudah dibeli di warung-warung kelontong, dengan jenis gas Elpiji 3 kg dan 12 kg. Tapi tau gak sih gan? Walaupun gas elpiji dapat dengan mudah dibeli dan ditemukan, ternyata sebanyak 75% hingga 78% dari konsumsi elpiji dalam negeri masih dipenuhi dari impor. Salah satu alasan ini lah pemerintah berencana mengganti gas elpiji menjadi Dimethyl Ether (DME).
DME sendiri merupakan bahan bakar gas yang berasal dari hasil olahan atau proses gasifikasi batubara berkalori rendah dengan rumus kimia CH₃OCH₃. Selain batubara, DME bisa dapat diproduksi dari berbagai sumber energi dan bahan yang dapat diperbarui, mulai dari gas bumi, biomassa, limbah dan coalbed methane (CBM).
DME memiliki kandungan panas (calorific value) lebih rendah dibandingkan Elpiji yaitu sebesar 7.749 Kcal/Kg, sementara kandungan panas Elpiji senilai 12.076 Kcal/Kg. Kendati begitu, DME memiliki massa jenis yang lebih tinggi sehingga jika dalam perbandingan kalori antara DME dengan LPG sekitar 1 berbanding 1,6. DME pada kondisi ruang yaitu 25◦C dengan tekanan 1 atm berupa senyawa stabil berbentuk uap dengan tekanan uap jenuh sebesar 120 psig (8,16 atm). DME ini mempunyai kesetaraan energi dengan Elpiji berkisar 1,56-1,76 dengan perbandingan nilai kalor DME sebesar 30,5 sedangkan Elpiji 50,56 MJ/kg.
beautynesia.id
DME adalah senyawa bening yang tidak berwarna, ramah lingkungan dan tidak beracun, yang pada awalnya hanya digunakan sebagai solvent, aerosol propellant, dan refrigerant. Namun saat ini, DME sudah banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, rumah tangga, dan genset. Pemilihan DME sebagai bahan bakar memiliki banyak keunggulan ni gan. salah satunya DME diklaim tidak merusak lapisan ozon karena mudah terurai di udara dan dapat meminimalisir gas rumah kaca hingga 20%. Jika dibandingkan, Elpiji menghasilkan emisi 930 Kg CO₂ dalam setahun, sementara dengan digunakannya DME sebagai pengganti Elpiji dapat mengurangi Emisi menjadi 745 Kg CO₂.
Selain itu DME tidak menghasilkan particulate matter (PM) dan NOx, tidak mengandung sulfur, nyala api yang dihasilkan DME pun lebih biru dan stabil menyebabkan pembakaranya lebih cepat.
Dijelaskan dalam situs resmi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bahwa PPPTMGB “LEMIGAS” telah melakukan pengujian efisiensi kompor di laboratorium dengan menggunakan metode SNI 7368:2011 tentang kompor gas bahan bakar LPG satu tungku dengan sistem pemantik. Hasil pengujian menunjukan bahwa penggunaan DME lebih efisien dibandingkan Elpiji. Efisiensi kompor LPG berkisar 53,75-59,13 % sedangkan efisiensi kompor DME berkisar 64,7 – 68,9 %.
Pemanfaatan hilirisasi batubara untuk menghasilkan DME merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertambangan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi suplai Elpiji impor dan diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi nasional.
Spoiler for Apa Itu DME ?:
ogindonesia.com
DME sendiri merupakan bahan bakar gas yang berasal dari hasil olahan atau proses gasifikasi batubara berkalori rendah dengan rumus kimia CH₃OCH₃. Selain batubara, DME bisa dapat diproduksi dari berbagai sumber energi dan bahan yang dapat diperbarui, mulai dari gas bumi, biomassa, limbah dan coalbed methane (CBM).
DME memiliki kandungan panas (calorific value) lebih rendah dibandingkan Elpiji yaitu sebesar 7.749 Kcal/Kg, sementara kandungan panas Elpiji senilai 12.076 Kcal/Kg. Kendati begitu, DME memiliki massa jenis yang lebih tinggi sehingga jika dalam perbandingan kalori antara DME dengan LPG sekitar 1 berbanding 1,6. DME pada kondisi ruang yaitu 25◦C dengan tekanan 1 atm berupa senyawa stabil berbentuk uap dengan tekanan uap jenuh sebesar 120 psig (8,16 atm). DME ini mempunyai kesetaraan energi dengan Elpiji berkisar 1,56-1,76 dengan perbandingan nilai kalor DME sebesar 30,5 sedangkan Elpiji 50,56 MJ/kg.
Spoiler for Keunggulan DME ?:
beautynesia.id
DME adalah senyawa bening yang tidak berwarna, ramah lingkungan dan tidak beracun, yang pada awalnya hanya digunakan sebagai solvent, aerosol propellant, dan refrigerant. Namun saat ini, DME sudah banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, rumah tangga, dan genset. Pemilihan DME sebagai bahan bakar memiliki banyak keunggulan ni gan. salah satunya DME diklaim tidak merusak lapisan ozon karena mudah terurai di udara dan dapat meminimalisir gas rumah kaca hingga 20%. Jika dibandingkan, Elpiji menghasilkan emisi 930 Kg CO₂ dalam setahun, sementara dengan digunakannya DME sebagai pengganti Elpiji dapat mengurangi Emisi menjadi 745 Kg CO₂.
Selain itu DME tidak menghasilkan particulate matter (PM) dan NOx, tidak mengandung sulfur, nyala api yang dihasilkan DME pun lebih biru dan stabil menyebabkan pembakaranya lebih cepat.
Dijelaskan dalam situs resmi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bahwa PPPTMGB “LEMIGAS” telah melakukan pengujian efisiensi kompor di laboratorium dengan menggunakan metode SNI 7368:2011 tentang kompor gas bahan bakar LPG satu tungku dengan sistem pemantik. Hasil pengujian menunjukan bahwa penggunaan DME lebih efisien dibandingkan Elpiji. Efisiensi kompor LPG berkisar 53,75-59,13 % sedangkan efisiensi kompor DME berkisar 64,7 – 68,9 %.
Pemanfaatan hilirisasi batubara untuk menghasilkan DME merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertambangan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi suplai Elpiji impor dan diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi nasional.
Rencananya, proses transisi dari Elpiji ke DMe baru akan dimulai pada tahun 2035 mendatang, dengan distribusi DME akan ditempatkan di dalam tabung. Sementara untuk harga jual, diprediksi akan lebih murah dari harga LPG, meskipun belum ada kepastian dari pemerintah terkait harga jual dari DME.
Sumber :
Artikel 1
Artikel 2
Quote:
fias17 dan jlamp memberi reputasi
2
4.5K
28
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.9KThread•82.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru