Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Pengusaha Asing Ungkap Sejarah Hubungan Dagang RI-Israel
Pengusaha Asing Ungkap Sejarah Hubungan Dagang RI-Israel
CNN Indonesia
Rabu, 24 Nov 2021 19:00 WIB
Pengusaha Asing Ungkap Sejarah Hubungan Dagang RI-Israel
Terlepas dari penolakan RI menjalin hubungan formal dengan Israel, Jakarta dikabarkan telah lama menjalin relasi dagang dengan Tel Aviv. Ilustrasi bendera Israel. (Foto: AFP PHOTO / THOMAS COEX)
Jakarta, CNN Indonesia --

Isu normalisasi hubungan antara Israel dan Indonesia kembali mencuat setelah Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto kedapatan bertemu dengan duta besar Israel untuk Bahrain, Itay Tagner, pada pekan lalu.

Pertemuan Prabowo dan Tagner itu berlangsung secara informal di sela-sela forum tahunan Manama Dialogue di Bahrain pada Sabtu (20/11) lalu.

Interaksi secara terbuka itu dianggap jarang terjadi lantaran RI dan Israel tak memiliki hubungan diplomatik. Terlebih,obrolan tersebut dilakukan di tengah isu normalisasi negara-negara Timur Tengah dengan Israel dalam beberapa bulan terakhir.

Pertemuan Prabowo dan Tagner itu pun memicu wacana kemungkinan Indonesia membuka diri dan pada akhirnya menjalin relasi formal dengan Israel, yang selama ini terjegal karena solidaritas terhadap perjuangan Palestina untuk merdeka.

Selama ini, pemerintah Indonesia berkeras tak memiliki rencana membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Alasannya masih sama, yakni dukungan terhadap Palestina.

Meski begitu, sejumlah pihak menyebut selama ini Indonesia dan Israel tetap berhubungan meski bukan secara formal dan terbatas, terutama dalam sektor perdagangan.

Setiap hubungan informal kedua negara pun disebut dilakukan diam-diam lantaran isu Israel sangat sensitif bagi Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia.

Seorang pengusaha Israel sekaligus Wakil Ketua Kamar Dagang Israel-Indonesia, Emanuel Shahaf, mengatakan hubungan dagang kedua negara bahkan sudah terjalin sejak era Presiden Soeharto yakni sekitar 1970-an.

Saat itu, hubungan dagang Indonesia dan Israel banyak terfokus pada sektor pertambangan.

Sejak itu, Shahaf menuturkan relasi dagang RI-Israel terus berkembang hingga 1990-an.

"Dan ketika Gus Dur [Presiden Aburrahman Wahid] menjabat, Indonesia bahkan melakukan terobosan dengan secara terbuka meminta hubungan RI-Israel diresmikan. Indonesia bahkan melegalkan hubungan dagang dengan Israel," kata Shahaf kepada CNNIndonesia.com pada Selasa (23/11).

Shahaf mengatakan saat itu, Indonesia mencabut larangan menjalin hubungan dagang dengan Israel melalui Surat Keputusan bernomor 26/MPP/Kep/11/2000 tertanggal 1 Februari 2000.

"Surat itu ditandatangani oleh Pak Luhut Binsar Pandjaitan yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia," kata Shahaf.

Saat Gus Dur menjabat presiden, Luhut memang sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian RI.

Hingga kini, juru bicara Kemenkomarves, Jodi Mahardi, belum menanggapi permintaan komentar terkait pernyataan Shahaf tersebut kepada CNNIndonesia.com.

Pengusaha Asing Ungkap Sejarah Hubungan Dagang RI-Israel

Terlepas dari penolakan RI menjalin hubungan formal dengan Israel, Jakarta dikabarkan telah lama menjalin relasi dagang dengan Tel Aviv. Ilustrasi perdagangan. (Foto: Adhi Wicaksono)

Shahaf mengatakan di era 1970-an, komoditas batu bara menjadi kunci utama relasi dagang Israel-Indonesia.

Mantan pejabat di kantor Perdana Menteri Israel itu mengatakan pada 2008, nilai perdagangan Indonesia dan Israel bahkan mencapai US$900 juta dan sebanyak US$300 jutanya berasal dari komoditas batu bara.

"Selama beberapa tahun ke depan, komoditas perdagangan (kedua negara) terus menurun. Dan sekarang mungkin hanya 550 juta dolar, di mana 84 persennya merupakan ekspor Indonesia ke Israel, dan sisanya ekspor Israel ke Indonesia," ucap Shahaf.

Shahaf menuturkan Indonesia banyak mengekspor produk pertanian, minyak sawit, kertas, dan kayu ke Israel. Sementara itu, Israel mengekspor komoditas teknologi canggih dan perangkat lunak siber ke Indonesia.

Shahaf berharap relasi dagang Tel Aviv dan Jakarta ini dapat dikembangkan menjadi lebih serius. Sebab, menurutnya, banyak pengusaha Israel yang tertarik berbisnis dan menanamkan modalnya di Indonesia.

"Tapi saat ini sayangnya tidak ada hubungan diplomatik antara kedua negara, yang membuat semua urusan bisnis tidak ada payung hukumnya," papar Shahaf.

Shahaf berharap Indonesia dapat mengembangkan hubungan bisnis dengan Israel seperti Turki.

Ia mencontohkan, Turki, yang juga merupakan negara mayoritas Muslim, masih bisa menjalin hubungan formal dengan Israel dan tetap lantang memperjuangkan solidaritas Palestina.

Turki bahkan dinilai menjadi negara mayoritas Muslim yang sangat vokal menentang pendudukan Israel terhadap Palestina.

"Saat ini, nilai dagang Israel-Turki mencapai US$6 miliar. Turki, jika dibandingkan dengan Indonesia, adalah negara kecil. Jadi bayangkan seberapa besar potensi dan manfaat jika kedua negara (RI-Israel) membangun kerja sama perdagangan," ucap Shahaf.

"Banyak hal yang dapat Israel tawarkan kepada Indonesia, begitu pula Indonesia, banyak yang dapat Anda tawarkan bagi Israel. Jadi ini cocok menurut saya," paparnya menambahkan.

Baca artikel CNN Indonesia "Pengusaha Asing Ungkap Sejarah Hubungan Dagang RI-Israel" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/interna...ng-ri-israel/2.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/


m0de83g0
m0de83g0 memberi reputasi
1
1K
18
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.