Asven Kasibmabin (17 tahun), pelajar SMA di Oksibil yang dilaporkan hilang sejak 18 Mei 2021. - Tangkapan Layar Dokumen Kronologi

Papua No. 1 News Portal | Jubi Jayapura, Jubi – Sejumlah dua warga Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang dilaporkan hilang sejak 18 Mei 2021. Kasus hilangnya dua warga yang terjadi setelah ada insiden penembakan di sekitar Desa Yapimakot dan Desa Wanbakon itu telah dilaporkan kepada polisi, namun hingga kini kedua warga belum ditemukan. Kedua warga Distrik Serambakon yang dilaporkan hilang itu adalah Asven Kasibmabin (17 tahun), seorang pelajar SMA di Oksibil, dan Jekson Sitokmabin (20 tahun). Mereka berdua hilang saat bersepeda motor dalam perjalanan menuju Desa Seramkatop, Distrik Serambakon.

“Keduanya hilang pada saat terjadi penembakan. Mereka hilang sekitar pukul 20.00 – 21.00 WP,” demikian dokumen kronologi yang diterima Jubi. Pada 18 Mei 2021, sejumlah warga bersama beberapa anggota TNI menumpang angkutan desa dari Distrik Oksibil ke Distrik Serambakon. Saat itu, mobil angkutan desa itu tidak bisa mendaki tanjakan arah Desa Seramkatop, dan sampai mundur tiga kali.

Tiba-tiba terdengar suara tembakan yang diduga berasal dari dalam mobil. Selang beberapa waktu terdengar tembakan lain dari arah tanjakan antara Desa Yapimakot dan Desa Wanbakon itu. Pada saat yang bersamaan, Asven Kasipmabin bersama Jekson Sitokmabin melaju dengan motor tanpa lampu dari Distrik Oksibil. Mereka dalam perjalanan menuju Desa Seramkatop.

Warga yang melihat keduanya sudah berteriak dan memberi peringatan agar keduanya tidak melanjutkan perjalan ke Desa Seramkatop karena ada suara tembakan. Akan tetapi, keduanya tidak menghiraukan teriakan warga dan melanjutkan perjalannya untuk tujuan ke rumahnya di Desa Seramkatop. Sejak saat itulah Asven Kasipmabin bersama Jekson Sitokmabin.

“Keduanya hilang pada hari Selasa, 18 Mei 2021, jam 20.00-21:00 [Mereka] hilang jejak di antara Desa Yapimakot dan Desa Wanbakon, hingga saat ini,” demikian bunyi dokumen kronologi yang diterima Jubi.

Salah satu sumber yang dikonfirmasi Jubi menjelaskan warga telah berulang kali mencari keberadaan Asven Kasibmabin dan Jekson Sitokmabin. Mereka juga telah melaporkan kasus hilangnya kedua warga itu kepada polisi.

“Sudah semua, [sudah. lapor ke polisi], dan bahkan dua minggu masyarakat cari, tetapi tidak ketemu. Polisi biarkan saja,” kata sumber Jubi.

Dokumen kronologi yang dterima Jubi juga menyebutkan para warga terganggu dengan penambahan pasukan aparat keamanan di Distrik Serambakon. Dokumen itu menyatakan penambahan pasukan itu terjadi sejak 7 April 2020, dan membuat warga setempat tidak bisa bertandang ke rumah kerabat, tidak bisa berburu, dan tidak bisa berkebun. Baca juga: Komnas HAM turunkan tim ke Kiwirok, Pegunungan Bintang

“Aparat yang hadir disana mencurigai semuai aktivitas sebagai bagian separatis, sehingga timbullah berbagai penembakan,”kata sumber Jubi.

Warga juga mengeluh sejak penambahan pasukan aparat keamanan itu ternak dan kebun mereka justru sering hilang atau rusak dicuri orang. Sejumlah rumah warga yang kosong juga dibongkar, dan isinya dicuri orang. Sedikitnya, sudah ada enam rumah warga yang dibongkar, dua ekor babi hilang, 13 ekor ayam hilang. Sejumlah kebun dan kolam ikan juga dipenan diam-diam. Pastor Dekan Dekanat Pegunungan Bintang, RD James Kossay membenarkan ada dua warga Distrik Serambakon hilang sejak 18 Mei 2021.

“Nayak, informasi itu benar,” ungkap Kossay.

Jubi telah menghubungi Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol, A.M Kamal untuk menanyakan masalah laporan dua warga Distrik Serambakon yang hilang itu. Kamal menyatakan belum bisa memastikan informasi itu, dan menyatakan Kapolres Pegunungan Bintang akan menghubungi Jubi untuk mengklarifikasi informasi tersebut.

“Nanti Kapolres Pegubin telepon Dinda, makasih, untuk jelaskan,” tulis Kamal menjawab pertanyaan Jubi. (*) Editor: Aryo Wisanggeni G
Artikel ini telah tayang di jubi.co.id -LINK Sumber- https://jubi.co.id/2-warga-pegununga...medium=twitter
Hilang ke mana mereka?